Jaringan pemasaran pesaing lebih luas Tidak ada hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki industri

Gambar 12. Produk Keripik Pisang berbagai Merek Dagang Di Kota Bogor

d. Jaringan pemasaran pesaing lebih luas

Usaha-usaha sejenis melakukan kegiatan promosi dan membangun jaringan pemasaran untuk mempermudah konsumen dalam mendapatkan produk yang mereka pasarkan. Jaringan pemasaran dibangun dengan mendirikan toko, etalase di suatu distributor dan adanya agen-agen penjual produk untuk meningkatkan pangsa pasar. Hal itu, sudah dilakukan oleh beberapa usaha yang memproduksi keripik pisang untuk meningkatkan pangsa pasar produknya, sedangkan usaha keripik pisang ”Kondang Jaya” cenderung masih tertingggal dalam kegiatan promosi dan membangun jaringan pemasaran. Upaya promosi cenderung masih minim, karena hingga saat ini usaha ini hanya melakukan promosi yang bersifat lokal yang hanya dilakukan oleh koperasi BMT Al- Ikhlaash yaitu melalui pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh para anggota koperasi baik pengajian kaum bapak maupun Kaum Ibu Darmawanita, sehingga cenderung sulit berkembang.

e. Tidak ada hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki industri

Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh pendatang baru. Memulai usaha keripik pisang ini membutuhkan investasi yang tidak terlalu besar, sehingga tidak memberi hambatan bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam industri keripik pisang. Biaya investasi untuk mendapatkan formula keripik pisang yang layak konsumsi relatif murah. Hal ini menyebabkan mudahnya pendatang baru memasuki industri keripik pisang. Berdasarkan hal tersebut, hal wajar yang dibutuhkan oleh usaha kecil keripik pisang ini adalah berkreativitas dalam meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan. Aspek-aspek faktor peluang dan ancaman yang telah dijabarkan di atas saling berinteraksi dalam pengembang usaha kecil keripik pisang ”Kondang Jaya”. Secara keseluruhan aspek pada faktor peluang dan ancaman dapat disajikan dalam bentuk tabel seperti pada Tabel 19. Tabel 19. Peluang dan Ancaman Usaha Keripik Pisang “Kondang Jaya” Faktor Eksternal Peluang Ancaman Demografi  Adanya kredit bagi usaha kecil Ekonomi  Kota Bogor sebagai daerah tujuan wisata wilayah transit menuju kotakabupaten lain, mampu membangkitkan sektor industri makanan  Harga bahan baku yang semakin meningkat Kekuatan tawar menawar pembeli  Bargaining position pembeli kuat Kekuatan tawar menawar pemasok  Pasokan bahan baku pisang jenis kepok banggala relatif tidak kontinu Ancaman produk pengganti  Barang subtitusi tinggi Persaingan diantara pesaing yang ada  Jaringan pemasaran pesaing lebih luas Ancaman pendatang baru  Tidak ada hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki industri Sumber : Hasil Analisis

7.3 Analisis Matriks IFE dan EFE