Saran SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Alvey AA. 2006. Promoting and Preserving Biodiversity in the Urban Forest. Urban forestry and Urban Greening 5 2006 195-201. Elsevier
http:www.sciencedirect.com .
Arifin HS, Arifin NHS. 2005. Pemeliharaan Taman. Jakarta : Penebar Swadaya. 171 hal.
Arifin HS, Nakagoshi N. 2010. Landscape Ecology and Urban Biodiversity in Tropical Indonesian Cities. Landscape Ecol Eng 2011 7:33-43. New York:
Springer. Asis KTA. 2010. Me
mpertahankan Indonesia sebagai “Megabiodiversity Country” Harian Ekonomi Neraca.
http:perpustakaan.bappenas.go.id Balaguru B, Britto SJJ, Nagamurugan, Natarajan D, Soosairaj S. 2004. Identifyng
Conservation of Tropical Forest in eastern Ghats of India. Forest Diversity and Management 2006 2: 469-483. The Netherlands : Springer.
BMKG. 2011. Data Iklim 2011 Stasiun Klimatologi Halim. Jakarta. BMKG Stasiun Klimatologi Halim Provinsi DKI Jakarta.
BPLHD Provinsi DKI Jakarta. 2010. Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta 2010. Jakarta. BPLHD Provinsi DKI Jakarta.
Bolund P, Hunhammar S. 1999. Ecosystem Services in Urban Areas. Ecological Economics 29 1999 293
– 301. Elsevier http:www.sciencedirect.com
. Carpenter PL, Walker TD, Lanphear FO. 1975. Plants in The Landscape. San
Fransisco: W.H. Freeman and Company. 481 hal. Cassatella C, Peano A. 2011. Landscape Indicators, Assessing and Monitoring
Landscape Quality. Newyork : Springer. 222 hal. Dahlan EN. 2004. Membangun Kota Kebun garden city bernuansa Hutan Kota.
Bogor : IPB Press. 226 hal. Daniel TW, Helms JA, Baker FS. 1995. Prinsip-Prinsip Silvikultur. Marsono, D,
penerjemah; Soeseno OH, editor. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Terjemahan dari: Principles of Silviculture. 651 hal.
David FR. 2011. Manajemen Strategis Konsep Edisi ke-12. Terjemahan oleh Dono S. Strategic management, 12 th ed. Jakarta : Salemba Empat. 560 hal.
Desianti A. 2011. Evaluasi Fungsi Ekologis Jalur Hijau Jalan kawasan Sentul City, Bogor [skripsi]. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. [Tidak
dipublikasikan]. 102 hal. Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. 2011. Informasi kehutanan :
Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. Jakarta. Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. 96 hal.
Gonard H, Romane F, Regina I, Leonardi S. 2004. Forest Management and Plant Species Diversity in Chestnut Stands of Three Mediterranean Areas. Forest
Diversity and Management 2006 2: 69-82. The Netherlands : Springer. Grey GW, Deneke FJ. 1981. Urban Forestry. John Wiley and Sons. New York.
279 hal. Hamilton A, Hamilton P. 2006. Plant Conservation. Earthscan. Gateshead, UK.
324 hal. Hartley MJ. 2002. Rationale and Methods for Conserving Biodiversity in
Plantation Forest. Forest Ecology and Management 155 2002 81-95. Elsevier
http:www.sciencedirect.com .
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara. 207 hal. Irwan DJ. 2008. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta: Bumi
Aksara. 196 hal. Jumarni N. 2004. Penilaian Kondisi Fisik Pohon Tepi Jalan di Lingkar Kebun
Raya Bogor, Jawa Barat Studi Kasus di Jl. Ir. H. Juanda, Jl. Jalak Harupat, Jl. Raya Pajajaran, dan Jl. Otto Iskandar Dinata [skripsi]. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. [Tidak dipublikasikan]. 69 hal.
Khoiri S. 2004. Studi Tingkat Kerusakan Pohon di Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat [skripsi]. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. [Tidak
dipublikasikan]. 50 hal. Konijnendijk C. 2008. The Forest and The City : The cultural landscape of urban
woodland. Springer Science + Bussiness Media B.V. New York: Springer. 245 hal.
Kuhn I, Barndl R, Klotz S. 2004. The Flora of German Cities is Naturally Species Rich.
Evolutionary Ecology
Research 6
2004 749
– 764. http:www.ufz.de
Lamarque P, Quetier F, Lavorel S. 2011. The Diversity of the Ecosystem Services Concept and Its Implication for Their Assessment and Management.
Biologies 334 2011 441 – 449. Elsevier
http:www.sciencedirect.com LIPI. 2010. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in the Bogor Botanic
Gardens. LIPI, Jakarta. 320 hal. Luck G, Daily GC, Ehrlich PR. 2003. Population Diversity and Ecosystem
Services. Trends in Ecology and Evolution 18 2003 331 – 336. Elsevier
http:www.sciencedirect.com Lubis SH. 2013. Analisis Cadangan Karbon Pohon pada Lanskap Hutan Kota di
DKI Jakarta [Tesis]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor [Tidak dipublikasikan]. 60 hal.
Margaret BM. 2006. Urban Landscape Conservation and the Role of Ecological
Greenways at Local and Metropolitan Scales. Landscape and Urban Planning 76 2006 23
– 44. Elsevier http:www.sciencedirect.com
. Miardini A. 2006. Analisis Kesehatan Pohon di Kebun Raya Bogor [skripsi].
Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. [Tidak dipublikasikan]. 92 hal.
Miller RW. 1988. Urban forestry : Planning and Managing Urban Green Spaces. Prentice Hall, Inc. New Jersey. 512 hal.
Myers N. 1996. The Biodiversity Crisis and the Future of Evolution. Environmentalist 16 1996. 37
– 47. Nasrullah N, Gandanegara S, Suharsono H. 2001. Seleksi Tanaman Lanskap yang
Berpotensi Tinggi Menyerap Polutan Gas NO
2
dengan Menggunakan Gas NO
2
bertanda 15N. Buletin Taman dan Lanskap Indonesia Vol. 4 1 2001 : 1-5.
Nasrullah N, Suryowati C, Budiarti T 2009. The Diversity of Trees in Roadside Greenbelts in Jakarta. Proceedings of the Green City International
Symposium. Department of Landscape Architecture, IPB. 2009 174 – 185.
Nowak DJ. 1993. Historical Vegetation Change in Oakland and Its Implication for Urban Forest Management. Journal of Arboriculture 19 5 313
– 319.
Nowak DJ, Crane DE, Stevens JC, Hoehn RE, Walton JT, Bond J. 2008. A Ground-based Method of Assessing Urban Forest Structure and Ecosystem
Services. Arboriculture and Urban Forestry 34 6 347 – 358.
Nurnovita C. 2011. Evaluasi Fungsi Ekologis Pohon pada RTH Lanskap Permukiman Sentul City, Bogor Studi kasus: Cluster Bukit Golf Hijau
[skripsi]. Fakultas
Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.
[Tidak dipublikasikan]. 105 hal.
Onrizal, Kusmana C, Saharjo BS, Handayani IP, Kato T. 2005. Komposisi Jenis dan Struktur Hutan Kerangas Bekas Kebakaran di Taman Nasional Danau
Sentarum, Kalimantan Barat. 2005. Biodiversitas. 6:263-265. Pham DU, Nakagoshi N. 2008. Application of Land Suitability Analysis and
Landscape Ecology to Urban Green Spaces Planning in Hanoi, Vietnam. Urban Forestry and Urban Greening 7 2008 25
– 40. Elsevier http:www.sciencedirect.com
Pirone PP. 1972. Tree Maintenance. Oxford University Press. New York. 545 hal. Rantung JL. 2006. Dampak Polusi Udara pada Pohon Angsana Pterocarpus
indicus Willd.. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UNSRAT Manado. Eugenia 12 2 : 167
– 172. Renofalt BM. Jansson, R. Nilsson, C. 2005. Spatial Pattern of Plant Invasiveness
in a Riparian Corridor. Landscape Ecology 2005 20:165-176. New York: Springer.
Rusdianto Y. 2008. Sistem Informasi Pohon pada Jalur Hijau Jalan di Kota Bogor [skripsi].
Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian
Bogor. [Tidak
dipublikasikan]. 74 hal. Samsoedin I, Waryono T. 2010. Hutan Kota dan Keanekaragaman Jenis Pohon di
Jabodetabek. Jakarta : Yayasan KEHATI. 270 hal. Sax DF, Gaines SD. 2003. Species Diversity : From Global Decreases to Local
Increases. Trends in Ecology and Evolution 18 2003. 561 – 566.
Elsevier http:www.sciencedirect.com
. Sembel DT. 2010. Pengendalian Hayati Hama - hama Serangga Tropis dan
Gulma. Yogyakarta : Penerbit Andi. 282 hal. Subarudi, Samsoedin I. 2010. Kajian Kebijakan Hutan Kota: Studi kasus di
Provinsi Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta. Bogor : Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Kehutanan. [Tidak dipublikasikan]. 10 hal.
Subarudi, Samsoedin I, Waryono T. 2010. Kebijakan Pembangunan RTH dan Hutan Kota di wilayah JABODETABEK. Bogor : Pusat Penelitian Sosial
Ekonomi Dan Kebijakan Kehutanan. [Tidak dipublikasikan]. 13 hal. Taqyudin J, Sirait L, Hakim A, Ramelan, Firdausy. 1997. Atlas Kampus
Universitas Indonesia. FMIPA UI, Depok. 40 hal. Toni A. 2009. Struktur Komunitas Vegetasi dan Stratifikasi Tumbuhan di Hutan
Kota Universitas Indonesia [Tesis]. FMIPA. Universitas Indonesia. Depok. [Tidak dipublikasikan]. 129 hal.
Waryono, T. 2008. Konsepsi Dasar Perencanaan Pembangunan Mahkota Hijau Hutan Kota Universitas Indonesia. Kumpulan Makalah Periode 1987-2008.
9 hlm. http:staff.blog.ui.ac.idtarsoen.waryonofiles2009051mahkota-hijau.pdf
.
85 Lampiran 1. Kuisioner SWOT
Departemen Arsitektur Lanskap Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor KUISIONER EVALUASI JENIS POHON BAGI KONSERVASI
KERAGAMAN TANAMAN HUTAN KOTA DI DKI JAKARTA
Kepada responden yang terhormat,
Dalam rangka penyelesaian tesis di Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, diperlukan dukungan BapakIbu untuk mengisi kuisioner ini.
Kuisioner ini merupakan hasil dari penentuan faktor-faktor SWOT yang diperoleh dalam focus group discussion FGD mengenai pembahasan PP 63
tahun 2002 tentang hutan kota kemudian hasilnya dimasukkan dalam input untuk mendapatkan faktor-faktor SWOT yang bertujuan untuk konservasi keragaman
tanaman di hutan kota. Pada kuisioner ini BapakIbu dimohon untuk memberikan nilai tingkat kepentingan pada setiap faktor-faktor yang ada. Pemberian nilai
kepentingan pada tiap faktor tersebut dapat mempengaruhi dalam penentuan strategi dan pemecahan masalah hutan kota.
Pengisian faktor-faktor merupakan pertimbangan yang bersinergi dengan seluruh aspek yang terkait. Oleh karena itu, diharapkan pengisian kuisioner ini
berdasarkan pengalaman, penilaian yang dirasakan oleh responden terhadap elemen yang mendasari penyusunan strategi alternatif ini. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kesediaan waktu dan kejujuran BapakIbu untuk mengisi kuisioner ini.
Atas kesediaan BapakIbu yang telah meluangkan waktunya dalam mengisi kuisioner ini, penyusun mengucapkan terimakasih.
Cindy Aliffia A451100091
86 Lampiran 1 Lanjutan
Petunjuk pengisian kuisioner
TUJUAN Mendapatkan penilaian para respoden terhadap tingkat kepentingan dari setiap
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi dalam penentuan strategi pengelolaan hutan kota untuk meningkatkan keanekaragaman jenis pohon.
PETUNJUK UMUM 1.
Pengisian kuisioner dilakukan secara tertulis oleh responden. 2.
Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden. 3.
Dalam pengisian kuisioner, responden diharapkan melakukan secara langsung tidak menunda untuk menghindari inkonsistensi jawaban.