maupun pada bidang yang mendukung kegiatan bisnis, sehingga secara tidak langsung mampu mempengaruhi kondisi pasar dan kinerja perusahaan. Setiap
kegiatan usaha yang diinginkan untuk berjalan terus menerus harus selalu mengikuti perkembangan teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau
jasa yang dihasilkan atau pada cara operasinya. Aspek penting dalam penggunaan teknologi adalah kecepatan transfer teknologi oleh para pekerja,
masa atau waktu keusangan teknologi, dan harga teknologi yang akan diadopsi.
Dalam analisis faktor ekternal terdapat kekuatan-kekuatan dari pesaing yang harus diperhatikan. Menurut Pearce dan Robinson 1997, setiap industri
memiiiki struktur yang mendasarinya yaitu sekumpulan karakteristik ekonomis dan teknis yang memunculkan kekuatan-kekuatan persaingan. Ada lima faktor
yang harus diperhatikan yaitu: 1 Kekuatan tawar menawar pembeli, 2 Kekuatan tawar menawar pemasok, 3 Ancaman produk pengganti, 4 Ancaman
pendatang baru dan 5 Persaingan antara pesaing-pesaing yang ada, ternyata dapat teridentifikasi juga pada penelitian ini.
3.1.4. Analisis SWOT Strenghts, Weaknesses, Oppurtunities, Threats
Analisis merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan Rangkuti, 2005.
Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Menurut David 2004 faktor-faktor kunci eksternal dan internal merupakan pembentuk matriks SWOT, yang menghasilkan empat tipe strategi,
yaitu a Strategi SO yakni strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk
memanfaatkan peluang eksternal, b strategi WO yakni mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan keunggulan peluang eksternal, c strategi ST yaitu
strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk menghindari pengaruh dari ancaman eksternal, serta d strategi WT adalah strategi bertahan dengan
meminimalkan kelemahan dan mengantisipasi ancaman lingkungan.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Semakin dinamisnya
kehidupan masyarakat
cenderung akan
meningkatkan tuntutan terhadap kepraktisan dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup. Di sisi lain
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan, menyebabkan masyarakat cenderung mengkonsumsi buah-buahan untuk
memperoleh gizi lebih tinggi. Berbagai jenis komoditas buah-buahan saat ini sudah banyak yang diproses lebih lanjut, selain untuk memperpanjang daur hidup
komoditas tersebut juga untuk meningkatkan kepraktisan yang semakin dibutuhkan masyarakat, diantarnya yaitu buaha pisang dikembangkan menjadi
keripik pisang. Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua golongan,
yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja,
seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.
Pisang merupakan buah yang banyak mengandung kalium
. Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat