Karakteristik umum responden pemanfaat lalai kembang dan kusing dayak dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Karakteristik umum responden pemanfaat lalai kembang dan kusing dayak di Kecamatan Tukka
Uraian Haramonting Huta Raja
Tapian Nauli
Lubuk Pariasan
Badri Pardomuan
Pemburu Pembeli Pembeli Pembeli Pembeli
orang orang orang orang orang
Umur tahun
16-25 2
2 -
- -
26-35 2
2 2
- -
36-45 2
4 2
2 2
46-55 -
5 1
1 -
≥ 56 -
2 -
- -
Pendidikan SD
2 8
5 3
2 SMP 1
2 -
- -
SMA 3 5
- -
-
Asal suku Batak Toba
4 11
5 -
- Batak Angkola
1 3
- -
- Nias 1
1 -
3 2
Agama Islam 1
2 -
- -
Kristen 5 13
5 3
2
Jenis kelamin Laki-laki 6
7 1
- 1
Perempuan - 8
4 3
1
Matapencaharian Petani karet
4 13
5 3
2 Pemilik warung kopi
1 2
- -
- Pegawai swasta
1 -
- -
- Jumlah responden
6 15
5 3
2 19,35
48,39 16,13
9,68 6,45
5.7.1 Pemburu
Kelompok masyarakat yang pertama melakukan perburuan lalai kembang dan kusing dayak adalah masyarakat dari dusun Haramonting dan Huta Raja.
Menurut salah satu responden, pada tahun 1922 mereka sudah melakukan perburuan lalai kembang dan kusing dayak di Gua Liang. Seiring berjalannya
waktu masyarakat dari Dusun Tapian Nauli, Lubuk Pariasan, dan Badiri Pardomuan juga melakukan perburuan lalai kembang dan kusing dayak.
Berdasarkan identifikasi wajah pada foto hasil camera trap, pemburu lalai kembang dan kusing dayak berusia sekitar 10-60 tahun. Kelas umur pemburu
bervariasi dan didominasi oleh kelas umur 46-55 tahun 13 orang; 26,
sedangkan menurut data responden, pemburu berusia 16-45 tahun. Kelas umur pemburu lalai kembang dan kusing dayak berdasarkan hasil camera trap,
disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Kelas umur pemburu lalai kembang dan kusing dayak di Gua Liang
dalam 12 bulan, berdasarkan hasil camera trap
Usia
tahun
Haramonting Ht Raja
orang
Tapian Nauli
orang
Lubuk Pariasan
orang
Badiri Pardomuan
orang
Jumlah orang
Persen
10-15 - -
1 -
1 2,00
16-25 7 -
5 -
12 24,00
26-35 3 4 4
1 12
24,00 36-45
3 4 4 -
11 22,00
46-55 6 5
- 2
13 26,00
≥ 56
1 - - - 1
2,00 Total
20 13 14 3 50
100,00
Jumlah kelompok pemburu yang berburu di Gua Liang berdasarkan hasil camera trap
selama 12 bulan adalah 45 kelompok. Kelompok pemburu berkisar 1- 6 orang, tetapi yang paling sering dijumpai adalah 2 orang pemburu dalam satu
kelompok, yaitu sebanyak 13 kali Tabel 8. Bentuk pembagian hasil perburuan adalah dengan membagi rata uang hasil penjualan lalai kembang dan kusing
dayak. Tabel 8 Jumlah pemburu lalai kembang dan kusing dayak per kelompok dalam
12 bulan, berdasarkan hasil camera trap
Pemburu orang per
kelompok Haramonting
Ht Raja
kali
Tapian Nauli
kali
Lubuk Pariasan
kali
Badiri Pardomuan
kali
Jumlah
kali
Persen
1 12 -
- -
12 26,67
2 9 1
2 1
13 28,89
3 3 4
3 1
11 24,44
4 2 3 2
- 7 15,56
5 - -
1 -
1 2,22
6 - 1 -
- 1 2,22
Berdasarkan hasil wawancara, 1 responden 16,67 berburu lalai kembang dan kusing dayak untuk matapencaharian sampingan, 2 responden
33,33 untuk hiburanpetualangan, dan 3 responden lainnya 50 berburu lalai kembang dan kusing dayak untuk matapencaharian sampingan sekaligus sebagai
hiburan. Bagi masyarakat Haramonting dan Huta Raja khususnya kaum muda, pergi ke Gua Liang untuk berburu lalai kembang dan kusing dayak merupakan
suatu hal yang sangat menarik dan membanggakan.
Kegiatan lain yang biasa dilakukan pemburu di sekitar lokasi perburuan adalah memasak makanan, makan, beristirahat, dan memancing ikan. Apabila
perburuan lalai kembang dan kusing dayak berlangsung lebih dari 1 malam, aktivitas pemburu pada siang sampai sore harinya adalah memancing ikan. Dalam
perjalanan pergi maupun pulang, pemburu juga sering kali melakukan aktivitas memancing ikan di sungai-sungai kecil yang ada di hutan. Ikan hasil pancingan
juga dapat dijual, sebagai tambahan pendapatan dari berburu lalai kembang dan kusing dayak.
5.7.2 Pembeli