Steroid Karbohidrat Komponen Bioaktif Sotong Sepia recurvirostra

dari prekursor asam amino dan biasanya senyawa ini bersifat basa Sastrohamidjojo 1996. Komponen bioaktif alkaloid yang terdapat pada ekstrak kasar sotong dapat digolongkan sebagai hasil metabolisme sekunder. Alkaloid digolongkan sebagai metabolit sekunder karena kelompok molekul ini merupakan substansi organik yang tidak bersifat vital bagi organisme yang menghasilkannya Kutchan 1995, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa komponen alkaloid pada sotong juga berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh sotong itu sendiri. Alkaloid pada ekstrak kasar pada sotong diduga memiliki kandungan antioksidan. Hanani et al. 2005 menyatakan bahwa senyawa kimia dalam spons yang mempunyai aktivitas antioksidan secara kualitatif dan lanjutan yaitu alkaloid. Senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan dapat diprediksi dari golongan fenolat, flavonoid, dan alkaloid, yang merupakan senyawa-senyawa polar Suratmo 2009.

4.4.2 Steroid

Hasil uji fitokimia pada daging, tinta, dan cangkang sotong menunjukkan reaksi positif adanya steroid. Adanya komponen steroid yang terdeteksi pada ekstrak kasar sotong ini diduga merupakan hormon adrenal dan hormon seks progesterone, 17- β-estradiol, testosterone, 4-androstene-dione dan cortisol seperti steroid yang terdeteksi pada Achatina fulica yang merupakan salah satu jenis gastropoda Bose et al. 1997. Hasil penelitian Nurjanah et al. 2011 juga menunjukkan hasil positif adanya steroid pada keong ipong-ipong. Steroid ini diduga memiliki efek peningkat stamina tubuh aprodisiaka dan anti-inflamasi. Hasil penelitian Setzer 2008 menunjukkan bahwa sejumlah triterpenoid alami juga memiliki aktivitas antitumor karena mempunyai kemampuan menghambat kinerja enzim topoisomerase II, dengan cara berikatan dengan sisi aktif enzim yang nantinya akan mengikat DNA dan membelahnya. Hal ini menyebabkan enzim menjadi terkunci dan tidak dapat mengikat DNA.

4.4.3 Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbon dioksida CO 2 yang berasal dari udara dan air dari tanah. Proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat sederhana, glukosa, dan oksigen yang dilepas di udara Almatsier 2001. Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida, serta polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat terdiri dari 5-6 atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari 2-10 monosakarida, dan pada umumnya polisakarida merupakan polimer yang terdiri lebih dari 10 monomer monosakarida Winarno 2008. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kasar sotong positif mengandung unsur karbohidrat. Hasil ini mendukung hasil analisis proksimat karbohidrat pada daging sotong, yaitu sebesar 1-1,5. Uji molisch karbohidrat pada keong ipong-ipong dan keong pepaya juga menunjukkan hasil yang positif Nurjanah et al. 2011; Suwandi et al. 2010. Komponen karbohidrat yang terdeteksi pada ekstrak kasar sotong bukanlah komponen serat kasar melainkan komponen glikogen. Karbohidrat yang terdapat pada hewan umumnya berbentuk glikogen, dan dapat dipecah menjadi D-glukosa Winarno 2008. Kandungan glikogen pada produk perikanan sebesar 1 pada ikan, 1 pada krustasea, dan 1-8 pada kekerangan Okuzumi dan Fujii 2000. Karbohidrat mempunyai peran penting untuk mencegah pemecahan protein tubuh yang berlebihan, mencegah timbulnya ketosis, kehilangan mineral, dan berguna untuk metabolisme lemak dan protein dalam tubuh Budiyanto 2002.

4.4.4 Peptida