ditunjukkan oleh nilai bobot sebesar 0,104 dengan rating 1 dan skor sebesar 0,104. Kondisi ini menunjukkan bahwa harga bahan baku yang semakin meningkat
memiliki pengaruh yang signifikan dalam biaya operasional usaha ini. Biaya operasional yang meningkat, menyebabkan harga produk keripik pisang yang
ditawarkan usaha ini relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk pesaing, dan sekaligus memberikan ancaman bagi keberlangsungan usaha. Perubahan
tersebut harus ditanggapi dengan bijak oleh pemilik usaha kecil keripik pisang ini, sehingga kelangsungan hidup usaha terjamin. Sejauh ini respon usaha kecil
keripik pisang terhadap ancaman ini berada pada tingkatan dibawah rata-rata, hal ini terlihat dari besarnya rating yang diberikan.
Hasil analisis matriks EFE pada usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” yang meliputi seluruh faktor kunci eksternal peluang dan ancaman adalah
nilai skor sebesar 2,068. Total nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada pada level menengah dalam usahanya untuk menjalankan strategi yang
memanfaatkan peluang eksternal atau menghindari ancaman yang ada dalam mencapai keberhasilan usahanya.
7.4 Matriks IE dan SWOT
Hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan matriks EFE, maka dapat disusun selanjutnya dalam matriks Internal-Eksternal. Analisis Matriks IE ini
digunakan untuk mengetahui posisi usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” binaan koperasi BMT Al-Ikhlaash saat ini. Matriks IE didasarkan pada nilai
tertimbang yang diperoleh pada matriks EFE dan IFE. Nilai tertimbang IFE sebesar 2.154 yang menggambarkan perusahaan berada pada kondisi internal rata-
rata, tidak terlalu kuat dan tidah terlalu lemah. Nilai tertimbang EFE sebesar 2.068
menggambarkan respon yang diberikan oleh usaha kecil keripik pisang kepada lingkungan eksternalnya tergolong sedang dalam memanfaatkan peluang dan
mengatasi ancaman. Matriks IE dari usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” dapat terlihat pada Gambar 13.
Total Nilai Tertimbang IFE 2,154
Total Tinggi
Nilai
3,0-4,0
Tertimbang EFE 2,069
Rata-Rata 2,0-2,99
Rendah 1,0-1,99
Gambar 13. Matriks IE Usaha Kecil Keripik Pisang “Kondang Jaya”
Berdasarkan Gambar 15 posisi dari usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” berada pada sel V Hold and Maintain. Sehingga strategi yang sebaiknya
diterapkan usaha tersebut pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar yaitu mencari pangsa pasar yang lebih
besar dari produk yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Pengembangan produk yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan
memperbaiki produk yang sudah ada atau mengembangkan yang baru. Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal usaha maka dapat
diformulasikan alternatif strategi yang dapat dilaksanakan. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis SWOT, yang nantinya akan menjadi
3,0-4,0 ____________2,0-2,9 ________ 1,0-1,99
Kuat Rata- Rata
Lemah
I II
III
IV
Usaha Kecil Keripik Pisang KOperasi BMT
Al-Ikhlaash Hold and Maintain
VI
VII VIII
IX
bahan acuan dalam penggunaan Analytical Hierarchy Process AHP sebagai penentu prioritas strategi. Formulasi strategi pada usaha kecil keripik pisang
”Kondang Jaya” dapat dilihat pada Gambar 14.
Kekuatan S- Strenghts
1. Keharmonisan hubungan antar
pemilik dan pekerja 2. Kondisi modal yang
relatif tercukupi 3. Kualitas produk
4. Letak usaha yang strategis
Kelemahan W- Weakness
1. Keterbatasan dalam pencatatan keuangan
2. Harga relatif mahal 3. Belum memiliki sertifikat
halal dan izin Depkes 4. Penggunaan alat produksi
yang masih sederhana 5. Kemasan produk yang
relatif sederhana 6. Daerah pemasaran masih
terbatas 7. Kegiatan Promosi produk
8. Inovasi produk
Peluang O- Oppurtuities
1.Adanya kredit bagi usaha kecil
2.Kota Bogor sebagai daerah tujuan wisata
wilayah transit, mampu membangkitkan sektor
industri makanan
Strategi S-O
1. Mempertahankan kualitas produk
keripik pisang yang berbahan baku
alami, bermutu dan bergizi
tinggi untuk memenuhi
permintaan keripik pisang
S1, S2, S3, S4, O1, dan O2
Strategi W-O
1. Meningkatkan dan memperkuat jaringan
pemasaran W1,W2, W3, W4, W5,W6,W7,W8, O1,
dan O2,
2. Memperbaiki sistem manajemen usaha W1,
W3, W4,W5,W6,W7,W8, dan O1
Ancaman T- Threats
1.Harga bahan baku yang semakin meningkat
2.Bargaining position pembeli kuat
3.Pasokan bahan baku pisang jenis kepok
banggala relatif tidak kontinu
4.Barang subtitusi tinggi 5.Jaringan pemasaran
pesaing lebih luas 6.Tidak ada hambatan bagi
pendatang baru untuk memasuki industri
Strategi S-T
1. Mengupayakan ketersediaan bahan
baku utama secara kontinu S2, S3, S4,
T1, T5 dan T6
2. Melakukan efisiensi biaya produksi
S1,S2,S3, T1, T2, T3,T4,T5, T6
Strategi W-T
1. Melakukan mengembangan atau
diversifikasi produk untuk menghadapi
barang subtitusi yang tinggi W1,W2, W3, W4,
W5,W6,W7,W8, T1, T2, T3,T4,T5, dan T6
2. Memperbaiki bentuk kemasan serta
mengupayakan sertifikat halal dan izin Depkes
untuk Meningkatkan image produk
W4,W5,W7,T2,T3,T4,T5
Gambar 14. Analisis Matriks SWOT Usaha Kecil Keripik Pisang “Kondang Jaya”
EKSTERN AL
INTERNA L
104
Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT pada Gambar 8, maka, maka dapat diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh
usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” binaan koperasi BMT Al-Ikhlaash, yaitu Strategi S-O, Stategi W-O, Strategi S-T dan Strategi W-T.
STRATEGI SO
Strategi S-0 adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi S-0 bagi usaha kecil keripik
pisang “Kondang Jaya” dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mempertahankan kualitas produk keripik pisang yang berbahan baku alami, bermutu dan bergizi tinggi untuk memenuhi permintaan
keripik pisang Produk usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” berasal dari bahan
baku alami, tanpa bahan pengawet dan tanpa ditambah pewarna buatan. Mempertahankan kualitas produk dapat dilakukan oleh usaha kecil keripik pisang
ini dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki, sebagai salah satu contohnya perusahaan tetap menggunakan bahan baku pisang kepok jenis Banggala dalam
proses produksinya, sehingga kualitas produksi dapat terus dipertahankan. Usaha keripik pisang ini harus dapat mempertahankan kualitas produk tersebut sehingga
kepuasan konsumen dapat terpenuhi. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa harga yang ditetapkan pada prduk keripik pisang ini relatif tinggi, namun
dengan kualitas produk yang baik produk keripik pisang ”Kondang Jaya” ini dapat terus ditingkatkan pengembangannya.
STRATEGI W-O
Strategi W-0 adalah strategi yang bertujuan memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi W-0 bagi usaha kecil
keripik pisang ”Kondang Jaya” terdiri dari:
1. Meningkatkan dan memperkuat jaringan pemasaran
Pemasaran produk keripik pisang “Kondang Jaya” yang ada saat ini masih terfokus pada beberapa minimarket dan warung-warung kecil di Kota Bogor.
Perusahaan dapat mencoba mencari pasar baru seperti jalur puncak yang merupakan jalur daerah wisata, dimana di sepanjang jalur tersebut terdapat
banyak cafe-cafe, toko-toko makanan ringan dan mini market. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan penguasaan pangsa pasar.
Pada strategi ini usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” diharapkan dapat terus menjalin hubungan baik dengan konsumen, bahkan untuk kedepannya
diharapkan usaha ini dapat menjalin hubungan kepada Pemerintah Daerah Kota Bogor khususnya Dinas Perindustian dan Perdagangan Kota Bogor. Hubungan
yang baik akan membentuk citra yang baik pula bagi perusahaan, sehingga jaringan yang ada semakin mudah dibentuk dan dikembangkan. Strategi
pengembangan pasar dilakukan untuk merebut peluang pasar yang belum tergarap atau dengan memenuhi permintaan pasar tersebut. Posisi suatu perusahaan di
pasar ditentukan seberapa besar usaha yang bersangkutan menguasai pasar yang ada. Potensi yang dimiliki usaha kecil keripik pisang ini sangat mendukung untuk
melakukan strategi ini.
2. Memperbaiki sistem manajemen usaha
Strategi ini bertujuan membenahi struktur usaha yang telah dijalankan secara lebih baik dan terarah. Dalam usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya”,
kegiatan manajemen seluruhnya dilakukan oleh pemilik perusahaan, hal ini dapat menyebabkan tidak tersusun dan hanya mengandalkan pada satu orang yaitu
pemilik usaha saja, sehingga dirasa perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam usaha kecil keripik pisang tersebut.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang keberhasilan usaha. Cara untuk memperbaiki sistem
manajemen dalam perusahaan adalah dengan menjalankan bagian-bagian fungsional dalam manajemen usaha seperti
bagian produksi dengan memberikan tugas dan fungsi yang jelas dan juga keteraturan dalam bagian
keuangan, dengan adanya perbaikan pada sistem manajemen ini diharapkan usaha kecil keripik pisang mampu menggunakan peluang-peluang yang ada untuk
mengembangkan usahanya.
STRATEGI ST
Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi S-T bagi
usaha kecil keripik pisang ”Kondang Jaya” adalah :
1. Mengupayakan ketersediaan bahan baku secara kontinu
Strategi ini diperlukan untuk menjamin keberlanjutan usaha kecil keripik pisang ini. Selama ini sulitnya bahan baku masih menjadi persoalan dalam usaha
keripik pisang ini, karena jenis pisang yang digunakan sebagai bahan baku cukup langka. Selama ini bahan baku keripik pisang pada usaha kecil keripik pisang
“Kondang Jaya” berasal dari wikayah-wilayah di sekitar Bogor, antara lain: Luewiliang, Parung Aleng, dan Kampung Pasir dan juga wilayah-wilayah di luar
Bogor seperti Cianjur dan Lampung. Bahan baku yang berasal dari luar wilayah
Bogor umumnya dapat diakses jika jumlah pembeliannya dalam jumlah besar. Namun karena selama ini tingkat pembelian bahan baku relatif kecil jumlahnya,
maka pemilik usaha kecil keripik pisang ini hanya dapat mengandalkan bahan baku yang bersumber dari daerah Bogor saja. Berdasarkan hal tersebut, maka hal yang
harus dilakukuan untuk mempermudah akses terhadap bahan baku adalah memperluas pasar produk keripik pisang terlebih dahulu. Saat pasar produk sudah
besar maka bahan baku dapat diakses dengan lebih efisien.
2. Melakukan efisiensi biaya produksi
Kenaikan harga minyak goreng, mentega dan kenaikan bahan baku minyak BBM membuat usaha kecil keripik pisang ini harus melakukan
efisiensi biaya produksi. Kenaikan harga BBM menyebabkan industri-industri cenderung melakukan konversi bahan bakarnya dari minyak tanah kepada gas,
tidak terkecuali usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya”. Untuk melindungi industri-industrinya, Pemerintah Kota Bogor melalui Himpunan Pengusaha
Minyak dan Gas Hiswana Migas menetapkan Harga Eceran Tertinggi HET, secara resmi minyak tanah mitan di Bogor sebesar Rp 2.300,- per liter. Kebijakan
itu dilakukan guna menstabilkan harga eceran minyak tanah di sejumlah agen yang ada di Bogor. Kebijakan tersebut diambil berdasarkan keputusan bersama
Disperindag, agen, DPRD dan perwakilan konsumen di Kota Bogor. Usaha kecil keripik pisang ”Kondang Jaya” harus dilibatkan dalam program pemerintah
tersebut, agar efisiensi biaya produksi dalam proses produksi dan operasi dapat tercapai dan akhirnya usaha ini mampu bersaing dengan pesaing.
STRATEGI W-T
Strategi W-T adalah strategi yang bertujuan mengurangi kelemahan internal yang dimiliki untuk menghindari ancaman lingkungan. Strategi W-T bagi usaha
kecil keripik pisang ini adalah :
1. Melakukan pengembangan atau diversifikasi produk untuk menghadapi barang subtitusi yang tinggi
Pengembangan produk dilakukan agar konsumen mempunyai alternatif untuk membeli produk-produk yang dihasilkan. Strategi pengembangan produk
mempunyai tujuan agar perusahaan yang ada di dalam suatu industri dapat meningkatkan penjualan dengan cara mebuat suatu perbedaan atau memodifikasi
produk-produk yang ada. Hingga saat ini usaha kecil keripik pisang ”Kondang Jaya” belum melakukan diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan, yaitu
usaha ini hanya menghasilkan satu rasa keripik pisang yaitu rasa asin alami. Padahal dalam proses produksi keripik pisang dapat dibuat inovasi produk keripik
dengan beraneka rasa yiatu rasa manis dengan rasa coklat, rasa asin dengan rasa keju seperti yang dilakukan usaha keripik pisang Suseno di Bandar Lampung.
Sehingga untuk pengembangan ke depannya perlu dilakukan penganekaragaman rasa dari produk keripik pisang yang dihasilkan usaha kecil keripik pisang ini.
2. Memperbaiki bentuk kemasan serta mengupayakan sertifikasi halal dan izin Depkes untuk meningkatkan
image produk
Produk usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya” perlu memperbaiki kondisi kemasan yaitu kemasan harus didesain lebih menarik, misalnya dengan
memberi warna yang menarik pada kemasan. Selain itu upaya untuk memperoleh sertifikasi halal dan izin Depkes harus terus dilakukan. Upaya ini diperlukan
untuk meningkatkan kemudahan bagi pemilik usaha dalam memasarkan
produknya, karena saat ini masyarakat cenderung berhati-hati terhadap produk yang dibelinya.
7.5. Tahap Pemilihan Strategi Pengembangan Usaha