Analisis Optimasi Statik Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil

96 Hasil analisis memperlihatkan bahwa atribut perubahan ukuran ikan yang tertangkap, tingkat kolaps atau pengurangan lokasi area penangkapan dan perubahan jenis ikan yang tertangkap di Pesisir Kota Ambon dalam 10 tahun terakhir merupakan atribut yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan perikanan skala kecil. Perubahan sedikit saja pada atribut ini akan berdampak besar terhadap status keberlanjutan pada dimensi ekologi. Hal ini dapat dilihat dari nilai root mean square change Gambar 21 untuk ketiga atribut tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan atribut-atribut lainnya, dan disebut atribut sensitif dengan nilai lebih dari 8.

5.6.2 Dimensi Ekonomi

Dalam keberlanjutan perikanan tangkap khususnya perikanan pelagis kecil perlu diperhatikan dimensi ekonomi yang merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan keberlanjutan perikanan tangkap ikan pelagis kecil menggunakan purse seine di Pesisir Kota Ambon. Dimensi ekonomi sangat penting mengingat berbagai interaksi dalam kegiatan perikanan tangkap seperti interaksi teknologi dan sosial selalu ada kaitannya dengan alasan dan tujuan ekonomi. Dimensi ekonomi diterjemahkan dalam delapan atribut, yaitu keuntungan, kontribusi perikanan terhadap PDRB, kepemilikan penerima keuntungan dari kepemilikan, sumberdaya ikan luar Kota Ambon yang didaratkan di Pesisir Kota Ambon, alternatif pekerjaan dan pendapatan selain dari kegiatan menangkap ikan, lokasi tujuan atau orientasi pemasaran perikanan, rata- rata penghasilan ABK per bulan terhadap UMR, serta penyerapan tenaga kerja Keberlanjutan dari suatu sumberdaya khususnya perikanan tangkap ikan pelagis kecil menggunakan purse seine, perlu mengutamakan pemanfaatan optimal. Selain itu juga perlu memperhatikan tingkat kesejahteraan yang diperoleh nelayan, terutama keuntungan dan dampaknya bagi keluarga dan masyarakat agar usaha tetap berkelanjutan.  Atribut keuntungan Atribut keuntungan merupakan atribut yang sangat penting dalam dimensi ekonomi dan dalam analisis ini, sesuai dengan analisis bioekonomi, alat tangkap yang digunakan telah distandarisasikan ke alat tangkap purse seine. 97 Tabel 31. Jenis, nilai dan umur ekonomi investasi usaha perikanan tangkap dengan menggunakan purse seine di Pesisir Kota Ambon No Jenis Investasi Jumlah Unit Satuan Harga per unit Rp Nilai Investasi Rp Umur Ekonomi thn Depresiasi Rpthn 1 Kapal Purse seine 1 buah 100.000.000,00 100.000.000,00 10 10.000.000,00 2 Jaring Purse seine 1 buah 125.000.000,00 125.000.000,00 15 8.333.333,33 3 Mesin 2 buah 40.000.000,00 80.000.000,00 15 5.333.333,33 4 Lampu 4 buah 450.000,00 1.800.000,00 5 360.000,00 5 Tali 2 ball 300.000,00 600.000,00 25 24.000,00 6 Katrol 2 buah 200.000,00 400.000,00 5 80,000.00 7 Cerigen 5 buah 20.000,00 100.000,00 15 6,666.67 8 Pelampung 1 buah 150.000,00 150.000,00 1 150,000.00 9 Busi 1 buah 25.000,00 25.000,00 1 25,000.00 TOTAL 308.075.000,00 24.312.333,33 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis kelayakan terhadap usaha perikanan tangkap dengan menggunakan purse seine, diperoleh: Investasi awal usaha penangkapan ikan menggunakan purse seine adalah sebesar Rp 308.075.000,00, terdiri atas investasi kapal, mesin, jaring, mesin, lampu dan lain-lain. Biaya tetap usaha perikanan tangkap purse seine dapat dilihat pada tabel 32 Tabel 32. Perhitungan biaya tetap dan nilai sisa salvage value pada usaha perikanan tangkap dengan menggunakan purse seine No Jenis Investasi Depersiasi per tahun Rp Salvage Value Rp 1 Kapal Purse seine 10.000.000,00 10.000.000,00 2 Jaring Purse seine 8.333.333,33 5.000.000,00 3 Mesin 5.333.333,33 10.000.000,00 4 Lampu 360.000,00 1.000.000,00 5 Tali 24.000,00 10.000,00 6 Katrol 80.000,00 50.000,00 7 Cerigen 6.666,67 10.000,00 Sub Total 26.070.000,00 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Biaya tetap terdiri atas depresiasi atau penyusutan dari investasi yang lebih dari satu tahun, yaitu kapal jaring, mesin, lampu, tali, katrol, gen, ditambah dengan berbagai syarat melaut berupa surat izin dan surat-surat lainnya. Depresiasi terbesar adalah kapal yaitu Rp 10.000.000,00 sedangkan untuk salvage value yang terbesar adalah kapal dan mesin yaitu Rp 10.000.000,00 98 Biaya variabel terdiri atas BBM, perbekalan, perawatan dan bagi hasil untuk ABK yang dihitung berdasarkan musim barat dan musim timur Tabel 33. Total biaya variabel satu tahun diperoleh dari jumlah trip untuk masing- masing musim, yaitu 40 kali untuk musim timur dan 80 kali untuk musim barat, dikalikan dengan sub total untuk setiap musim, maka diperoleh total biaya variabel untuk kedua musim penangkapan ikan yaitu Rp 263.494.453,20. Biaya variabel pada usaha perikanan tangkap dengan menggunakan purse seine per trip penangkapan dapat dilihat pada Tabel 33 sebagai berikut. Tabel 33. Perhitungan biaya variabel pada usaha perikanan tangkap dengan menggunakan purse seine per trip penangkapan Musim Timur No. Biaya Variabel Kebutuhan Satuan Hargasatuan Rp Total Biaya Rp 1 Minyak tanah 120 Liter 5.000,00 600.000.00 2 Bensin 40 Liter 6.500,00 260.000.00 3 Oli Kaki 0,1 Liter 100.000,00 10.000.00 4 Oli mesran 3 Liter 50.000,00 150.000.00 5 Biaya perawatan 1 Unit 100.000,00 100.000.00 6 Upah 16 Bagian 56.966,15 954.861,00 7 Rokok 28 Bungkus 14.000,00 392.000,00 8 Makanan Ringan 14 Bungkus 7.000,00 98.000,00 Sub Total 2.564.861,33 Musim Barat No. Biaya Variabel Kebutuhan Satuan Hargasatuan Rp Total Biaya Rp 1 Minyak tanah 80 Liter 5.000,00 400.000,00 2 Bensin 20 Liter 6.500,00 130.000,00 3 Oli Kaki 0,1 Liter 100.000,00 10.000,00 4 Oli mesran 2 Liter 50.000,00 100.000,00 5 Biaya perawatan 1 Unit 100.000,00 100.000,00 6 Upah 16 Bagian 48.828,13 781.250,00 7 Rokok 28 Bungkus 14.000,00 392.000,00 8 Makanan Ringan 14 Bungkus 7.000,00 98.000,00 Sub Total 2.011.250,00 Total 4.576.111,33 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Sistem bagi hasil untuk usaha perikanan tangkap purse seine disajikan pada Tabel 34 berikut ini. 99 Tabel 34 Sistem bagi hasil purse seine di Pesisir Kota Ambon No Jabatan Jumlah orang Bagi Hasil orang Total bagian 1 Nahkoda Juru mudi 1 2 2 2 Tanase Fishing master 1 2 2 3 Tukang Lobi Juru bicara 2 1 2 4 Pengatur Rakit Pelipat Jaring 1 1 1 5 ABK Masnait 9 1 9 Total 14 16 Sumber : Data Primer, 2013 Aturan yang berlaku pada bagi hasil adalah 50 dari penerimaan untuk pemilik yang dihitung sebagai penerimaan dan 50 sisanya untuk 14 orang ABK yang dihitung sebagai biaya. Anak buah kapal terdiri atas seorang fishing master memperoleh 2 bagian, seorang nahkoda memperoleh 2 bagian, dua orang tukang lobi masing-masing 1 bagian, seorang pengatur rakit memperoleh 1 bagian dan 9 orang ABK masing masing memperoleh 1 bagian. Kinerja Usaha perikanan tangkap purse seine di Pesisir Kota Ambon dapat dilihat pada Tabel 35 sebagai berikut. Tabel 35. Kinerja usaha perikanan tangkap purse seine di Pesisir Kota Ambon No Keterangan Nilai Rp 1 Pendapatan rata-rata pemilik per bulan 6.108.693,76 2 Pendapatan rata-rata pemilik per tahun 73.304.325,11 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Dari uraian dalam Tabel 31, 32 dan 33 diperoleh total penerimaan usaha perikanan tangkap dengan menggunakan purse seine selama satu tahun adalah Rp 430.555.556,56, terdiri atas Rp 236.111.111,11 pada musim timur dan Rp 194.444.444,44 pada musim barat. Total penerimaan rata-rata setiap bulannya adalah Rp 35.879.629,63. Total biaya yang dikeluarkan selama satu tahun adalah sebesar Rp 287.806.786,53, terdiri atas biaya tetap sebesar Rp 24.312.333,33, biaya variabel musim timur sebesar Rp 102.594.453,20 dan musim barat sebesar Rp 160.900.000,00. Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini selama satu tahun adalah sebesar Rp 73.304.325,11 dan keuntungan per bulan sebesar Rp 6.108.693,76 Tabel 35. 100 Hasil perhitungan NPV, BC dan IRR usaha penangkapan ikan menggunakan purse seine pada Tabel 36, menyatakan bahwa penangkapan ikan pelagis kecil menggunakan purse seine menguntungkan dan layak dikembangkan Lampiran 15. Tabel 36. Nilai NPV, BC dan IRR Uraian Nilai Net Present Value NPV Rp 78.156.335,00 Benefit Cost Ratio BC 1,25 Internal Rate of Return IRR 19,19 Sumber : Hasil Analisis Data 2013 Hasil analisis pada Tabel 36 menunjukkan nilai NPV Rp 78.156.355,00, artinya nilai saat ini dari keseluruhan penerimaan yang akan diperoleh selama umur proyek 5 tahun di masa yang akan datang adalah Rp 78.156.355,00. Nilai BC 1,25 artinya setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaanmanfaat sebesar 1,25 kali dari biaya yang dikeluarkan selama umur usaha 5 tahun dengan suku bunga 10. IRR 19,19, artinya usaha tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian atau keuntungan sebesar 19,19 per tahun dari seluruh investasi yang ditanamkan selama umur usaha 5 tahun. Analisis pada tahap ini menyimpulkan bahwa pengembangan usaha perikanan tangkap menggunakan purse seine di Pesisir Kota Ambon memberikan keuntungan yang layak untuk dikembangkan. Analisis ini ditinjau dari indikator NPV, IRR dan BC. Dengan demikian untuk atribut keuntungan berdasarkan analisis kelayakan, skor yang diberikan mengacu pada modifikasi Rapfish adalah 2 yang berarti usaha ini menguntungkan.  Atribut kontribusi perikanan terhadap PDRB Kota Ambon memiliki sektor ekonomi yang menjadi pendorong atau penggerak perekonomian, salah satunya adalah sektor pertanian yang di dalamnya terdiri atas sub sektor perikanan. Kontribusi terbesar untuk PDRB kota Ambon adalah sektor jasa, karena masih tersedianya objek wisata baik wisata alam, wisata bahari, wisata sejarah dan budaya atau upacara adat. Kontribusi sektor jasa ini pada tahun 2011 mencapai 27,67 berdasarkan harga konstan 2007 atau senilai Rp 524.323,00. Kemudian di urutan berikutnya