Batasan Penelitian Analisis Ekonomi Pengelolaan Optimal Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil di Pesisir Kota Ambon

80 Gambar 12. Perbandingan, Produksi, effort dan CPUE pada sumberdaya ikan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon tahun 1999 –2008 Produksi ikan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon meningkat dari tahun 1999-2008, sedangkan effort dan CPUE-nya berfluktuasi Gambar 12. Jumlah produksi ikan pelagis kecil tertinggi terjadi pada tahun 2008, yaitu 1.516,14 ton dan terendah pada tahun 1999 sebesar 91,80 ton. Effort tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 5.889,89 trip dan terendah pada tahun 2008 sebesar 1.149,24 trip. CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 1,32 kg per trip dan terendah pada tahun 1999 sebesar 0,02 kg per trip. Data produksi, effort dan CPUE sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon disajikan pada Lampiran 3.

5.3.2 Hubungan Catch per Unit Effort CPUE dan Effort

Hubungan Catch per Unit Effort CPUE dengan Effort digambarkan pada Gambar 13. Gambar 13. Hubungan antara CPUE dan effort pada sumberdaya ikan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon tahun 1999-2008 81 Dari grafik tersebut nampak bahwa terdapat kecenderungan aktivitas penangkapan ikan berdampak menurun produktivitas penangkapan. Gambar 13 menunjukkan persamaan y = 1,0015-0,00019x yang artinya setiap terjadi peningkatan effort sebanyak 1 trip, maka CPUE akan menurun sebesar 0,00019 ton per trip. Keadaan tersebut mengindikasikan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon telah mengalami penurunan hasil per upaya penangkapan.

5.3.3 Estimasi Parameter

5.3.3.1 Estimasi Parameter Biologi

Tingkat pertumbuhan intrinsik r yang paling tinggi dari empat model estimasi yang digunakan adalah model estimasi Schnute, yaitu sebesar 0,89 ton per tahun Tabel 22. Koefisien daya tangkap q yang tertinggi diperoleh pada model estimasi CYP sebesar 0,00039 ton per trip dan daya dukung lingkungan K pada model estimasi CYP memiliki nilai tertinggi sebesar 165.209,12 ton per tahun. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada model yang memiliki nilai signifikansi uji F dibawah 0,05. Ada dua model yang memiliki nilai adjusted R 2 lebih tinggi, yaitu model Algoritma Fox dan CYP. Berdasarkan perbandingan nilai pemanfaatan aktual dan optimal MSY, model Algoritma Fox masih dapat diterima sebagai model yang baik dilihat dari perbandingan nilai pemanfaatan aktual dan lestari. Secara teoritis hasil estimasi model Algoritma Fox menunjukkan nilai produksi aktual sebesar 688,92 ton per tahun dibandingkan dengan nilai produksi optimal MSY yaitu sebesar 1.289,46 ton per tahun dengan nilai effort sebesar 3.718 ton per trip untuk pemanfaatan aktual dan 2.575 ton per trip untuk produksi optimal MSY. Sehubungan dengan itu, maka model estimasi Algoritma Fox adalah model terbaik dan paling cocok dipakai untuk menduga dan menggambarkan kondisi pemanfaatan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon. Hasil regresi model Algoritma Fox disajikan pada Lampiran 4 dan Lampiran 5. 82 Tabel 22. Perbandingan data aktual, parameter biologi, MSY, uji statistik pada sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon Pemanfaatan Aktual Parameter Biologi MSY Uji Statistik R q K Uji F Sig Adj R Algoritma Fox 0,5356 0,0001 9.628,72 7,685 0,024 0,426 Biomassa x ton 4.814,36 Produksi h ton 688,92 1.289,46 Effort E ton 3.718 2.575 CYP 0,3144 0,0003 165.209,12 2,357 0,177 0,255 Biomassa x ton 82.604,56 Produksi h ton 688,92 12.986,91 Effort E ton 3.718 403 Walter- Hilbon -0,7832 -0,0005 -824,66 0,590 0,583 -0,114 Biomassa x ton -412,33 Produksi h ton 688,92 161,49 Effort E ton 3.718 675 Schnute 0,8875 0,0001 3.278,09 0,540 0,608 -0,129 Biomassa x ton 1.639,05 Produksi h ton 688,92 161,49 Effort E ton 3.718 2.239 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Berdasarkan dengan Tabel 22, hasil estimasi parameter biologi menggunakan pendekatan model estimasi Algoritma Fox menunjukkan tingkat pertumbuhan intrinsik r sebesar 0,53 ton per tahun dengan koefisien daya tangkap q 0,00010 ton per trip dan daya dukung lingkungan K 9.628,72 ton per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap peningkatan satuan upaya penangkapan ikan akan berpengaruh sebesar 0,00010 ton per trip, sedangkan kemampuan ekosistem mendukung produksi sumberdaya perikanan pelagis kecil adalah sebesar 9.628,72 ton per tahun. Nilai parameter biologi disajikan pada Lampiran 6. 83

5.3.3.2 Estimasi Parameter Ekonomi a. Estimasi Biaya Input

Estimasi biaya input dilakukan dengan menggunakan data cross section yang diperoleh dari responden pengguna alat tangkap purse seine. Besaran rata-rata biaya riil sumberdaya perikanan pelagis kecil sebesar Rp1,87 juta per ton, dan semakin meningkat dari tahun 1999-2008. Standarisasi, perhitungan dan regresi biaya dapat dilihat pada Lampiran 7, Lampiran 8 dan Lampiran 9. Tabel 23. Data series biaya riil input sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon tahun 1999-2008 Tahun IHK Biaya Riil Input 1999 56,36 1,33 2000 60,68 1,43 2001 64,04 1,51 2002 71,30 1,68 2003 74,34 1,75 2004 77,24 1,82 2005 83,77 1,97 2006 95,28 2,24 2007 100,00 2,35 2008 110,56 2,60 Rataan 79,36 1,87 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Indeks Harga Konsumen dan biaya riil input Kota Ambon pada tahun 1999-2008, mengindikasikan bahwa biaya hidup masyarakat di Kota Ambon semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini jika tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan masyarakat, maka tingkat kesejahteraan akan semakin menurun dan tingkat kemiskinan semakin meningkat. Kondisi ini berdampak pada tingkat eksploitasi sumberdaya perikanan pelagis kecil oleh nelayan yang semakin ditingkatkan sehingga dapat mengakibatkan overfishing. 84

b. Estimasi Harga Output

Besaran rata rata untuk harga riil output sumberdaya perikanan pelagis kecil selama kurun waktu tahun 1999-2008 dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 Data series harga riil output sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon tahun 1999-2008 Tahun IHK Harga Riil Output 1999 56,36 3,48 2000 60,68 3,74 2001 64,04 3,95 2002 71,30 4,40 2003 74,34 4,59 2004 77,24 4,77 2005 83,77 5,17 2006 95,28 5,88 2007 100,00 6,17 2008 110,56 6,82 Rataan 79,36 4,90 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Berdasarkan Tabel 24, rata-rata besaran untuk harga riil output sumberdaya perikanan pelagis kecil selama kurun waktu tahun 1999-2008 adalah sebesar 4,90 juta ton per tahun. Pada periode 1999-2008 terjadi peningkatan harga riil dari tahun ke tahun.

5.3.4 Estimasi Produksi Lestari

Perbandingan produksi aktual dan produksi lestari sumberdaya perikanan pelagis kecil selama tahun 1999-2008 disajikan pada Gambar 14. Gambar 14 Perbandingan produksi aktual dan produksi lestari sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon