Hubungan Catch per Unit Effort CPUE dan Effort

91 berbagai aspek atau dimensi yaitu ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, hukum dan kelembagaan Alder et al. 2000. Hasil penelitian ini menemukan 38 atribut untuk 5 dimensi dalam analisis MDS menggunakan teknik Rapfish. Ke-38 atribut tersebut terbagi menjadi 6 atribut ekologi, 8 atribut ekonomi, 8 atribut sosial, 8 atribut teknologi, dan 8 atribut hukum dan kelembagaan. Masing-masing dimensi diuraikan lebih lanjut.

5.6.1 Dimensi Ekologi

Salah satu faktor yang mendukung keberlanjutan perikanan tangkap adalah kondisi ekologi, karena itu dalam penentuan keberlanjutan perikanan tangkap ikan pelagis kecil menggunakan purse seine di Pesisir Kota Ambon perlu ditinjau berdasarkan dimensi ekologi. Dimensi Ekologi merupakan cerminan dari kualitas lingkungan dan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon yang diterjemahkan dalam 6 atribut, yaitu perubahan ukuran ikan tangkapan dalam 10 tahun terakhir, perubahan jenis ikan yang tertangkap dalam 10 tahun terakhir, tingkat atau status eksploitasi, CPUE, tingkat kolaps atau pengurangan lokasi area tangkap, proporsi ikan yang dibuang. Keberlanjutan dari suatu sumberdaya khususnya perikanan tangkap ikan pelagis kecil menggunakan purse seine, perlu mengutamakan pemanfaatan optimal agar sumberdaya tetap berkesinambungan dan berkelanjutan. Sangat perlu diketahui tentang batas maksimal eksploitasi sumberdaya perikanan pelagis kecil, sehingga pembangunan perikanan dapat direncanakan sedemikian rupa.  Atribut tingkat atau status eksploitasi Hasil analisis bioekonomi menunjukkan bahwa tingkat atau status eksploitasi aktual perikanan tangkap perikanan pelagis kecil di Pesisr Kota Ambon sudah melewati kondisi lestari, walaupun produksi mencapai 688,92 ton per tahun, namun rente ekonomi yang diperoleh adalah Rp -3.564,58 dengan angka effort aktual yang melebihi effort open acces. Dari hasil tersebut, maka skor yang diberikan untuk atribut ini adalah 2, berarti tingkat atau status eksploitasinya telah collapsedhancur.  Atribut CPUE Nilai CPUE dari analisis bioekonomi terhadap pemanfaatan sumberdaya pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon pada tahun 1999 adalah 0,02 ton dan pada 92 tahun 2008 meningkat menjadi 1,32 ton. Dari data tersebut maka skor yang diberikan untuk atribut ini adalah 2, berarti tingkat CPUE nya rendah untuk 10 tahun terakhir dengan menggunakan purse seine. Hal ini terjadi karena sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon telah mengalami overfishing secara biologi.  Atribut tingkat kolapspengurangan lokasi area tangkap Pengurangan alat tangkap terhadap lokasi area tangkap dilakukan agar adanya pengurangan terhadap tingkat eksploitasi sumberdaya perikanan pelagis kecil mencegah terjadinya overfishing. Namun kenyataan yang terjadi di Kota Ambon, tidak pernah ada pengurangan area tangkap. Dari data tersebut maka skor yang diberikan untuk atribut ini adalah 0, berarti tidak ada pengurangan lokasi area tangkap untuk sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon.  Atribut proporsi ikan yang dibuang. Proporsi ikan yang dibuang adalah kuantitas ikan tangkapan yang tidak dimanfaatkan nelayan. Ikan hasil tangkapan dapat dimanfaatkan dengan cara: 1 dijual, yaitu nelayan memperoleh sejumlah uang dari hasil penjualan 2 diolah menjadi ikan olahan atau bentuk lainnya, dalam hal ini nelayan memperoleh sejumlah uang dari penjualan ikan olahan atau untuk memenuhi kebutuhan keluarga, 3 dikonsumsi sendiri untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga. Di Kota Ambon, ikan yang ditangkap lebih banyak dijual ke pasar atau dikonsumsi oleh keluarga nelayan itu sendiri. Hal ini terjadi karena kebiasaan masyarakat Kota Ambon untuk mengkonsumsi ikan pelagis dalam kondisi segar sangat tinggi. Penilaian terhadap atribut ini yang adalah 0, berarti tidak ada ikan yang dibuang dari total hasil tangkapan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Kota Ambon.  Atribut perubahan ukuran ikan yang tertangkap Hasil wawancara terhadap nelayan purse seine di Kota Ambon, ukuran ikan yang tertangkap pada 5 sampai 10 tahun terakhir terjadi penurunan atau lebih kecil. Penilaian terhadap atribut ini didasarkan nilai modus dari data primer berupa wawancara. Selanjutnya skor yang diberikan untuk atribut ini adalah 2