Kualitas Visual Kualitas Lingkungan

4.3 Konsep Perancangan

Bab ini akan membahas mengenai konsep yang digunakan dalam perancangan. Konsep rancangan berbasis ekoarsitektur merupakan konsep dasar mengenai jenis, fungsi, desain, dan tema pada kawasan ini. Konsep desain ekoarsitektur ini mendasari konsep umum perancangan. Konsep umum perancangan merupakan dasar pengembangan bentuk arsitektural elemen lanskap yang mencakup bentuk bangunan serta dekorasi elemen lanskap yang dirancang. Konsep umum perancangan ini dijabarkan lagi dalam konsep ekoarsitektur, arsitektur masjid, pedestrian walk, tata hijau, irigasi, tempat parkir, penerangan malam, dan program informasi. 4.3.1 Konsep Ekoarsitektur Dengan semakin besarnya kesadaran masyarakat mengenai perlunya menjaga kelestarian alam agar tidak menimbulkan bencana di kemudian hari, desain bangunan dengan konsep ekoarsitektur telah menjadi sebuah kecenderungan trend dalam bidang arsitektur. Hal ini akan bermanfaat untuk mengatasi berbagai isu lingkungan belakangan ini dan telah menjadi rekomendasi pemerintah di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan lain-lain, mengingat kondisi bumi saat ini sudah mengkhawatirkan akibat pemanasan global. Konsep ekoarsitektur dirancang untuk menampilkan suatu kawasan yang bersinergi antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan, khususnya di daerah perkotaan, seperti daerah Baranangsiang, Kota Bogor, yang didominasi oleh struktur bangunan. Perancangan akan terfokus pada pemanfaatan ruang perkerasan untuk atap bertanaman dan pemanfaatan ruang terbuka yang tersedia secara optimal dan tepat guna pada lanskapnya. Konsep ekoarsitektur yang dirancang akan disesuaikan dengan tema arsitektur Islam sehingga tidak menghilangkan identitas kawasan ini sebagai kawasan islami. Pemilihan elemen pada lanskap dirancang untuk mendukung fungsi ekoarsitektur dan pembentuk identitas kawasan islami, seperti pemilihan fasilitas penerangan, warna, pola, dekorasi, pemilihan vegetasi Lampiran 4, sampai pada penerapan teknologi yang efisien dan fungsional. Elemen-elemen tersebut dirancang untuk aktivitas pengunjung pada siang dan malam hari.

4.3.2 Konsep Arsitektur Masjid

Konsep untuk gaya arsitektur masjid pada kawasan ini adalah arsitektur bergaya Islam dengan menonjolkan facade bangunan yang mewah dan menggunakan pilar-pilar, bukaan arch, serta atap berbentuk dome. Pada area plaza akan dibuat taman atap dengan pola geometris dan formal yang mengadopsi desain taman Asia Barat. Untuk menunjang fungsi ekoarsitektur dan estetika, atap bangunan masjid, koridor, dan kantor BAZ akan dimanfaatkan sebagai green roof. Green roof akan menggunakan vegetasi jenis palem dan semak berbunga agar sesuai dengan tema taman Asia Barat.

6.3 Konsep Pedestrian Walk

Pedestrian walk pada kawasan ini diperlukan baik untuk menunjang kegiatan pengunjung maupun sebagai jalur lalu sirkulasi umum untuk pejalan kaki di daerah Baranangsiang. Lebar jalan minimal 2 m serta bendungan dam menutup saluran drainase terbuka dengan plat baja berongga untuk mendukung kegiatan tersebut. Pedestrian walk berupa grass floor, yaitu lantai dengan paving berbahan batu andesit yang diberi space berupa penanaman rumput. Space atau jarak antar paving berfungsi untuk mempercepat proses infiltrasi air pada jalur ini sehingga akan lebih cepat kering jika terkena air hujan. Infiltrasi air yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas keamanan pada pedestrian karena paving terhindar dari keadaan yang licin. Pemilihan paving berbahan andesit karena dinilai tidak mudah berlumut dan relatif lebih awet. Pada Kompleks Masjid Raya Bogor pola paving sengaja dibuat berbeda untuk memperkuat identitas tapak dan menciptakan unity. Pada sepanjang jalur pedestrian walk dilengkapi dengan berbagai street furniture, seperti lampu taman, pagar, serta signage. Street furniture tersebut digunakan untuk menunjang aktivitas pengunjung dan pejalan kaki sepanjang jalur pedestrian walk.

4.3.4 Konsep Tata Hijau

Konsep tata hijau tapak mengikuti hasil sintesis, yakni vegetasi yang diperlukan terbagi menjadi beberapa macam. Vegetasi tersebut ditanam dengan memanfaatkan ruang pada atap dan di atas permukaan tanah. Penanaman pohon di