Model Optimasi Statik Pemanfaatan Optimal Sumberdaya Perikanan .1 Model Surplus Produksi

25 kawasan yang telah ditetapkan menjadi kawasan konservasi laut tidak sepenuhnya berjalan efektif. Menurut Simanjuntak 2000, konsep dasar dari keberlanjutan adalah penggunaan sumberdaya alam sedemikian rupa sehingga tidak terkuras atau rusak secara permanen. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai batas kekuatan sumberdaya alam tersebut sampai seberapa jauh bisa digunakan tanpa terkuras atau rusak secara permanen. Gambar 6. Segitiga keberlanjutan perikanan Charles 2001. Menurut Charles 2001, keberlanjutan pembangunan perikanan mengandung 4 empat komponen dasar yang harus terpenuhi Gambar 6. Komponen dasar tersebut adalah sebagai berikut : 1 Keberlanjutan ekologi ecological sustainability Berhubungan dengan stok dari sumberdaya ikan, daya dukung lingkungan dan keseimbangan dari ekosistem. 2 Keberlanjutan sosial-ekonomi socioeconomic sustainability Berhubungan dengan pemerataan kesejahteraan yang akan dan bisa diperoleh oleh generasi berikutnya dengan pemanfaatan sumberdaya ikan. 3 Keberlanjutan masyarakat community sustainability Berhubungan dengan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat nelayan, sehingga dengan ini diharapkan pengelolaan ikan secara berkelanjutan akan terus berlangsung secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya Institutional Sustainability Sosio-economic Sustainability Community Sustainability Ecological Sustainability 26 4 Keberlanjutan kelembagaan institutional sustainability Berhubungan dengan dukungan dari lembaga pemerintah maupun swasta administrasi yang baik dan keuangan sebagai prasyarat tercapainya 3 tiga komponen dasar sebelumnya. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sistem perikanan berkelanjutan dapat dilakukan dengan pendekatan dari aspek lingkungan biofisik, lingkungan manusia dan institusi politik dan ekonomi. Lingkungan biofisik dapat ditentukan dengan 3 tiga cara, yaitu : 1 Menetapkan batas-batas ekologis dan menyesuaikan dalam hubungan dengan ekosistem 2 Mengenali kebutuhan untuk menggabungkan aktivitas manusia dengan siklus alam 3 Aktivitas utama didasarkan pada sumberdaya yang dapat diperbaharui. Pendekatan aspek manusia dilakukan dengan tiga cara¸ yaitu : 1 Pemenuhan kebutuhan dasar manusia 2 Menerapkan asas kesamaan dan keadilan sosial 3 Peraturan yang pasti. Penentuan institusi politik dan ekonomi kelembagaan dapat ditentukan dengan enam cara, yaitu : 1 Membangun perspektif jangka panjang lebih dominan 2 Menetapkan tujuan ganda sosiallingkunganekonomi 3 Mengantisipasi perkembangan di masa datangadaptif institusi dirancang untuk merespon dan memecahkan masalah 4 Responsif terhadap krisis pada level berbeda 5 Menetapkan orientasi dari sistem yang dibangun interaksi antar komponen, pertukaran, umpan balik 6 Menetapkan prinsip-prinsip manajemen yang kondusif terbukajujur diinformasikan pemberdayaan pengambilan keputusan Pendekatan ketiga aspek tersebut mempunyai kriteria dan indikator yang jelas untuk menilai keberlanjutan sistem perikanan. Menurut Charles 2001, sistem perikanan yang berkelanjutan ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek ekologi, ekonomi dan kelembagaan. 27 Tabel 2. Kriteria dan indikator keberlanjutan aspek ekologi sistem perikanan Kriteria Keberlanjutan Indikator Keberlanjutan minimum, jika : Tingkat penangkapan MSY-tangkapanMSY Tangkapan melebihi MSY Biomassa Biomassa relatif ke rata-rata Total biomassa atau reproduksi stok biomassa di bawah ambang kritis Ukuran ikan Rata-rata ukuran ikan relatif ke rata-rata Ukuran rata-rata yang tertangkap lebih kecil dari ukuran optimal Kualitas lingkungan Kualitas relatif ke rata-rata + perubahan rata-rata Kualitas lingkungan rendah dan menurun Keragaman spesies tangkapan Jumlah spesies rata-rata tangkapan + diversitas rata- rata Jumlah spesies tertangkap dan indeks diversitas relatif di bawah tingkat sebelumnya Keragaman ekosistem Jumlah spesies rata-rata tangkapan + diversitas rata- rata Jumlah spesies dan indeks diversitas rendah dan menurun Area rehabilitasi Luas area rehabilitasi total area Peningkatan luas area yang tercemar Area dilindungi Luas area dilindungi total area Pengurangan kawasan lindung karena eksploitasi Pemahaman ekosistem Tingkat pengetahuan relatif ke level lebih tinggi Pemahaman sumberdaya dan ekosistem tidak jelas Sumber : Charles, 2001 Kriteria dan indikator keberlanjutan dalam aspek ekologis meliputi tingkat penangkapan, jumlah biomassa, ukuran ikan, kualitas lingkungan, keragaman spesies, luas area rehabilitasi, luas area dilindungi dan pemahaman ekosistem Tabel 2. 28 Tabel 3. Kriteria dan indikator keberlanjutan aspek sosial ekonomi masyarakat sistem perikanan Kriteria Keberlanjutan Indikator Keberlanjutan minimum,jika : Fleksibilitas masyarakat Indeks keragaman tenaga kerja Kurangnya alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan nelayan Kemandirian masyarakat Proposi kegiatan ekonomi berbasis lokal Ketergantungan tinggi terhadap kekuatan ekonomi luar Daya dukung manusia mata pencaharian Penggunaan atau potensial kelangsungan tenaga kerja relatif ke populasi Keberlanjutan ekonomi atau lapangan kerja di bawah perkiraan penggunaan atau potensial populasi Daya dukung manusia lingkungan Kapasitas daya serap lingkunganproduksi limbah manusia Limbah manusia melebihi kemampuan lingkungan untuk menerimanya Kesamaan Rasio koefisien Gini dan pendapatan atau distribusi pangan Penyebaran pendapatan dan suplai makanan di bawah ketentuan minimum Kapasitas penangkapan ikan fishing capacity Rasio kapasitas pada tingkat MSY terhadap kapasitas terpasang Kapasitas terpasang melebihi hasil tangkapan lestari MSY Investasi tepat Kapasitas investasi saat stok optimal Investasi di atas tingkat kapasitas stok maksimum atau 0 saat stok menurun Suplai makanan Suplai pangan per kapita kebutuhan minimum nutrisi relatif Ketersediaan pangan per orang di bawah kebutuhan minimum nutrisi Ketahanan pangan jangka panjang Kemungkinan kecukupan pangan 10 tahun ke depan Stabilitas suplai pangan rendah atau suplai turun dengan cepat Sumber : Charles, 2001 Aspek ekonomi masyarakat meliputi fleksibilitas masyarakat, kemandirian masyarakat, daya dukung manusia, daya dukung lingkungan, kesamaan distribusi, kapasitas armada lestari, investasi, suplai pangan, dan ketahanan pangan jangka panjang seperti terlihat pada Tabel 3. 29 Tabel 4. Kriteria dan indikator keberlanjutran aspek kelembagaan sistem perikanan Kriteria Keberlanjutan Indikator Keberlanjutan minimum, jika : Keefektifan menajemen Tingkat keberhasilan pengelolaan negara dan kebijakan pengaturan Organisasi pengelolaan DKP yang ada tidak mampu mengontrol tingkat eksploitasi dan mengatur pengguna sumberdaya Penggunaan metode pengelolaan tradisional local wisdom Tingkat penggunaan Metode pengelolaan lingkungan dan sumberdaya tradisional local wisdom tidak digunakan Pemanfaatan atau pemberdayaan lembaga lokal Tingkat pemberdayaan Pengelolaankegiatan perencanaan tidak mempertimbangkan dan menerapkan faktor sosial kultural lokal tradisi, pengambilan keputusan masyarakat, pengetahuan ekologi, dll Kapasitas terpasang Tingkat upaya kapasitas terpasang Kapasitas terpasang dalam organisasi kurang relevan Keberlanjutan lembaga Tingkat keuangan dan keberlangsungan organisasi Organisasi pengelola kekurangan dukungan finansial jangka panjang atau politik pendukung struktur Sumber : Charles, 2001 Charles 2001 mengemukakan bahwa kriteria sistem perikanan yang berkelanjutan ditinjau dari aspek kelembagaan meliputi efektivitas manajemen, penggunaan metode tradisional, penggabungan input lokal, kapasitas terpasang, dan keberlangsungan institusi atau lembaga dengan indikator dan keberlanjutan minimum nya seperti disajikan pada Tabel 4. 30

2.5 Analisis Keberlanjutan

Analisis keberlanjutan dari suatu perairan ataupun sumberdaya pada suatu wilayah atau tempat, dapat dilakukan dengan menggunakan metode Rapfish. Rapfish Rapid Appraisal for Fisheries adalah salah satu alat untuk analisis status kelestarian sumberdaya, yang pada awalnya dikembangkan oleh Fisheries Centre, UBC-Canada. Prinsip aplikasi alat analisis ini berbasis indikator dengan pendekatan penyelesaian berbasis Multi Dimension Scaling MDS. Rapfish digunakan untuk menjelaskan dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan etika atau pengaturan governance yang mencakup atribut-atribut keberlanjutan. Dimensi-dimensi beserta atributnya berfungsi sebagai indikator kinerja pembangunan berkelanjutan perikanan tangkap di suatu wilayah. Rapfish memiliki beberapa kegunaan yaitu : 1 Mengukur dan menggambarkan kondisi lestari sumberdaya di suatu tempat atau wilayah Tjahjo et al 2005; 2 Menganalisis seluruh aspek keberlanjutan dari perikanan secara sederhana dan menyeluruh Fauzi dan Anna 2002; 3 Menangani data yang non metric dengan metode multivariate Legendre dan Legendre 1983; 4 Keragaman multi dimensi dapat diproyeksikan bidang yang lebih sederhana dan mudah dipahami Nijkamp 1980; 5 Dijadikan alat untuk menentukan snapshot atau analisis awal untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai status keberlanjutan sumberdaya yang sesuai dengan FAO code of conduct Fauzi dan Anna 2002; 6 Memberikan informasi kuantitatif dari nilai proyeksi yang dihasilkan Nijkamp 1980; 7 Dijadikan sebagai acuan untuk mengevaluasi kondisi perikanan suatu wilayah secara cepat Fauzi dan Anna 2002; 8 Menjembatani keterbatasan akan data dan penelitian yang masih minim dengan tujuan untuk melakukan assessment terhadap perikanan; dan 9 D ijadikan suatu “Triage” pemilah untuk perikanan Pauly 1998 dalam menentukan mana yang menjadi prioritas focus pada pembangunan sumberdaya perikanan.