Armada Penangkapan Sumberdaya Ikan

88 terbaik dalam pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon adalah 10 Tabel 26 dan Gambar 17. Tabel 26. Hasil analisis optimasi dinamik pemanfaatan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon Parameter δ = 8 δ = 10 δ = 12 δ = 15 δ = 18 Aktual Biomas x ton 4.996,67 6.288,91 6.227,20 6.139,92 6.058,52 Produksi h ton 1.287,61 1.168,50 1.178,41 1.191,71 1.203,34 688,92 Effort E trip 2.477,53 1.786,36 1.819,36 1.866,04 1.909,58 3.717,97 Rente Ekonomi π juta Rp 2.442,58 25.052,53 20.954,15 16.833,62 14.067,86 3.564,58 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Gambar 17. Hubungan tingkat discount rate dan rente ekonomi optimal dinamik sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon Hubungan tingkat discount rate dan rente ekonomi optimal dinamik sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon tersebut memperlihatkan nilai rente ekonomi yang menurun pada discount rate 10. Pada umumnya tingkat discount rate yang lebih rendah, akan menghasilkan optimal yield dan optimal biomass yang lebih tinggi dan apabila discount rate turun ke level 0, maka analisis dinamik pada sumberdaya perikanan pelagis kecil identik dengan analisis statik pada pengelolaan sole owner atau maximum economic yield MEY. Sebaliknya jika tingkat discount rate naik lebih tinggi hingga tak terhingga, maka analisis dinamik pada sumberdaya perikanan pelagis kecil akan sama dengan analisis statik pada kondisi pengelolaan open access OA. Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya degradasi yang menjurus pada kepunahan sumberdaya perikanan pelagis kecil. Begitupun dengan rente ekonomi, semakin tinggi tingkat discount rate maka rente ekonomi semakin kecil. Artinya ekstraksi sumberdaya perikanan pelagis kecil secara berlebihan saat ini dengan rente ekonomi yang diterima untuk jangka waktu yang cukup lama ternyata tidak 89 memberikan nilai rente yang optimal. Peningkatan terhadap biaya yang dikeluarkan akan terjadi apabila peningkatan upaya dilakukan secara berlebihan. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya laju degradasi sumberdaya perikanan pelagis kecil yang semakin cepat. Hal ini terlihat pada rente ekonomi kondisi aktual yang nilainya mencapai Rp -3.564,88.

5.5 Analisis Laju Degradasi dan Depresiasi

Hasil analisis laju depresiasi dan degradasi sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon menunjukkan rata-rata nilai koefisien degradasi dan depresiasi sumberdaya perikanan pelagis kecil tahun 1999-2008 secara umum lebih kecil dari batas nilai toleransi Tabel 27 dan Gambar 18. Tabel 27. Hasil analisis laju depresiasi dan degradasi sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon Tahun Produksi Rente Ekonomi Laju Aktual Lestari Aktual Lestari Depresiasi Degradasi 1999 91,8 1.005,7 -4.693,7 -1.516,1 0,4 1,746E-05 2000 105,8 1.194,7 -4.273,4 -196,8 0,4 1,252E-05 2001 108,8 952,2 -5.430,4 -2.098,0 0,4 1,588E-04 2002 397,5 969,8 -4.717,6 -2.200,3 0,3 8,022E-02 2003 1.421,6 557,7 -1.371,7 -5.334,1 0,0 4,032E-01 2004 782,6 662,7 -4.207,1 -4.778,4 0,2 3,001E-01 2005 773,8 1.137,6 668,0 2.547,9 0.0 1,869E-01 2006 712,0 -847,3 -9.009,2 -18.176,0 0,1 7,667E-01 2007 978,7 361,7 -5.152,1 -8.958,7 0,1 4,086E-01 2008 1.516,1 894,1 7.354,5 3.111,5 0,3 3,567E-01 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013