Kualitas Udara Kualitas Lingkungan

4.3.2 Konsep Arsitektur Masjid

Konsep untuk gaya arsitektur masjid pada kawasan ini adalah arsitektur bergaya Islam dengan menonjolkan facade bangunan yang mewah dan menggunakan pilar-pilar, bukaan arch, serta atap berbentuk dome. Pada area plaza akan dibuat taman atap dengan pola geometris dan formal yang mengadopsi desain taman Asia Barat. Untuk menunjang fungsi ekoarsitektur dan estetika, atap bangunan masjid, koridor, dan kantor BAZ akan dimanfaatkan sebagai green roof. Green roof akan menggunakan vegetasi jenis palem dan semak berbunga agar sesuai dengan tema taman Asia Barat.

6.3 Konsep Pedestrian Walk

Pedestrian walk pada kawasan ini diperlukan baik untuk menunjang kegiatan pengunjung maupun sebagai jalur lalu sirkulasi umum untuk pejalan kaki di daerah Baranangsiang. Lebar jalan minimal 2 m serta bendungan dam menutup saluran drainase terbuka dengan plat baja berongga untuk mendukung kegiatan tersebut. Pedestrian walk berupa grass floor, yaitu lantai dengan paving berbahan batu andesit yang diberi space berupa penanaman rumput. Space atau jarak antar paving berfungsi untuk mempercepat proses infiltrasi air pada jalur ini sehingga akan lebih cepat kering jika terkena air hujan. Infiltrasi air yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas keamanan pada pedestrian karena paving terhindar dari keadaan yang licin. Pemilihan paving berbahan andesit karena dinilai tidak mudah berlumut dan relatif lebih awet. Pada Kompleks Masjid Raya Bogor pola paving sengaja dibuat berbeda untuk memperkuat identitas tapak dan menciptakan unity. Pada sepanjang jalur pedestrian walk dilengkapi dengan berbagai street furniture, seperti lampu taman, pagar, serta signage. Street furniture tersebut digunakan untuk menunjang aktivitas pengunjung dan pejalan kaki sepanjang jalur pedestrian walk.

4.3.4 Konsep Tata Hijau

Konsep tata hijau tapak mengikuti hasil sintesis, yakni vegetasi yang diperlukan terbagi menjadi beberapa macam. Vegetasi tersebut ditanam dengan memanfaatkan ruang pada atap dan di atas permukaan tanah. Penanaman pohon di atap masjid menggunakan bak beton yang diberi sekat dengan mempertimbangkan struktur atap bangunan.

4.3.4.1 Konsep Roof Garden

Konsep roof garden merupakan bagian dari konsep tata hijau pada Kompleks Masjid Raya Bogor. Pada bagian atap masjid, koridor, dan atap gedung BAZ konsep rancangan berupa atap bertanaman ekstensif, yaitu atap bertanaman yang direncanakan bukan untuk dipakai secara umum, melainkan dibangun semata-mata untuk keperluan estetika dan ekoarsitektur saja. Pada atap bertanaman ekstensif, tanaman ditanam pada bak beton yang diberi sekat. Jenis tata hijau ini menggunakan bobot yang ringan, yaitu 50-150 kgm 2 , dengan lapisan tanah yang tipis. Jenis vegetasi yang ditanam pada atap bertanaman ekstensif ini adalah tanaman semak atau perdu berbunga yang mudah dirawat dan mudah untuk tumbuh kembali Tabel 4. Selain itu, juga akan ditempatkan palem dengan tinggi maksimal 2 m. Pertimbangan-pertimbangan untuk desain roof garden atau atap bertanaman selain bentukan pola dan pemilihan tanaman pada atap bangunan dan plaza adalah sebagai berikut: 1 Angin dan pergerakan udara Orientasi bangunan ditempatkan ditempatkan diantara lintasan matahari dan angin sebagai kompromi antara letak gedung berarah dari Timur ke Barat dan terletak tegak lurus terhadap arah angin, dengan menerapkan ventilasi silang, dan menempatkan pohon peneduh tanpa menghalangi pergerakan udara. 2 Beban struktural Bobot pada atap bertanaman ekstensif 50-150 kgm 2 . Untuk bahan beton bertulang pada plaza dan bangunan, bobot lazimnya adalah 24 kNm 3 . Bobot ini dapat bervariasi bergantung pada apakah struktur beton ini dalam keadaan basah atau kering. Beban hidup yang diperhitungkan untuk penggunaan adalah sekitar 1,5 kNm 3 denah. Berat dari tanah yang basah mencapai sekitar 22 kNm 3 . Tanah pada atap bertanaman ini beratnya bervariasi bergantung pada ketebalan lapisan tanah yang dipakai. Sebagai gambaran umum, kedalaman lapisan tanah ini berkisar 0,3-0,5 m untuk jenis taman yang ditanami oleh rumput dan perdu dan berkisar 1-1,5 m untuk pohon pelindung yang berukuran kecil dan sedang.