Peptida Asam amino Komponen Bioaktif Sotong Sepia recurvirostra

dioksida CO 2 yang berasal dari udara dan air dari tanah. Proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat sederhana, glukosa, dan oksigen yang dilepas di udara Almatsier 2001. Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida, serta polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat terdiri dari 5-6 atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari 2-10 monosakarida, dan pada umumnya polisakarida merupakan polimer yang terdiri lebih dari 10 monomer monosakarida Winarno 2008. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kasar sotong positif mengandung unsur karbohidrat. Hasil ini mendukung hasil analisis proksimat karbohidrat pada daging sotong, yaitu sebesar 1-1,5. Uji molisch karbohidrat pada keong ipong-ipong dan keong pepaya juga menunjukkan hasil yang positif Nurjanah et al. 2011; Suwandi et al. 2010. Komponen karbohidrat yang terdeteksi pada ekstrak kasar sotong bukanlah komponen serat kasar melainkan komponen glikogen. Karbohidrat yang terdapat pada hewan umumnya berbentuk glikogen, dan dapat dipecah menjadi D-glukosa Winarno 2008. Kandungan glikogen pada produk perikanan sebesar 1 pada ikan, 1 pada krustasea, dan 1-8 pada kekerangan Okuzumi dan Fujii 2000. Karbohidrat mempunyai peran penting untuk mencegah pemecahan protein tubuh yang berlebihan, mencegah timbulnya ketosis, kehilangan mineral, dan berguna untuk metabolisme lemak dan protein dalam tubuh Budiyanto 2002.

4.4.4 Peptida

Hasil uji fitokimia pada badan dan tinta sotong menunjukkan hasil positif adanya unsur peptida, sedangkan pada cangkang tidak terlihat reaksi positif. Peptida yang terdeteksi ekstrak daging diduga jenis protein yang merupakan komponen metabolit primer, sedangakan untuk peptida yang terdeteksi pada ekstrak tinta diduga jenis hormon tertentu. Hasil penelitian Nurjanah et al. 2011 menunjukkan bahwa bagian daging dan jeroan keong ipong-ipong menunjukkan hasil positif adanya unsur peptida. Beberapa peptida menunjukkan aktivitas biologis yang nyata. Hasil penelitian Kannan et al. 2009 menunjukkan bahwa hidrolisat peptida dari kulit padi yang memiliki berat molekul 5 kDa memiliki aktivitas antikanker.

4.4.5 Asam amino

Asam amino merupakan unit struktural dasar dari protein. Asam amino dapat diperoleh dengan menghidrolisis protein dalam asam, alkali, atau enzim. Sebuah asam amino terdiri dari sebuah gugus amino, sebuah gugus karboksil, sebuah atom hidrogen dan gugus R yang terikat pada sebuah atom C yang dikenal s ebagai karbon α, serta gugus R merupakan rantai cabang. Semua asam amino berkonfigurasi α dan mempunyai konfigurasi L kecuali glisin yang tidak mempunyai atom C asimetrik Winarno 2008. Hasil uji fitokimia pada badan, tinta, dan cangkang sotong menunjukkan hasil positif adanya unsur asam amino. Asam amino yang terdeteksi ini diduga asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses hidrolisis protein, serta asam amino-asam amino non protein bukan penyusun protein. Hasil penelitian Nurjanah et al. 2011 pada keong ipong-ipong juga menunjukan hasil positif adanya asam amino. Kamil et al. 1998 menyatakan bahwa asam amino-asam amino yang terlarut pada pelarut metanol ini merupakan asam amino yang memiliki sifat polar hidrofilik, baik yang bermuatan ataupun yang tidak bermuatan, seperti arginin, histidin, lisin asam amino polar bermuatan, treonin asam amino polar tak bermuatan. 4.5 Logam berat Logam berat merupakan unsur-unsur metalik yang memiliki sifat berbahaya dengan berat atom lebih dari 40 Panjaitan 2009. Pencemaran suatu perairan oleh unsur-unsur logam berat, dapat berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia Siagian 2004. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat, yaitu tidak dapat terurai non degradable dan mudah diabsorbsi Darmono 1995, dapat terakumulasi dalam kerang dan ikan serta mudah terakumulasi pada sedimen Marganof 2003. Kadar logam berat kepala dan badan sotong dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Kadar logam berat sotong Sepia recurvirostra mgkg bb Logam berat S. recurvirostra S. pharaonis S. officinalis Kepala Badan Kepala Badan Cd 0,15 ± 0,02 0,04 ± 0,01 0,20±0,01 0,42±0,05 0,31 ± 0,28 Pb ttd ttd 0,01±0,01 0,01±0,01 0,04 ±0,01 Hg ttd ttd - - 0,15 ± 0,10 Keterangan: ttd = Tidak terdeteksi Sumber: Thanonkaew et al. 2006 Laurenco et al. 2009

4.5.1 Kadmium Cd