atap masjid menggunakan bak beton yang diberi sekat dengan mempertimbangkan struktur atap bangunan.
4.3.4.1 Konsep Roof Garden
Konsep roof garden merupakan bagian dari konsep tata hijau pada Kompleks Masjid Raya Bogor. Pada bagian atap masjid, koridor, dan atap gedung
BAZ konsep rancangan berupa atap bertanaman ekstensif, yaitu atap bertanaman yang direncanakan bukan untuk dipakai secara umum, melainkan dibangun
semata-mata untuk keperluan estetika dan ekoarsitektur saja. Pada atap bertanaman ekstensif, tanaman ditanam pada bak beton yang diberi sekat. Jenis
tata hijau ini menggunakan bobot yang ringan, yaitu 50-150 kgm
2
, dengan lapisan tanah yang tipis.
Jenis vegetasi yang ditanam pada atap bertanaman ekstensif ini adalah tanaman semak atau perdu berbunga yang mudah dirawat dan mudah untuk
tumbuh kembali Tabel 4. Selain itu, juga akan ditempatkan palem dengan tinggi maksimal 2 m.
Pertimbangan-pertimbangan untuk desain roof garden atau atap bertanaman selain bentukan pola dan pemilihan tanaman pada atap bangunan dan
plaza adalah sebagai berikut:
1 Angin dan pergerakan udara
Orientasi bangunan ditempatkan ditempatkan diantara lintasan matahari dan angin sebagai kompromi antara letak gedung berarah dari Timur ke Barat dan
terletak tegak lurus terhadap arah angin, dengan menerapkan ventilasi silang, dan menempatkan pohon peneduh tanpa menghalangi pergerakan udara.
2 Beban struktural
Bobot pada atap bertanaman ekstensif 50-150 kgm
2
. Untuk bahan beton bertulang pada plaza dan bangunan, bobot lazimnya adalah 24 kNm
3
. Bobot ini dapat bervariasi bergantung pada apakah struktur beton ini dalam keadaan basah
atau kering. Beban hidup yang diperhitungkan untuk penggunaan adalah sekitar 1,5 kNm
3
denah. Berat dari tanah yang basah mencapai sekitar 22 kNm
3
. Tanah pada atap bertanaman ini beratnya bervariasi bergantung pada ketebalan lapisan
tanah yang dipakai. Sebagai gambaran umum, kedalaman lapisan tanah ini berkisar 0,3-0,5 m untuk jenis taman yang ditanami oleh rumput dan perdu dan
berkisar 1-1,5 m untuk pohon pelindung yang berukuran kecil dan sedang.
3 Aspek konstruksi dan susunannya
Atap pelat beton bertulang dibangun dengan plesteran finishing semen; lapisan kedap air menggunakan bahan geotexstile agar tahan pula terhadap akar
tanaman; lapisan
drainase menggunakan
modular versicell
berbahan polypropylene; lapisan penyaring; lapisan media tanam menggunakan campuran
humus dan kompos dengan komposisi 40 persen serta pasir dengan komposisi 60 persen; vegetasi tanamanpepohonan menggunakan jenis groundcover, semak,
dan pohon dengan spesifikasi tinggi tidak lebih dari 8 m.
4 Pelapisan kedap air
Beton yang digunakan untuk atap pada dasarnya tidak kedap air sehingga diperlukan suatu lapisan guna menutupi permukaan beton tersebut dengan lapisan
kedap air water proofing agar beton terhindar dari keretakan dan kebocoran. 5 Saluran pengeluaran air
Permukaan atap harus mempunyai kemiringan yang cukup ke arah lubang saluran sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Kemiringan untuk roof garden
Cukup dibuat 3 persen ke arah saluran drainase.
6 Penjangkaran pengikatan
Pohon mungkin perlu diikatkan langsung pada struktur atap beton untuk memastikan kestabilan pohon terutama pada saat angin bertiup kencang dan hujan
deras. Spesifikasi dan jumlah jangkar yang diperlukan bergantung pada besarnya pohon yang akan diikat. Jangkar pengikat ini dapat dicor pada saat atap beton
dibuat atau dapat pula dibuat kemudian dengan cara mengebor dan mengecor kembali pelat beton yang ada.