Kondisi modal yang relatif tercukupi Produk yang berkualitas Keterbatasan dalam pencatatan keuangan

a. Keharmonisan hubungan antar pemilik dan pekerja

Usaha keripik pisang “Kondang Jaya” masih merupakan usaha kecil, sehingga memiliki majemen tenaga kerja yang bersifat informal. Dalam pengelolaan usahanya hubungan antar pengelola bersifat kekeluargaan. Antara pemilik dengan pekerja cenderung ke arah hubungan yang bersifat informal. Para pekerjanya berasal dari anggota keluarga, sehingga keharmonisan diantara pekerja dengan pemilik relatf mudah terjalin.

b. Kondisi modal yang relatif tercukupi

Terkait dengan modal, selama ini usaha keripik pisang ini memperoleh modal dari koperasi BMT Al-Ikhlaash. Dengan kondisi skala usaha yang masih relatif kecil, modal yang diberikan koperasi hingga saat ini masih dirasa cukup untuk menjalankan usaha yang ada. Bahkan untuk pengembangan usaha keripik pisang ini, koperasi juga akan terus menyediakan sejumlah modal dibutuhkan, sehingga dari sisi ketersediaan modal usaha keripik pisang ini relatif cukup terjamin.

c. Produk yang berkualitas

Usaha kecil ini hanya memproduksi keripik pisang dengan merek dagang usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya”. Produk yang dihasilkan berukuran 200 gr dengan rasa alami pisang. Rasa alami dari produk keripik pisang ini, berasal dari rasa pisang yang telah di sortasi secara teliti oleh pemilik. Kebersihan dalam proses produksi yang terjamin dengan baik, membuat tingginya kualitas rasa dan gizi yang terkandung dalam keripik pisang. Keripik pisang memiliki daya tahan produk yang lama yaitu kurang lebih satu bulan. Kualitas produk yang cukup baik, rasa yang enak, kandungan gizi yang tinggi, tidak menggunakan bahan kimia dan daya tahan produk yang lama merupakan kekuatan bagi usaha ini untuk mempertahankan pelanggan. Kualitas dari produk harus senantiasa dipertahankan oleh usaha ini. Kualitas produk yang baik tercermin dari rasa yang terbentuk tanpa bahan pengawet dan penyedap buatan, warna yang dihasilkan alami warna pisang, bukan pewarna buatan, sehingga produk keripik pisang ini cenderung memiliki kandungan gizi yang baik dan penampilan yang menarik. Bentuk produk keripik pisang “Kondang Jaya” dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Produk Usaha Kecil Keripik Pisang “Kondang Jaya” Sumber : Greenmart Darmaga, Juli 2009

d. Letak usaha yang strategis

Usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” memiliki letak yang cukup stategis. Usaha ini terletak di pusat Kota Bogor yaitu sekitar 6 kilometer dari terminal Baranangsiang Kota Bogor. Akses dengan jalan raya yang cukup dekat ini didukung dengan fasilitas yang ada seperti jalan beraspal, listrik, telepon, dan PDAM. Lokasi usaha yang terletak dekat dengan pusat Kota Bogor memudahkan usaha kecil keripik pisang ini dalam hal pemasaran. Masyarakat Kota Bogor, umumnya belum cukup mengenal produk ini karena daya jangkau jaringan pemasaran produk keripik pisang ini masih cenderung rendah. Letak usaha yang strategi menjadi modal dasar yang baik bagi pemilik untuk mengembangkan jaringan pemasaran produknya. Usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” terletak bersebelahan dengan perumahan Baranangsiang Indah Kota Bogor, sedangkan letak koperasi BMT Al-Ikhlaash terletak tepat di perumahan Baranangsiang Indah kota bogor.

7.1.2. Faktor Kelemahan

Faktor kelemahan merupakan bagian dari faktor strategis internal, faktor tersebut dianggap sebagai kelemahan yang akan mempengaruhi pengembangan usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya”. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan harus diminimalisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan pengembangan usaha kecil keripik pisang ini, faktor-faktor kelemahan tersebut terdiri dari :

a. Keterbatasan dalam pencatatan keuangan

Usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” tidak selalu melakukan pencatatan secara akutansi terhadap pengelolaan keuangan dan modal usahanya. Manajemen keuangan dari usaha ini belum tertata dengan baik, sehingga keuangan usaha keripik pisang dengan keuangan rumah tangga pemilik tidak dapat dibedakan. Selain itu pencatatan keuangan yang biasanya dilakukan hanya mengandung komponen besarnya jumlah produksi yang dihasilkan per satu kali produksi. Dalam pencatatan keuangan belum memasukkan kandungan biaya- biaya yang dikeluarkan. Sehingga tidak terdapat catatan yang jelas mengenai besarnya keuntungan yang diperoleh oleh usaha keripik pisang ini.

b. Harga produk keripik pisang