4.2.7  Karakter Arsitektur
Secara  umum  karakter  ruang  dalam  rencana  pengembangan  Kompleks Masjid  Raya  Bogor  sudah  sesuai  dengan  tema  arsitektur  bangunan  Islam.  Akan
tetapi,  saat  ini  terdapat  ketidakserasian  tema  antara  bangunan  masjid  utama dengan fasilitas plaza, koridor, dan gedung BAZ Kota Bogor. Karakter bangunan
masjid merupakan bentuk akulturasi dari arsitektur bangunan pagoda dengan atap bertingkat.
Guna menyesuaikan tema ruang, diperlukan rekonstruksi bangunan masjid dengan  konsep  arsitektur  Islam  serta  penempatan  kubah  pada  atapnya  sebagai
bagian identitas bangunan Islam. Solusi  untuk  kesesuian  arsitektur  bangunan  ada  pada  rencana
pembangunan  masjid  selanjutnya.  Pada  bangunan  masjid  akan  terjadi  perubahan bentuk arsitektur secara keseluruhan, bentukan masjid akan dibuat dengan konsep
bangunan  Asia  barat  dengan  pola  hypostyle,  yaitu  pola  bangunan  dengan dikelilingi  serambi  beratap  yang  ditopang  dengan  deretan  tiang.  Arsitektur
bangunan  akan  menyatu  dengan  plaza,  pada  arsitektur  Islam  keberadaan  plaza atau pelataran terbuka merupakan salah satu ciri dari bangunan Islam yang disebut
shahn. Secara keseluruhan arsitektur bangunan masjid, koridor, plaza, dan gedung
Badan  Amil  Zakat  BAZ  pada  rencana  pembangunan  selanjutnya  akan mengadopsi  karakter  arsitektur  asli  asia  barat  yang  dikenal  dengan  gaya
arabesque.  Gaya  arsitektur  arabesque  adalah  gaya  bangunan  masjid  yang  paling familiar dan disukai dunia muslim sejak zaman Nabi Muhammad sampai dengan
saat ini. Karakter  arsitektur  Islam  harus  didukung  dengan  penataan  lanskap  atau
taman yang sesuai antara kebutuhan estetika masjid dan kebutuhan ekologis untuk kenyamanan pengunjung dengan pemilihan tanaman yang tepat, dan penambahan
elemen  pendukung  ekoarsitektur  seperti  roof  garden  akan  mampu  memperkuat identitas lanskap yang asri dan islami  pada kompleks Masjid Raya Bogor.
4.3  Konsep Perancangan
Bab  ini  akan  membahas  mengenai  konsep  yang  digunakan  dalam perancangan.  Konsep  rancangan  berbasis  ekoarsitektur  merupakan  konsep  dasar
mengenai  jenis,  fungsi,  desain,  dan  tema  pada  kawasan  ini.  Konsep  desain ekoarsitektur  ini  mendasari  konsep  umum  perancangan.  Konsep  umum
perancangan merupakan dasar pengembangan bentuk arsitektural elemen lanskap yang mencakup bentuk  bangunan serta dekorasi  elemen lanskap  yang dirancang.
Konsep  umum  perancangan  ini  dijabarkan  lagi  dalam  konsep  ekoarsitektur, arsitektur  masjid,  pedestrian  walk,  tata  hijau,  irigasi,  tempat  parkir,  penerangan
malam, dan program informasi. 4.3.1  Konsep Ekoarsitektur
Dengan  semakin  besarnya  kesadaran  masyarakat  mengenai  perlunya menjaga  kelestarian  alam  agar  tidak  menimbulkan  bencana  di  kemudian  hari,
desain  bangunan  dengan  konsep  ekoarsitektur  telah  menjadi  sebuah kecenderungan  trend  dalam  bidang  arsitektur.  Hal  ini  akan  bermanfaat  untuk
mengatasi berbagai isu lingkungan belakangan ini dan telah menjadi rekomendasi pemerintah di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan lain-lain,
mengingat  kondisi  bumi  saat  ini  sudah  mengkhawatirkan  akibat  pemanasan global.
Konsep  ekoarsitektur  dirancang  untuk  menampilkan  suatu  kawasan  yang bersinergi  antara  kebutuhan  manusia  dan  kelestarian  lingkungan,  khususnya  di
daerah  perkotaan,  seperti  daerah  Baranangsiang,  Kota  Bogor,  yang  didominasi oleh  struktur  bangunan.  Perancangan  akan  terfokus  pada  pemanfaatan  ruang
perkerasan  untuk  atap  bertanaman  dan  pemanfaatan  ruang  terbuka  yang  tersedia secara  optimal  dan  tepat  guna  pada  lanskapnya.  Konsep  ekoarsitektur  yang
dirancang  akan  disesuaikan  dengan  tema  arsitektur  Islam  sehingga  tidak menghilangkan identitas kawasan ini sebagai kawasan islami.
Pemilihan  elemen  pada  lanskap  dirancang  untuk  mendukung  fungsi ekoarsitektur dan pembentuk identitas kawasan islami, seperti pemilihan fasilitas
penerangan, warna, pola, dekorasi, pemilihan vegetasi Lampiran 4, sampai pada penerapan  teknologi  yang  efisien  dan  fungsional.  Elemen-elemen  tersebut
dirancang untuk aktivitas pengunjung pada siang dan malam hari.