Analisis Laju Degradasi dan Depresiasi

100 Hasil perhitungan NPV, BC dan IRR usaha penangkapan ikan menggunakan purse seine pada Tabel 36, menyatakan bahwa penangkapan ikan pelagis kecil menggunakan purse seine menguntungkan dan layak dikembangkan Lampiran 15. Tabel 36. Nilai NPV, BC dan IRR Uraian Nilai Net Present Value NPV Rp 78.156.335,00 Benefit Cost Ratio BC 1,25 Internal Rate of Return IRR 19,19 Sumber : Hasil Analisis Data 2013 Hasil analisis pada Tabel 36 menunjukkan nilai NPV Rp 78.156.355,00, artinya nilai saat ini dari keseluruhan penerimaan yang akan diperoleh selama umur proyek 5 tahun di masa yang akan datang adalah Rp 78.156.355,00. Nilai BC 1,25 artinya setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaanmanfaat sebesar 1,25 kali dari biaya yang dikeluarkan selama umur usaha 5 tahun dengan suku bunga 10. IRR 19,19, artinya usaha tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian atau keuntungan sebesar 19,19 per tahun dari seluruh investasi yang ditanamkan selama umur usaha 5 tahun. Analisis pada tahap ini menyimpulkan bahwa pengembangan usaha perikanan tangkap menggunakan purse seine di Pesisir Kota Ambon memberikan keuntungan yang layak untuk dikembangkan. Analisis ini ditinjau dari indikator NPV, IRR dan BC. Dengan demikian untuk atribut keuntungan berdasarkan analisis kelayakan, skor yang diberikan mengacu pada modifikasi Rapfish adalah 2 yang berarti usaha ini menguntungkan.  Atribut kontribusi perikanan terhadap PDRB Kota Ambon memiliki sektor ekonomi yang menjadi pendorong atau penggerak perekonomian, salah satunya adalah sektor pertanian yang di dalamnya terdiri atas sub sektor perikanan. Kontribusi terbesar untuk PDRB kota Ambon adalah sektor jasa, karena masih tersedianya objek wisata baik wisata alam, wisata bahari, wisata sejarah dan budaya atau upacara adat. Kontribusi sektor jasa ini pada tahun 2011 mencapai 27,67 berdasarkan harga konstan 2007 atau senilai Rp 524.323,00. Kemudian di urutan berikutnya 101 adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 24,51 atau mencapai Rp 484.382,00. Urutan ke tiga adalah sektor angkutan yang mencapai Rp 388.119,00. Sektor pertanian yang di dalamnya termasuk sub sektor perikanan berada di urutan berikutnya dengan kontribusi mencapai 17,07 atau bernilai Rp 323.502,00. Untuk itu fokus perekonomian Kota Ambon ke depan adalah fokus pembangunan ekonomi berbasis pertanian, perdagangan dan industri makanan. Dengan demikian skor yang diberikan adalah 1, berarti kontribusi Perikanan terhadap PDRB bernilai cukup yaitu antara 10-20.  Atribut kepemilikan Berdasarkan data primer dan nilai modus, status kepemilikan dan penerima keuntungan asset perikanan tangkap purse seine di Pesisir Kota Ambon adalah oleh pemilik lokal atau yang berinvestasi pada umumnya adalah pemilik lokal. maka skor yang diberikan 0, berarti profit perikanan terutama untuk pemilik lokal.  Atribut sumberdaya ikan luar Kota Ambon yang didaratkan di Kota Ambon Berdasarkan nilai modus yang diperoleh dari wawancara dengan nelayan purse seine dan kondisi riil di Kota Ambon, maka skor yang merupakan hasil modifikasi Rapfish adalah 1, berarti ada sumberdaya ikan dari luar Kota Ambon yang didaratkan di Pesisir Kota Ambon. Hal ini untuk membantu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Kota Ambon.  Atribut alternatif pekerjaan dan pendapatan Ada beberapa masalah yang menyebabkan masyarakat nelayan digolongkan pada masyarakat miskin, salah satunya yang tidak dapat dihindari adalah kondisi alam. Kompleksnya permasalahan kemiskinan masyarakat nelayan terjadi disebabkan masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang keras yang selalu diliputi ketidakpastian dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, sebaiknya nelayan memiliki pekerjaan sampingan agar tetap memiliki pendapatan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dasar. Kondisi ini terjadi di Kota Ambon, khususnya untuk nelayan perikanan tangkap purse seine pada umumnya memiliki pekerjaan sampingan. Penilaian terhadap atribut ini adalah 1, berarti sebagian besar nelayan memiliki pekerjaan sampingan.