Perkembangan Volume dan Nilai Produksi Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil

89 memberikan nilai rente yang optimal. Peningkatan terhadap biaya yang dikeluarkan akan terjadi apabila peningkatan upaya dilakukan secara berlebihan. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya laju degradasi sumberdaya perikanan pelagis kecil yang semakin cepat. Hal ini terlihat pada rente ekonomi kondisi aktual yang nilainya mencapai Rp -3.564,88.

5.5 Analisis Laju Degradasi dan Depresiasi

Hasil analisis laju depresiasi dan degradasi sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon menunjukkan rata-rata nilai koefisien degradasi dan depresiasi sumberdaya perikanan pelagis kecil tahun 1999-2008 secara umum lebih kecil dari batas nilai toleransi Tabel 27 dan Gambar 18. Tabel 27. Hasil analisis laju depresiasi dan degradasi sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon Tahun Produksi Rente Ekonomi Laju Aktual Lestari Aktual Lestari Depresiasi Degradasi 1999 91,8 1.005,7 -4.693,7 -1.516,1 0,4 1,746E-05 2000 105,8 1.194,7 -4.273,4 -196,8 0,4 1,252E-05 2001 108,8 952,2 -5.430,4 -2.098,0 0,4 1,588E-04 2002 397,5 969,8 -4.717,6 -2.200,3 0,3 8,022E-02 2003 1.421,6 557,7 -1.371,7 -5.334,1 0,0 4,032E-01 2004 782,6 662,7 -4.207,1 -4.778,4 0,2 3,001E-01 2005 773,8 1.137,6 668,0 2.547,9 0.0 1,869E-01 2006 712,0 -847,3 -9.009,2 -18.176,0 0,1 7,667E-01 2007 978,7 361,7 -5.152,1 -8.958,7 0,1 4,086E-01 2008 1.516,1 894,1 7.354,5 3.111,5 0,3 3,567E-01 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 90 Gambar 18. Laju depresiasi dan degradasi sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon Ini berarti bahwa rata-rata sumberdaya perikanan pelagis kecil selama tahun 1999-2008 belum terdepresiasi, sedangkan untuk nilai degradasi hanya pada tahun 2006 yang lebih besar dari batas nilai toleransi, yaitu 0,77. Hal ini mengindikasikan bahwa pada tahun 2006 sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon telah terdegradasi, dan pada tahun sebelumnya kondisi sumberdaya perikanan pelagis kecil belum terdegradasi. Kondisi ini bisa saja diakibatkan ikan pelagis kecil beruaya keluar dari perairan Kota Ambon karena kondisi perairan yang kurang baik atau karena faktor lainnya. Perhitungan produksi konsumsi, IHK, penerimaan, produksi dan keuntungan actual dan lestari dapat dilihat pada Lampiran 11, Lampiran 12 dan Lampiran 13.

5.6 Analisis Status Keberlanjutan Perikanan Tangkap Di Pesisir Kota Ambon

Keberlanjutan perikanan merupakan tantangan dimana hasil perikanan menjadi kebutuhan generasi sekarang dan yang akan datang intertemporal. Peningkatan jumlah penduduk di Kota Ambon akan mengakibatkan tingkat pemanfaatan akan terus meningkat seiring dengan tingkat kebutuhan konsumsi lokal dan global. Hal ini jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kegagalan dalam pemanfaatan sumberdaya, atau ketidakberlanjutan yang terjadi bila pemanfaatannya melampaui jumlah atau kapasitas, atau karena kegiatan perikanan yang dilakukan hanya mengutamakan salah satu aspek atau dimensi tetapi mengabaikan aspek atau dimensi lainnya. Oleh karena itu status keberlanjutan perikanan tangkap harus dikaji secara komprehensif yang mencakup