Flavonoid Saponin Analisis Fitokimia

2.5.3 Flavonoid

Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa polifenol, karena itu larutan ekstrak yang mengandung komponen flavonoid akan berubah warna jika diberi larutan basa atau ammonia. Flavonoid mengandung sistem aromatik konjugasi dan dapat menunjukkan pita penyerapan yang kuat pada spektrum wilayah UV dan sinar tampak Astawan dan Kasih 2008. Flavonoid umumnya merupakan komponen larut air polar. Komponen ini dapat diekstrak dengan etanol 70 dan tertinggal pada lapisan aqueous, diikuti dengan pemisahan ekstrak menggunakan petroleum ether. Flavonoid dapat dikelompokkan menjadi sembilan kelas yaitu anthosianin, proanthosianidin, flavonol, flavon, glikoflavon, biflavonil, chlacone dan aurone, flavanon, serta isoflavon Harborne 1987. Flavonoid sangat efektif untuk digunakan sebagai antioksidan. Senyawa flavonoid juga dapat mencegah penyakit kardiovaskuler dengan cara menurunkan laju oksidasi lemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa flavonoid dapat menurunkan hiperlipidemia pada manusia. Pada kasus penyakit jantung, penghambatan oksidasi LDL oleh flavonoid dapat mencegah pembentukan sel-sel busa dan kerusakan lipid Astawan dan Kasih 2008. Hasil penelitian Sukadana 2009 menunjukkan bahwa komponen flavonoid yang diisolasi dari buah belimbing manis memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri Gram positif S. aureus pada konsentrasi 500 ppm dan bakteri Gram negatif E. coli pada konsentrasi 100 ppm.

2.5.4 Saponin

Saponin atau glikosida sapogenin adalah salah satu glikosida yang tersebar luas dalam tanaman. Tiap saponin terdiri dari sapogenin yang merupakan molekul aglikon dan sebuah gula. Saponin merupakan senyawa yang menimbulkan busa jika dikocok dalam air dan pada konsentrasi yang rendah sering menyebabkan hemolisis sel darah merah, sehingga sering digunakan sebagai deterjen. Saponin dapat digunakan untuk meningkatkan diuretika serta merangsang kerja ginjal, namun saponin dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir, serta bersifat toksik pada binatang berdarah dingin yaitu ikan Harborne 1987. Hal inilah yang menyebabkan saponin banyak dimanfaatkan sebagai racun ikan yang disebut sapotoksin Sirait 2007. Terdapat dua senyawa saponin, yaitu glikosida triterpenoid alkohol dan glikosida struktur steroid tertentu yang mempunyai rantai samping spiroketal. Kedua jenis ini larut dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam eter. Aglikonnya yang disebut sapogenin diperoleh dengan hidrolisis dalam suasana asam atau hidrolisis memakai enzim dan tanpa bagia gula ciri kelarutannya sama dengan ciri sterol lain Robinson 1995.

2.5.5 Fenol hidrokuinon