Vitamin A Retinol Vitamin B

2.4.1 Vitamin A Retinol

Secara luas, vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan provitamin A karotenoid. Vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Vitamin A biasanya terdapat pada makanan dalam bentuk retinil, yaitu terikat pada asam lemak rantai panjang. Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat pada pangan hewani. Pangan nabati mengandung karotenoid yang merupakan prekursor provitamin A Almatsier 2001. Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi normal tubuh, diantaranya penglihatan, kekebalan tubuh, reproduksi, serta pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Jumlah harian vitamin A yang diperbolehkan bagi orang dewasa adalah sebesar 900 µghari untuk laki-laki dan 700 µghari untuk perempuan Sizer dan Whitney 2002. Sumber provitamin A yang baik terdapat dalam produk sayuran, yaitu wortel, ubi, tomat, dan brokoli. Kandungan tertinggi vitamin A ditemukan dalam minyak hati ikan tertentu, misalnya ikan Gadus morrhua dan Gadus macrocephalus dan Opuntia tuna. Sumber-sumber lain yang penting, ialah hati mamalia, kuning telur, dan susu serta produk susu deMan 1989. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kering, mata kering, menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat Gaman dan Sherrington 1992, dan buta malam yang merupakan tanda-tanda yang biasa digunakan bagi diagnosis kekurangan vitamin A pada manusia Lehninger 1988. Kelebihan vitamin A biasanya disebabkan karena penggunaan suplemen yang mengandung vitamin A dengan dosis yang berlebihan Gaman dan Sherrington 1992.

2.4.2 Vitamin B

12 Kobalamin Vitamin B 12 adalah kristal merah yang larut air, warna merah karena adanya kobalt. Vitamin B 12 kobalamin mempunyai struktur cincin yang kompleks cincin corrin dan serupa dengan cincin porfirin, pada cincin ini ditambahkan ion kobalt dibagian tengahnya. Bentuk utama vitamin B 12 dalam makanan adalah adenosilkobalamin, metilkobalamin, dan hidroksikobalamin Almatsier 2001. Vitamin B 12 hanya ditemukan pada pangan hewani. Hati adalah sumber yang paling kaya akan vitamin B 12 , selain itu vitamin ini juga ditemukan dalam susu, daging, ikan, dan telur Gaman dan Sherrington 2002. Vitamin B 12 berfungsi dalam metabolisme asam amino serta biosintesis protein dan asam nukleat Okuzumi dan Fujii 2000. Vitamin B 12 juga diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif dan fungsi normal tubuh terutama jaringan syaraf serta merupakan kofaktor enzim. Jumlah harian vitamin B 12 yang diperbolehkan bagi orang dewasa adalah sebesar 2,4 µghari. Kekurangan vitamin B 12 dapat menyebabkan pernicious anemia anemia karena kekurangan folat. Penyakit ini hampir selalu disebabkan oleh gangguan penyerapan vitamin daripada defesiensi Sizer dan Whitney 2002.

2.5 Analisis Fitokimia