sederhana 9
Kemasan produk yang relatif sederhana 0,102
2 0,153
10 Daerah pemasaran masih terbatas
0,061 1
0,061 11
Kegiatan Promosi produk 0,095
1 0,095
12 Inovasi produk
0,108 1
0,108 1,000
2,154
Sumber : Hasil Analisis Diolah Pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa faktor kunci internal yang mempunyai
skor kekuatan tertinggi adalah kualitas produk keripik pisang. Hal ini ditunjukkan oleh nilai bobot sebesar 0,087 dengan rating 4 dan skor sebesar 0,348. Faktor
kunci ini merupakan peluang utama bagi usaha kecil keripik pisang ini karena kualitas produk keripik pisang memiliki tingkat kepentingan terbesar bagi
pengembangan usahanya ke depan. Selain identifikasi terhadap kekuatan internal usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya”, matriks IFE juga menunjukkan
berbagai kelemahan yang selama ini dimiliki usaha kecil keripik pisang ini. Faktor kunci internal yang menjadi kelemahan terbesar usaha ini adalah daerah
pemasaran produk keripik pisang, yang memiliki bobot 0,061 dengan rating 1 sehingga skornya adalah 0,061.
Hasil analisis matriks IFE pada usaha kecil keripik pisang ini yang meliputi seluruh faktor kunci internal kekuatan dan kelemahan adalah nilai skor
sebesar 2,154. Total nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha kecil keripik pisang ini berada pada level rata-rata di dalam kekuatan internal seluruhnya, sehingga
usaha ini dituntut lebih optimal dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki serta mereduksi kelemahan yang ada dalam mencapai keberhasilan usahanya.
7.3.2 Matriks EFE
Matriks EFE mengidentifikasi faktor-faktor kunci eksternal berupa peluang dan ancaman yang dihadapi usaha kecil keripik pisang pada kondisi
aktual saat ini. usaha kecil keripik pisang ini dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman dari pengaruh lingkungan eksternal untuk keberlanjutan
usahanya. Peluang dan ancaman yang dihadapi usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya”, dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Matriks EFE Usaha Kecil Keripik Psang “Kondang Jaya”
No Faktor-Faktor Strategis Eksternal
Bobot Rating
Total Skor Peluang
1 Adanya kredit bagi usaha kecil
0,118 3
0,353 2
Kota Bogor sebagai daerah tujuan wisata wilayah transit, mampu membangkitkan
sektor industri makanan 0,159
3 0,478
Ancaman 3
Harga bahan baku yang semakin meningkat 0,104
1 0,104
4 Bargaining position pembeli kuat
0,127 2
0,253 5
Pasokan bahan baku pisang jenis kepok banggala relatif tidak kontinu
0,125 2
0,249 6
Barang subtitusi tinggi 0,105
1 0,105
7 Jaringan pemasaran pesaing lebih luas
0,097 2
0,194 8
Tidak ada hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki industri
0,166 2
0,332 1,000
2,068
Sumber : Hasil Analisis Diolah Berdasarkan Tabel 21. menunjukkan bahwa faktor kunci eksternal yang
memberikan peluang terbesar bagi usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya”, adalah Kota Bogor sebagai daerah tujuan wisata wilayah transit, mampu
membangkitkan sektor industri makanan. Hal ini ditunjukkan oleh bobot terbesar yang dimiliki faktor kunci eksternal ini, yaitu sebesar 0,159 dengan rating
sebesar 3 dan Total Skor sebesar 0,478. Kota Bogor sebagai wilayah hinterland Kota Jakarta memberikan banyak memberikan peluang bagi usaha untuk
berkembang. Faktor kunci eksternal yang memberikan ancaman terbesar bagi usaha
kecil keripik pisang adalah harga bahan baku yang semakin meningkat. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai bobot sebesar 0,104 dengan rating 1 dan skor sebesar 0,104. Kondisi ini menunjukkan bahwa harga bahan baku yang semakin meningkat
memiliki pengaruh yang signifikan dalam biaya operasional usaha ini. Biaya operasional yang meningkat, menyebabkan harga produk keripik pisang yang
ditawarkan usaha ini relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk pesaing, dan sekaligus memberikan ancaman bagi keberlangsungan usaha. Perubahan
tersebut harus ditanggapi dengan bijak oleh pemilik usaha kecil keripik pisang ini, sehingga kelangsungan hidup usaha terjamin. Sejauh ini respon usaha kecil
keripik pisang terhadap ancaman ini berada pada tingkatan dibawah rata-rata, hal ini terlihat dari besarnya rating yang diberikan.
Hasil analisis matriks EFE pada usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” yang meliputi seluruh faktor kunci eksternal peluang dan ancaman adalah
nilai skor sebesar 2,068. Total nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada pada level menengah dalam usahanya untuk menjalankan strategi yang
memanfaatkan peluang eksternal atau menghindari ancaman yang ada dalam mencapai keberhasilan usahanya.
7.4 Matriks IE dan SWOT