pemerintah terhadap pupuk tersebut secara langsung. Harga banyangan pupuk organik di lokasi penelitian sama dengan harga aktualnya, untuk Desa Sukarasa
sebesar Rp 129,13 per kilogram, sedangkan Desa Cintaasih sebesar Rp 123,60 per kilogram.
d. Harga Bayangan Pestisida
Penentuan harga bayangan pestisida dalam penelitian ini didasarkan pada rata-rata harga yang ada di pasar tempat penelitian. Hal ini didasarkan pada
perdagangan pestisida yang telah diserahkan ke pasar atau tidak adanya intervensi pemerintah dalam hal ini subsidi untuk pestisida telah dicabut, dilain pihak data
mengenai harga pada tingkat internasional sulit didapat.
e. Harga Bayangan Peralatan
Peralatan kebun yang digunakan dalam budidaya jeruk siam di lokasi terdiri dari power sprayer, hand sprayer, cangkul, parang, garpu tanah, arit,
gunting stek, golok, linggis, pagar pengaman, serta bahan bakar. Harga bayangan untuk peralatan didasarkan pada harga pasar. Hal ini dilakukan dengan
pertimbangan tidak ada kebijakan pemerintah yang mengatur secara langsung, sehingga distorsi pasar yang terjadi amat kecil atau pasar mendekati persaingan
sempurna.
f. Harga Bayangan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam budidaya jeruk siam di lokasi penelitian umumnya adalah tenaga kerja pria dan wanita tidak terdidik. Bila pasar
tenaga kerja bersaing sempurna, maka tingkat upah yang berlaku mencerminkan nilai produk marginalnya Gittinger, 1986 hal ini tidak berlaku untuk sektor
pertanian karena tingkat upah di pedesaan cenderung lebih tinggi sehingga tidak mencerminkan nilai produk marginalnya. Pada penelitian ini penentuan harga
bayangan tenaga kerja mengacu pada penilitian Septiyorni 2009 yang menyatakan bahwa jika terdapat pengangguran disuatu tempat maka harga
bayngan tenaga kerjanya sama dengan nol. Hal ini dikarenakan opportunity cost untuk tenaga kerja yang menganggur atau pengangguran tidak kentara adalah nol.
Penentuan upah bayangan tenaga kerja yang dilakukan oleh Septiyorni 2009 secara umum didasarkan pada formulasi sebagai berikut :
HB Upah TK = 100-Pengangguran x HA Upah TK
Dimana,
HB = Harga Bayangan
HA = Harga Aktual
Berdasarkan data yang diperoleh jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka TPT pada tempat penelitian Kabupaten Garut mencapai 9,15 persen, sehingga
harga bayangan upah tenaga kerja tidak terdidik di lokasi penelitian sebesar 90,85 persen dari upah finansialnya
9
.
g. Harga Bayangan Lahan
Lahan merupakan faktor produksi utama yang termasuk ke dalam input faktor domestic. Menurut Gittinger 1986, bahwa menentukan harga
sosialbayangan lahan adalah dengan memakai nilai sewa yang diperhitungkan setiap musim, sedangkan menurut Monke and Pearson 1989, menentukan harga
sosialbayangan lahan berdasarkan pendapatan dari tanah untuk tanaman alternatif terbaik. Dalam penelitian ini, penelitian harga sosialbayangan lahan mengacu
pada Gittinger 1986, yaitu dengan memakai nilai sewa yang diperhitungkan setiap musim di masing-masing tempat penelitian. Besarnya nilai sewa lahan di
lokasi berdasarkan pada lokasi lahan dan ada tidaknya akses infrastruktur. Besarnya biaya sewa lahan per hektar di lokasi penelitian rat-rata sebesar Rp
4.200.000,00 per tahun.
h. Harga Bayangan Modal