Analisis vitamin Rooche 1992 1 Metode Penelitian

Selanjutnya ditambahkan 15 ml HNO 3 pekat dan 5 ml HCLO 4 dan dibiarkan selama satu malam. Setelah satu malam, larutan didestruksi sampai jernih, didinginkan dan ditambahkan 10-20 ml akuades. Pemanasan dilanjutkan selama ± 10 menit, diangkat dan didinginkan. Larutan kemudian dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml, kemudian dibilas dengan akuades sampai tanda tera. Selanjutnya dikocok dan disaring dengan kertas Whatman. Filtrat dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer AAS.

3.3.4 Analisis vitamin Rooche 1992 1

Vitamin A Sebanyak 1-5 g sampel ditambah dengan 20 ml HCl 0,01 N. Selanjutnya dihomogenisasi dengan ultrasonic pada suhu 65 ˚C selama 5 menit dan didinginkan. Setelah itu, ditambahkan 75 ml etanol dan dihomigenisasi lagi dengan ultrasonic pada suhu ruang selama 5 menit. Selanjutnya diekstrak dengan heksan sebanyak tiga kali. Hasil ekstrak ditampung dan dibilas dengan 50 ml akuades, kemudian disaring dengan milipore dan ditambah dengan Na 2 SO 4 anhidrad. Selanjutnya dievaporasi menggunakan campuran larutan etanol dan THF trihidrofuran 90:10. Hasil evaporasi disaring dan siap diinjek ke High Performance Liquid Chromatografi HPLC, dengan kondisi sebagai berikut: Fase gerak : etanolTHF 9010 Kolom : C 18 Kecepatan alir : 1.9 mlmenit Program : Isokratik Detektor : UV visible Panjang gelombang : 328 nm Kadar vitamin A dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kadar vitamin A = x [standar vitamin A] x x FP Keterangan: FP = faktor pengencer 2 Vitamin B 12 Sebanyak 1-5 g sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi tertutup. Buffer asetat sebanyak 20 ml dan 0,2 ml larutan kalium sianida ditambahkan pada tabung reaksi. Tabung dimasukkan ke dalam penangas air mendidih selama 30 menit, lalu didinginkan dan diencerkan sampai 50 ml dengan air suling dan disaring dengan kertas Whatman 42. Selanjutnya dihomogenisasi selama 5 menit dengan ultrasonic dan didiamkan pada suhu ruang sampai dingin. Sebanyak 25 ml metanol ditambahkan dan ditepatkan sampai volume 50 ml dengan asam asetat 2. Sampel disentrifuse selama 30 menit pada 4000 rpm. Supernatan dipisahkan untuk disuntikkan ke High Performance Liquid Chromatografi HPLC, dengan kondisi sebagai berikut : Fase gerak : H 2 O pH 2 Kolom : C 18 Kecepatan aliran : 0,5 mlmenit Program : Isokratik Detektor : UV visible Panjang gelombang : 280 nm Kadar vitamin B 12 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kadar vitamin B 12 = x [standar vitamin B 12 ] x x FP Keterangan: FP = faktor pengencer

3.3.5 Uji fitokimia Harborne 1987