biaya yang dikeluarkan. Sehingga tidak terdapat catatan yang jelas mengenai besarnya keuntungan yang diperoleh oleh usaha keripik pisang ini.
b. Harga produk keripik pisang
Pada usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” harga yang ditawarkan relatif tinggi, dikarenakan usaha tersebut membutuhkan biaya produksi yang
cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga produk keripik pisang lainnya. Harga jual yang ditetapkan oleh pemilik usaha keripik pisang merupakan harga
untuk distributor. Adapun harga yang diterima konsumen ditentukan oleh distributor, sehingga harga keripik pisang untuk konsumen dapat berbeda di tiap
distributor. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, pada beberapa tempat penjualan produk keripik pisang dari usaha kecil ini harga yang diterima
konsumen di Greenmart baik yang berlokasi di Darmaga maupun di daerah Sentul sebesar Rp 8.150, sedangkan di Warung milik koperasi BMT Al-Ikhlaash
di perumahan BSI seharga Rp 7.500. Harga produk keripik pisang tersebut relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan harga produk keripik pisang usaha lain.
Harga yang cukup tinggi menjadi salah satu kelemahan bagi keberlangsungan usaha ini.
c. Belum memiliki sertifikat halal dan izin Depkes
Hingga saat ini usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” belum memilki sertifikat halal dan juga izin dari Departemen Kesehatan. Saat ini konsumen
sangat berhati-hati dalam mengkonsumsi suatu produk dikarenakan banyaknya produk-produk kadarluarsa yang beredar di pasaran. Sehingga untuk
mengembangkan usahanya keripik pisang ini harus memilki sertifikat halal dan juga izin dari Departemen Kesehatan. Namun hal tersebut belum terwujud, hal ini
dikarenakan biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikat halal dan juga izin dari Departemen Kesehatan cukup besar dan memberatkan bagi pemilik usaha
kecil keripik pisang ini.
d. Penggunaan alat produksi yang masih sederhana
Usaha keripik pisang “Kondang Jaya” merupakan usaha kecil yang berproduksi dengan menggunakan peralatan yang relatif sederhana. Alat yang
digunakan dalam usaha ini berupa alat press untuk mengikat kemasan keripik pisang, sedangkan untuk memotong pisang dilakukan dengan alat tradisional yang
biasanya dipakai oleh rumah tangga, sehingga proses produksi keripik pisang berjalan cukup lambat.
e. Kemasan produk keripik pisang