memiliki kadar selenium 0,3-0,4 mgkg Okuzumi dan Fujii 2000. Selenium dapat diperoleh dari sayur, jamur, ikan dan daging. Kekurangan selenium dapat
menyebabkan sirosis hati, kanker, katarak serta penurunan produksi antibodi Sizer dan Whitney 2002.
4.3 Kandungan Vitamin Sotong Sepia recurvirostra
Vitamin merupakan kelompok senyawa organik penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit untuk fungsi normal tubuh, diantaranya pemeliharaan,
pertumbuhan dan pembangunan. Vitamin tidak disintesis oleh tubuh, oleh karena itu vitamin penting dalam susunan makanan, meskipun terdapat dalam jumlah
yang kecil. Vitamin yang terdapat dalam makanan dikenal sebagai prekursor atau provitamin. Provitamin adalah senyawa yang tidak termasuk vitamin tetapi dapat
diubah menjadi vitamin Sizer dan Whitney 2002. Vitamin dikelompokkan ke dalam dua golongan utama, yaitu vitamin larut
lemak dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak merupakan molekul hidrofobik yang tidak disintesis tubuh dalam jumlah yang memadai sehingga harus disuplai
dari makanan Ottaway 1993. Vitamin larut lemak terdiri dari vitamin A, D, E, dan K Almatsier 2001. Vitamin C dan vitamin B-kompleks merupakan vitamin
larut air. Kelarutannya dalam air membuat vitamin ini tidak tersimpan dalam tubuh Gaman dan Sherrington 1992. Kandungan vitamin A dan B
12
pada kepala dan badan sotong dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Kandungan vitamin A dan B
12
sotong Sepia recurvirostra µg100 g Jenis vitamin
Kepala Badan
Udang ronggeng
Vitamin A 686,83 ± 11,74
582,98 ± 10,56 81,77
Vitamin B
12
5,45 ± 0,33 3,28 ± 0,63
1,29
Sumber: Jacoeb et al. 2008
4.3.1 Vitamin A
Vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan provitamin A karotenoid. Vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna
kuning dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Vitamin A biasanya terdapat pada makanan dalam bentuk retinil, yaitu terikat pada asam lemak rantai panjang.
Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat pada pangan hewani. Pangan nabati
mengandung karotenoid yang merupakan prekursor provitamin A Almatsier 2001. Vitamin A pada jaringan hewan terdapat dalam tiga bentuk, yaitu alkohol
retinol, aldehid retinal, dan asam asam retinoik Mohamed 2003. Kandungan vitamin A pada kepala sotong hasil penelitian ini sebesar
686,83 µg100 g, sedangkan pada badan sebesar 582,98 µg100 g. Tingginya kandungan vitamin A pada kepala dibandingkan pada bagian badan karena
vitamin A pada cephalopoda berperan dalam regenerasi dua foto-pigmen retina mata, yaitu rodopsin dan retinokrom yang keduanya berfungsi dalam proses
penglihatan cephalopoda Villanueva et al. 2009. Kadar vitamin A pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil penelitian Jacoeb et al. 2008 pada udang ronggeng, yaitu sebesar 81,77 µg100 g. Jumlah harian vitamin A yang diperbolehkan bagi orang dewasa
adalah sebesar 900 µghari untuk laki-laki dan 700 µghari untuk perempuan. Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi normal tubuh, diantaranya
penglihatan, kekebalan tubuh, reproduksi, serta pertumbuhan dan perkembangan tubuh Sizer dan Whitney 2002.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kering, mata kering, menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, pertumbuhan dan perkembangan
yang terhambat Gaman dan Sherrington 1992, dan buta malam yang merupakan tanda-tanda yang biasa digunakan bagi diagnosis kekurangan vitamin A pada
manusia Lehninger 1988. Kelebihan vitamin A biasanya disebabkan karena penggunaan suplemen yang mengandung vitamin A dengan dosis yang berlebihan
Gaman dan Sherrington 1992.
4.3.2 Vitamin B12