sebagai saluran sirkulasi air. Selain itu, minimnya titik lampu juga berakibat pada rendahnya kualitas keamanan pada malam  hari sehingga diperlukan penambahan
fasilitas  penerangan  yang  cukup  di  sekitar  kawasan  ini  demi  keamanan  dan kenyamanan pejalan kaki dan pengendara.
4.2.5.5  Kualitas Penerangan
Secara keseluruhan kualitas penerangan di  Kompleks Masjid Raya Bogor masih  sangat  rendah  terutama  di  luar  bangunan  masjid.  Hal  ini  dikarenakan
minimnya  fasilitas  penerangan  yang  tersedia.  Oleh  karena  itu,  diperlukan penambahan  dan  perbaikan  fasilitas  penerangan  lampu  jalan  di  sepanjang  jalan
raya  dan  jalur  sirkulasi  kendaraan  serta  penempatan  lampu  taman  di  area  plaza dan  sepanjang  pedestrian.  Selain  itu,  untuk  menambah  estetika  pada  malam  hari
night  view,  bangunan  masjid  dan  kantor  BAZ  juga  perlu  menggunakan  lampu sorot yang mengarah pada atap dan kubahnya.
4.2.5.6  Kualitas Iklim Mikro
Permasalahan  iklim  mikro  di  lingkungan  perkotaan  seperti  halnya  di Kompleks  Masjid  Raya  Bogor  yang  memiliki  struktur  bangunan  dan  perkerasan
yang  mendominasi  dan  hanya  sedikit  ruang  terbuka  hijau  berakibat  pada penurunan  kenyamanan  termal  bagi  pengunjung.  Kondisi  demikian  dapat  diatasi
dengan penempatan roof garden pada area plaza serta memanfaatkan ruang pada atap beton sebagai  lahan untuk  vegetasi  green roof. Menurut  Feriadi  dan Frick
2008,  hasil  penelitian  di  Jepang  memperlihatkan  adanya  pengaruh  positif  dari atap  bertanaman  terhadap  bangunan  melalui  kemampuannya  untuk  memberikan
perlindungan  dari  panas  matahari  dan  meningkatkan  kualitas  udara  dari lingkungan  sekitarnya.  Atap  bertanaman  dapat  mengurangi  panas  akibat
pemantulan  kembali  re-radiation  dan  hanya  sekitar  20  persen  dari  energi matahari  yang  jatuh  pada  permukaan  daun  pepohonan  yang  akan  dipantulkan
kembali. Penghijauan  pada  atap  bangunan  tinggi  dapat  menciptakan  keuntungan.
Keuntungan tersebut dapat diukur secara kuantitatif, seperti keuntungan finansial yang  diukur  dengan  uang,  dan  keuntungan  kualitatif,  seperti  keuntungan  dari
aspek lingkungan, sosial, dan estetika.
4.2.6  Tata Hijau
Perkerasan  dan  atap  bangunan  yang  terdapat  di  Kompleks  Masjid  Raya Bogor memiliki potensi digunakan sebagai area penanaman. Area yng berpotensi
untuk digunakan sebagai roff garden mencakup atap pada bangunan masjid, atap koridor dan atap pada bangunan kantor Badan Amil Zakat BAZ Kota Bogor.
Pada  area  plaza  tidak  diperlukan  penambahan  vegetasi  mengingat  fungsi plaza  sebagai  perluasan  area  masjid  jika  terjadi  lonjakan  pengunjung  pada  saat
shalat  jumat,  hari  besar  Islam,  maupun  untuk  kegiatan  keislaman  dan  kegiatan sosial    diluar  masjid.  Namun  demikian  kenyamanan  pengunjung  di  area  plaza
harus  tetap  diperhatikan,  dengan  menempatkan  pohon  pelindung  di  area  sekitar plaza  dirasa  mampu  meningkatkan  kenyamanan  pengunjung,  mengingat  fungsi
pohon pelindung dapat menghalau panas matahari secara langsung. Di  lokasi  dengan  tata  hijau  yang  buruk,  sebaiknya  dilakukan  revegetasi
untuk  meningkatkan  kualitas  lingkungannya.  Menurut  Simonds  1983,  secara umum  masing-masing  tanaman  yang  digunakan  harus  mempunyai  tujuan  dan
seluruhnya dapat memberikan kontribusi fungsi dan nilai estetis bagi lanskap. Dalam  perancangan  tata  hijau  ini,  jenis  vegetasi  yang  diperlukan  adalah
vegetasi yang dapat memberikan keteduhan, vegetasi yang dapat menyerap polusi udara  dan  suara,  serta  vegetasi  dengan  tinggi  tertentu  yang  dapat  mendukung
keamanan  lingkungan,  kenyamanan  pengunjung  beraktivitas,  dan  nilai  estetika yang  kesemuanya  dapat  mendukung  tema  Islam  yang  ingin  ditampilkan  pada
Kompleks  Masjid  Raya  Bogor.  Penanaman  vegetasi  ini  dapat  dilakukan  dengan memanfaatkan  ruang  pada  atap  dengan  alasan  sedikitnya  ruang  penanaman  di
tanah  untuk  lahan  terbuka  hijau  di  Kompleks  Masjid  Raya  Bogor  dan memanfaatkan lahan kosong yang tersedia secara optimal untuk penanaman.
Penanaman  vegetasi  pada  atap  selain  untuk  tujuan  fungsi  ekologi  dan estetika  pada  kompleks  masjid,  juga  diperlukan  untuk  menambah  ketahanan
struktur  bangunan  atap  dari  terpaan  panas  matahari  dan  air  hujan.  Dalam  jangka panjang  keberadaan  roof  garden  mampu  menghemat  biaya  pendingin  ruangan,
dan biaya perbaikan atap masjid.