Gambar 1. Kerangka pikir penelitian
Rekomendasi Pengelolaan bagi Konservasi Keragaman Tanaman pada Hutan Kota di DKI Jakarta
Fungsi Ekologis di Kawasan Rekreasi
FGD dan Wawancara Pengelolaan Hutan Kota untuk Analisis SWOT
Analisis Vegetasi
Kerusakan akibat HPT
Fungsi ekologis Penunjang
Akademik Asal-usul
Pohon Fungsi Ekologis
Penyangga Industri
Indeks Keragaman Kerusakan
mekanik Hutan Kota di Jakarta
yang sudah dikukuhkan
Struktur Hutan Kota
Masalah:
Menurunnya penggunaan jenis tanaman lokal serta pengelolaan hutan kota yang tidak optimal
sehingga tidak dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Potensi:
Hutan kota sebagai salah satu wadah keanekaragaman hayati di perkotaan yang dapat mengkonservasi jenis
tanaman khususnya tanaman lokal agar dapat meningkatkan jasa lanskap.
PP 63 Tahun 2002
Hutan Kota UI Hutan Kota Srengseng
Hutan Kota PT. JIEP
Kondisi Fisik Pohon Keragaman Tanaman
Fungsi Ekologis Pohon berdasarkan Tipe Hutan Kota
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Hutan Kota
2.1.1 Definisi dan Pengertian Kota adalah suatu pusat permukiman penduduk yang besar dan luas. Kota
merupakan sebuah sistem yaitu sistem terbuka, baik secara fisik maupun sosial ekonomi, bersifat tidak statis dan dinamis atau bersifat sementara. Dalam
perkembangannya, kota sukar untuk dikontrol dan sewaktu-waktu dapat menjadi tidak beraturan Irwan 2008.
Fungsi kota adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduknya serta meningkatkan kualitas hidupnya, yaitu sebagai pusat pemerintahan, permukiman,
pelayanan kerja, rekreasi, serta kegiatan lainnya. Aktivitas kota akan mempengaruhi lingkungan perkotaan, sama halnya dengan aktivitas penduduk
yang berkaitan erat dengan kualitas hidupnya, dan kualitas hidup secara kolektif tercermin pada tersedianya fasilitas umum yang dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat kota.
Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan UU RI No.41 Tahun 1999. Formasi ekosistem hutan merupakan tipe atau bentuk susunan
ekosistem hutan yang terjadi akibat pengaruh faktor lingkungan yang dominan terhadap pembentukan dan perkembangan komunitas dalam ekosistem hutan.
2.1.2 Hutan Kota Masyarakat sudah menyadari bahwa ruang terbuka hijau RTH perlu
dipertahankan namun sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, RTH terus ketinggalan dan perubahan RTH menjadi ruang terbangun sudah
semakin terlihat akhir-akhir ini, akibatnya ketersediaan RTH semakin lama semakin berkurang. Saat ini terdapat empat bentuk kriteria yang membedakan
peranan fungsi kawasan hijau perkotaan, yaitu taman kota, budi daya pertanian, jalur hijau perkotaan, dan hutan kota yang secara rinci disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Deskripsi empat bentuk kriteria yang membedakan peranan fungsi kawasan hijau perkotaan.
No. Uraian
Kriteria bentuk kawasan hijau Taman
Kota Budi daya
Pertanian Jalur Hijau
Hutan Kota 1.
Sasaran lokasi Kawasan
strategis sebagai
penunjang keindahan
kota Permukiman,
koefisien dasar bangunan
KDB rendah Jalan dan jalur
pengaman Areal
konservasi
2. Peran dan Fungsi Estetika
Rekreasi Produksi
oksigen, Kenyamanan
lingkungan Penyangga
lingkungan, peredam
kebisingan Hidrologis
Ekologis Ameliorasi
Iklim, Oksigen,
Lanjutan Tabel 1
No. Uraian
Kriteria bentuk kawasan hijau Taman
Kota Budidaya
Pertanian Jalur Hijau
Hutan Kota Habitat
satwa, Kendali
Lingkungan Fisik Kritis
Perkotaan LFKP
a. Estetika Terpadu
Fisik alam Estetika
Keragaman jenis
b. Keindahan 100
50 70
25 3.
Intensitas manajemen
Tinggi Sedang
Sedang Rendah
a. Pemeliharaan 100
30-40 50-60
5-10 b. Revegetasi
2-8 tahun 30-40 tahun
5-10 tahun Umur
biologis pohon
4. Status pemilikan
Umum dan perorangan
Perorangan Umum
Umum 5.
Vegetasi Tanaman
hias, rerumputan
Buah-buahan, tanaman hias,
tanaman langka Pohon
berstrata perdusemak
Pohon bertajuk
lebar dan perakaran
dalam
a. Jumlah pohon 5-6 phnHa
100 phnHa 400 phnHa
900 phnHa b. Jumlah jenis
2-4 jenisHa 3-5 jenisHa 5-8 jenisHa
15 jenis c. Jenis langka
5 60
- 10
d. Tumbuhan bawah
Perdu berbunga
60 Vegetasi dasar
10 Rumput 60
Vegetasi dasar 100
e. Plasma nutfah 5
60 5
90 f. Rerumputan
Terpelihara 80
Terpelihara 5 Terpelihara
50 -
6. Fungsi Jasa
a. Resapan air 5
75 10
100 b. Ekologi
10 90
30 100
c. Produksi -
100 -
10 d. Pendidikan
20 100
20 80
Nilai Konservasi CP
Backer,1952 33
65 33
90 Sumber: Waryono dalam Samsoedin dan Waryono 2010
Dilihat pada tabel di atas, dapat dikatakan bahwa hutan kota memiliki manfaat yang paling banyak, di antaranya tumbuhan hutan kota memiliki peranan
fungsi jasa bio-eko-hidrologis, sehingga nilai konservasi CP sebesar 90. Pepohonan yang dibudidayakan memiliki umur panjang, dan mampu tumbuh
dalam satu atau beberapa asosiasi antar tumbuhan. Selain asosiasi pepohonan hutan kota yang dibudidayakan juga memiliki kemampuan tumbuh dengan
membentuk strata tajuk Samsoedin dan Waryono 2010.
Menururt Carpenter, Walker dan Lanphear 1975 ruang terbuka hijau memiliki fungsi utama yaitu untuk kelangsungan fungsi ekologi penjaga