Hutan Kota Universitas Indonesia HK. UI

Gambar 5. Denah Hutan Kota UI Aksesibilitas Hutan Kota Kampus UI berbatasan langsung dengan pusat kegiatan aktivitas yang terletak di Kota Depok. Batas wilayah Kampus UI beserta hutan kota sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemudian sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Beji Timur Kota Depok, lalu sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pondok Cina, Kota Depok. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok. Hutan Kota UI ini dapat ditempuh dengan cara berjalan kaki maupun dengan kendaraan seperti motor, mobil, bis dan kereta. Kawasan ini dapat dijangkau melalui Jalan Raya Pasar Minggu dari arah Jakarta, sedangkan dari arah Bogor dapat melewati Jalan Raya Margonda. Kondisi Fisik Kawasan Berdasarkan Dinas Pertanian dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta 2011, konfigurasi fisik kawasan ini merupakan hamparan landai dengan kisaran 3-8 seluas 76,4 ha dan bergelombang ringan dengan kemiringan lereng 8-25 13,6 ha, pada ketinggian tempat 74 meter dari permukaan laut. Alokasi pembangunan hutan kota di kawasan ini terdiri dari dua kelompok, yaitu pembangunan ekosistem perairan seluas 10,4 ha Gambar 6 dan pembangunan hutan kota seluas 79,6 ha Gambar 7. Keadaan topografi di Kampus UI berdasarkan peta topografi tanah Kota Depok berupa hamparan landai dengan kisaran 3-8 76,4 ha yang pada awalnya didominasi oleh penggunaan tanah sawah, hutan karet dan perkampungan. Saat ini sebagian lahan dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas akademik diantaranya menara pengamatan, pos keamanan hutan kota, dan tempat duduk untuk beristirahat. Gambar 6. Tegakan pohon di Hutan Kota UI Gambar 7. Ekosistem danau dan hutan kota di Kampus UI Geologi dan Tanah Berdasarkan Dinas Pertanian dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta 2011, Hutan Kota Kampus UI merupakan bagian dari formasi alluvium lembahsungai dengan batuan induk gunung api muda, yang terbentuk pada zaman kuater dengan batuan dasar tufa andestik sampai basaltik yang berasal dari daerah sekitarnya. Bahan tersebut sebagian besar berupa liat dan debu. Sedangkan jenis tanah pada kawasan ini merupakan latosol merah, dengan tekstur halus, drainase agak lambat, dan peka terhadap erosi. Kedalaman efektif tanahnya relatif dalam 90 – 100 cm. dan telah mengalami perkembangan profil. Tanah relatif asam dengan kisaran pH 5,5 – 6,1. Jenis tanah yang terdapat di daerah Kampus UI beserta hutan kotanya adalah latosol merah dengan bahan induk tuf andesit. Wilayah ini memiliki drainase sedang serta memiliki bentuk berombak dengan punggu-punggu cembung Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta 2011. Iklim dan Hidrologi Iklim Hutan Kota UI diukur dari stasiun klimatologi Halim dengan posisi 106 49’35” BT dan 6 10’37” LS pada tahun 2011, kelembaban relatif di sekitar kawasan yaitu 72,3 - 86,4 . Suhu rata-rata harian pada bulan Juni 2011 sekitar 29,5 C dengan fluktuasi suhu rata-rata tertinggi pada bulan Juli dengan suhu rata- rata terendah pada bulan Januari 2011. Kemudian intensitas penyinaran matahari rata-rata bulanan adalah 56,2 tergolong cukup tinggi pada wilayah ini. Kecepatan angin rata-rata bulanan adalah 126,75 kmbulan atau sekitar 4,23 kmhari BMKG 2011. Untuk kawasan Hutan Kota Kampus UI ini sumber air berasal dari Sungai Cinakusen yang berada di pinggiran hutan kota, selain itu juga sumber air berasal dari pembuangan air situ yang dialirkan melalui DAM untuk mengatur banyak sedikitnya air yang keluar dari situ atau sungai Cinakusen selain juga berasal dari air hujan. Habitat dan Komponen Hayati Habitat hutan kota ini terdiri dari dua bentuk ekosistem yaitu ekosistem perairan yang merupakan wahana tandon perairan situ. Kawasan hutan kota direncanakan sebagai wahana koleksi pelestarian plasma nutfah yang diupayakan dalam bentuk tiga zona yaitu Wales Barat yang berisi pepohonan yang berasal dari Indonesia bagian barat, kemudian Wales Timur yang berisi pepohonan yang berasal dari Indonesia bagian timur dan Vegetasi Asli yang berisi pepohonan dari daerah Jakarta dan sekitarnya Gambar 8. Gambar 8. Pembagian zona di Hutan Kota Kampus UI Fungsi dan Manfaat Hutan Kampus UI ini selain berfungsi sebagai kawasan resapan air, kawasan lindung pelestarian plasma nutfah, juga dimanfaatkan sebagai wahana penelitian biodiversitas keanekaragaman hayati bagi mahasiswa biologi, farmasi, geografi, kimia dan fakultas sastra. Selain itu juga kawasan ini digunakan sebagai kawasan rekreasi masyarakat sekitar seperti memancing dan bersepeda. Di sisi lain kawasan ini juga dipergunakan sebagai penyuluhan mahasiswa tentang arti penting lingkungan tata hijau di wilayah perkotaan, pramuka maupun pencinta alam.

2. Hutan Kota Srengseng Sejarah Singkat

Kawasan Hutan Kota Srengseng pertama kali dibebaskan oleh Walikotamadya Jakarta Barat pada tahun anggaran 19821983 dengan peruntukan awalnya untuk tempat pembuangan sampah sanitary landfill yang dikelola oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Seiring dengan pengukuhan SK Gubernur terkait penetapan lahan tersebut menjadi hutan kota sejak tahun 1995, Hutan Kota Srengseng dikelola oleh Dinas Pertanian dan Kelautan Bidang Kehutanan Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 202 tahun 1995 tentang penetapan Ex Lokasi Pembuangan akhir sampah LPA Srengseng Wilayah Kotamadya Jakarta barat seluas 15 Ha sebagai Hutan Kota di Provinsi DKI Jakarta. Status Hukum Kawasan Kawasan Hutan Kota Srengseng ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 202 Tahun 1995. Hutan Kota Srengseng dalam Surat Keputusan tersebut difungsikan sebagai wilayah resapan air dan plasma nutfah, lokasi wisata dan pusat aktivitas masyarakat. Letak dan Luas Secara geografis Hutan Kota Srengseng terletak pada 6 13’12” LS dan 106 49” BT. Berdasarkan wilayah administrasinya Hutan Kota Srengseng berada di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat. Alamat lengkap Hutan Kota Srengseng terletak di Jalan Haji Kelik, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Luas Hutan Kota Srengseng adalah 15 ha Gambar 9. Gambar 9. Denah Hutan Kota Srengseng Aksesibilitas Hutan Kota Srengseng terletak pada akses jalan Srengseng Raya, yang dapat dicapai melalui jalan tol Merak-Jakarta, Jalan Kebayoran Lama dan Cileduk Raya. Sisi utara dan selatan hutan tersebut berbatasan langsung dengan jalan raya dan sungai Pesanggarahan, dan bagian lainnya dibatasi dengan kawasan permukiman terutama dari kelompok sosial menengah dan penduduk asli kawasan tersebut. Hutan Kota Srengseng mudah dicapai karena kawasan ini terletak pada akses Jalan Srengseng Raya yang dapat ditempuh melalui jalan Tol Jakarta-Merak Keluar dari pintu Tol Kebun Jeruk, kemudian juga dapat dicapai melewati Jalan Kebayoran Lama dan Jalan Ciledug Raya. Sedangkan untuk angkutan umum yang dapat digunakan untuk mencapai lokasi ini adalah Kopaja Nomor 609 Jurusan Blok M - Meruya, Metromini Nomor 85 Jurusan Kali Deres - Lebak Bulus, dan Mikrolet Nomor 02 Jurusan Grogol - Kelapa Dua. Kondisi Fisik Kawasan Berdasarkan Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta 2011, konfigurasi fisik kawasan ini merupakan hamparan dataran dengan kemiringan lereng 0-3 7,4 ha, landai dengan kemiringan lereng 8-25 2,1 ha dan sisanya merupakan hamparan gelombang agak landai dengan kemiringan lereng 25 1,2 ha. Tapak memiliki topografi yang bervariasi yaitu area datar, landai dan agak curam. Pohon-pohon yang tumbuh di area yang cekung jika dialiri air yang drainasenya kurang baik karena berbentuk memutar di dalam kawasan hutan kota dari Kali Pesanggrahan dan akan menuju blok rawa. Pada areal yang datar terdapat areal bekas pembuangan sampah. Geologi dan Tanah Kawasan ini merupakan bagian dari formasi alluvial, endapan pematang pantai dan tuf banten. Tanah terbentuk dari bahan volkan berumur kuarter, berupa tufa endestik sampai basaltik dan bahan aluviokolovium dari daerah sekitarnya. Bahan tersebut sebagian besar berupa liat dan debu. Kondisi air tanahnya dipengaruhi oleh infiltrasi yang baik, karena daya dukung porositas dan permeabilitas tanah yang relatif baik Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta 2011. Iklim dan Hidrologi Data iklim berdasarkan BMKG tahun 2011 yang diukur dari stasiun klimatologi Cengkareng, diantaranya suhu maksimum sebesar 31,7 C, suhu minimum sebesar 24,0 C, dan suhu rata-rata sebesar 27,4 C. Kemudian kelembaban maksimum sebesar 94 , kelembaban minimum sebesar 57,5 dan kelembaban rata-rata sebesar 76,1 . Kecepatan angin pada stasiun diukur sebesar 5,6 ms. Curah hujan pada tapak adalah 884,3 mm dan insentitas penyinaran matahari sebesar 46,8 . Menurut Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta 2011 sistem drainase secara alami, aliran air banyak menuju ke danau yang terdapat di Hutan Kota Srengseng. Sebagian yang lain menuju Kali Pesanggrahan, ke arah jalan raya dan permukiman.