Harga Bayangan Modal Harga Bayangan Nilai Tukar

Penentuan upah bayangan tenaga kerja yang dilakukan oleh Septiyorni 2009 secara umum didasarkan pada formulasi sebagai berikut : HB Upah TK = 100-Pengangguran x HA Upah TK Dimana, HB = Harga Bayangan HA = Harga Aktual Berdasarkan data yang diperoleh jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka TPT pada tempat penelitian Kabupaten Garut mencapai 9,15 persen, sehingga harga bayangan upah tenaga kerja tidak terdidik di lokasi penelitian sebesar 90,85 persen dari upah finansialnya 9 .

g. Harga Bayangan Lahan

Lahan merupakan faktor produksi utama yang termasuk ke dalam input faktor domestic. Menurut Gittinger 1986, bahwa menentukan harga sosialbayangan lahan adalah dengan memakai nilai sewa yang diperhitungkan setiap musim, sedangkan menurut Monke and Pearson 1989, menentukan harga sosialbayangan lahan berdasarkan pendapatan dari tanah untuk tanaman alternatif terbaik. Dalam penelitian ini, penelitian harga sosialbayangan lahan mengacu pada Gittinger 1986, yaitu dengan memakai nilai sewa yang diperhitungkan setiap musim di masing-masing tempat penelitian. Besarnya nilai sewa lahan di lokasi berdasarkan pada lokasi lahan dan ada tidaknya akses infrastruktur. Besarnya biaya sewa lahan per hektar di lokasi penelitian rat-rata sebesar Rp 4.200.000,00 per tahun.

h. Harga Bayangan Modal

Analisis PAM mengklasifikasikan biaya modal kedalam dua kategori, yaitu modal kerja dan modal investasi. Modal investasi merupakan pengeluaran atas aset yang memberikan kegunaan dan manfaat benefit dalam periode yang panjang atau lebih dari satu tahun. Sedangkan modal kerja adalah biaya tunai yang harus dibayar petani seperti upah tenaga kerja, pembelian input dalam kurun 9 http:lintasjabar.compendidikanh-aceng-hm-fikri-E2809Ctingkat-pengangguran-terbuka- 915-dari-angkatan-kerjaE2809D [diakses pada tanggal 15 juni 2011] waktu satu tahun. Tingkat suku bunga modal diperlukan dalam menghitung biaya tunai yang dikeluarkan pada proses usahatani mulai tanam sampai pra panen Pearson et al. 2004. Hasil pengamatan di lokasi penelitian menunjukkan bahwa seluruh modal yang digunakan dalam kegiatan usahatani jeruk siam berasal dari modal pribadi. Sehingga, penentuan tingkat suku modal privat dalam penelitian ini berdasarkan tingkat suku bunga deposito di bank yang terletak di lokasi penelitian, dalam hal ini adalah Bank BRI dimana memiliki tingkat suku bunga deposito sebesar enam persen per tahun.

i. Harga Bayangan Nilai Tukar

Menetapkan nilai tukar Rupiah dilakukan dengan berdasarkan atas perkembangan nilai tukar mata uang asing acuan yakni US Dollar pada tahun 2010. Gittinger 1986 berdasarkan Squire Van de Tak merumuskan formula dalam menentukan harga bayangan nilai tukar mata uang, yakni : Keterangan : SER : Nilai Tukar Bayangan RpUS OER : Nilai Tukar Resmi RpUS SCF : Faktor Konversi Standar Nilai faktor konversi standar menurut Rosegrant 1987, diacu dalam Nuryanti 2010 merupakan rasio dari nilai impor dan ekspor ditambah pajaknya dapat ditentukan sebagai berikut : Keterangan : SCFt : Faktor Konversi Standar untuk tahun ke-t Xt : Nilai Ekspor Indonesia untuk tahun ke-t Rp Mt : Nilai Impor Indonesia untuk tahun ke-t Rp Txt : Penerimaan Pemerintah dari pajak ekspor untuk tahun ke-t Rp Tmt : Penerimaan Pemerintah dari pajak impor untuk tahun ke-t Rp Nilai ekspor Indonesia untuk tahun 2010 Xt adalah sebesar Rp 1.423.505.611.378.260,00, nilai impor Indonesia untuk tahun 2010 Mt sebesar Rp 1.223.973.529.150.210,00, penerimaan pemerintah dari pajak ekspor Txt untuk tahun 2010 sebesar Rp 8.030.000.000.000,00 10 ,dan penerimaan pemerintah dari pajak impor Tmt untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 19.760.000.000.000,00 11 Nilai tukar resmi rata-rata mata uang Rupiah terhadap US Dollar pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 9.022,14. Berdasarkan data tersebut dan perhitungan dengan menggunakan metode Squire Van de Tak dapat diketahui nilai tukar bayangan mata uang Rupiah terhadap US Dollar SER adalah sebesar Rp 9.062,12

4.7. Policy Analysis Matrix PAM