Estimasi Parameter Analisis Bioekonomi .1 Standarisasi Alat tangkap

92 tahun 2008 meningkat menjadi 1,32 ton. Dari data tersebut maka skor yang diberikan untuk atribut ini adalah 2, berarti tingkat CPUE nya rendah untuk 10 tahun terakhir dengan menggunakan purse seine. Hal ini terjadi karena sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon telah mengalami overfishing secara biologi.  Atribut tingkat kolapspengurangan lokasi area tangkap Pengurangan alat tangkap terhadap lokasi area tangkap dilakukan agar adanya pengurangan terhadap tingkat eksploitasi sumberdaya perikanan pelagis kecil mencegah terjadinya overfishing. Namun kenyataan yang terjadi di Kota Ambon, tidak pernah ada pengurangan area tangkap. Dari data tersebut maka skor yang diberikan untuk atribut ini adalah 0, berarti tidak ada pengurangan lokasi area tangkap untuk sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon.  Atribut proporsi ikan yang dibuang. Proporsi ikan yang dibuang adalah kuantitas ikan tangkapan yang tidak dimanfaatkan nelayan. Ikan hasil tangkapan dapat dimanfaatkan dengan cara: 1 dijual, yaitu nelayan memperoleh sejumlah uang dari hasil penjualan 2 diolah menjadi ikan olahan atau bentuk lainnya, dalam hal ini nelayan memperoleh sejumlah uang dari penjualan ikan olahan atau untuk memenuhi kebutuhan keluarga, 3 dikonsumsi sendiri untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga. Di Kota Ambon, ikan yang ditangkap lebih banyak dijual ke pasar atau dikonsumsi oleh keluarga nelayan itu sendiri. Hal ini terjadi karena kebiasaan masyarakat Kota Ambon untuk mengkonsumsi ikan pelagis dalam kondisi segar sangat tinggi. Penilaian terhadap atribut ini yang adalah 0, berarti tidak ada ikan yang dibuang dari total hasil tangkapan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Kota Ambon.  Atribut perubahan ukuran ikan yang tertangkap Hasil wawancara terhadap nelayan purse seine di Kota Ambon, ukuran ikan yang tertangkap pada 5 sampai 10 tahun terakhir terjadi penurunan atau lebih kecil. Penilaian terhadap atribut ini didasarkan nilai modus dari data primer berupa wawancara. Selanjutnya skor yang diberikan untuk atribut ini adalah 2 93 yang berarti ikan yang tertangkap pada 10 tahun terakhir semakin kecil ukurannya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  Atribut perubahan jenis ikan yang tertangkap Penilaian terhadap atribut ini berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari BPS Kota Ambon Tabel 28 dan data primer hasil wawancara dengan nelayan yang terlibat dalam operasi penangkapan ikan menggunakan purse seine. Dari data tersebut maka skor yang diberikan untuk atribut ini adalah 1, berarti tidak ada perubahan terhadap jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap untuk 10 tahun terakhir dengan menggunakan purse seine. Tabel 28. Jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap di Pesisir Kota Ambon 10 tahun terakhir Tahun Ikan Kembung Rastrelliger ton Ikan Tongkol Scombridae ton Ikan Layang Decapterus spp ton Ikan Selar Trevailles ton 1999 11,2 91,2 83,5 18,1 2000 17,2 101,6 87,2 29,2 2001 17,7 104,5 89,7 30,0 2002 72,5 235,9 434,1 141,0 2003 379,0 1.301,4 1.317,4 449,2 2004 115,4 346,0 1.124,6 153,3 2005 103,2 344,3 1.118,9 153,3 2006 46,0 406,1 1.068,3 62,0 2007 106,5 726,9 1.255,3 86,2 2008 116,9 879,1 2.268,0 105,2 Sumber : Badan Pusat Statistik BPS Kota Ambon, 2011. Hasil penilaian terhadap 6 atribut Dimensi Ekologi disajikan dalam Tabel 29. Nilai skor pada dimensi ekologi seperti tercantum pada Tabel 29 kemudian dianalisis menggunakan Metode MDS dan Teknik Rapfish Lampiran 14. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai indeks keberlanjutan perikanan tangkap secara ekologi Gambar 19. 94 Tabel 29 Hasil penilaian atribut dalam dimensi ekologi. No Atribut Pilihan Skor Baik Good Buruk Bad Nilai Skor Keterangan 1 Tingkatstatus eksploitasi perikanan 0;1;2 1 2 2 Analisis Bionomi 2 CPUE 0;1;2 2 2 Analisis Bionomi 3 Tingkatan kolaps pengurangan lokasi area tangkap 0;1 1 Nilai Modus 4 Proporsi ikan yang dibuang 0;1 1 Nilai Modus 5 Perubahan ukuran ikan tertangkap dalam 10 tahun terakhir 0;1;2 2 2 Nilai Modus 6 Perubahan jenis ikan yang tertangkap dalam 10 tahun terakhir 0;1;2 2 1 BPS Kota Ambon Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Nilai stress yang diperoleh untuk dimensi ekologi adalah 14,41. Menurut prosedur multidimensional scaling-MDS Fauzi dan Anna 2004, jika nilai stress yang dilambangkan dengan S semakin rendah menunjukkan good fit, sementara nilai S yang tinggi menunjukkan sebaliknya. Nilai yang diperoleh sudah memenuhi kondisi fit atau goodness of fit, karena lebih kecil dari 25. Gambar 19. Hasil analisis MDS untuk dimensi ekologi sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon Beberapa nilai statistik yang diperoleh dari MDS dalam Rapfish pada dimensi ekologi dapat dilihat pada Tabel 30 sebagai berikut. 95 Tabel 30. Nilai statistik yang diperoleh dari hasil analisis Rapfish pada dimensi ekologi No Atribut Statistik Nilai Statistik Persentase 1 Stress 0,1441 14,41 2 R 2 0,9195 91,95 3 Jumlah Iterasi 2 Sumber: Hasil Analisis Data, 2013 Tabel 30 menunjukkan nilai koefisien determinasi selang kepercayaan atau R 2 sebesar 91,95. Hasil simulasi Monte Carlo untuk dimensi ekologi menunjukkan bahwa kegiatan perikanan tangkap ikan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon dengan alat tangkap purse seine tidak banyak mengalami gangguan perturbation. Hal ini ditunjukkan oleh plot yang memusat atau kurang menyebar Gambar 20. Gambar 20. Kestabilan nilai ordinasi hasil Rapfish dengan Monte Carlo pada dimensi ekologi sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon Analisis sensitivitas pada dimensi ekologi dengan metode analisis leverage pada Rapfish dapat dilihat pada Gambar 21 sebagai berikut. Gambar 21. Analisis distribusi sensitivitas atribut pada dimensi ekologi sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon