petani yang yang dibutuhkan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 49 orang. Penentuan jumlah tersebut dilakukan untuk memenuhi syarat minimal
data statistik yaitu 30 ditambah dengan 10 untuk mengantisipasi adanya error data. Tabel 6 menyajikan sebaran petani sampel di Kecamatan Samarang.
Tabel 6.
Sebaran Petani Sampel di Kecamatan Samarang
Desa Jumlah Petani Sampel
Cintaasih 26
Sukarasa 23
Total 49
Penentuan jumlah sampel dan teknik pengambilan data dalam penelitian ini berdasarkan pada Pearson et al. 2004, bahwa data yang diambil untuk PAM
bisa dari contoh yang tidak terlampau besar, baik dari segi petani, pedagang, pelaku usaha, maupun pengolahan, karena data yang dimasukkan dalam PAM
merupakan modus, bukan parameter yang diestimasi melalui model dengan jumlah contoh yang valid secara statistik. Sehingga penelitian ini dirangsang
untuk mengumpulkan lebih banyak informasi baik dari segi aspek maupun kedalaman, dibanding jumlah petani yang diwawancara.
4.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, baik data yang bersifat kualitatif maupun data yang bersifat kuantitatif.
Data primer diperoleh melalui wawancara, pengisisan kuesioner serta pengamatan langsung di lapangan. Wawancara dilakukan kepada petani jeruk siam serta
beberapa narasumber yang terkait dengan bidang ini. Data sekunder dikumpulkan dari literatur-literatur yang relevan seperti buku, internet, Dinas Pertanian
Kabupaten Garut, Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, Departemen Perdagangan, situs resmi departemen terkait, perpustakaan IPB, serta instansi
lainnya yang dapat mendukung dan membantu untuk ketersediaan data.
4.4. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis Policy Analysis Matrix PAM dengan pertimbangan bahwa dengan metode ini dapat menjawab tujuan
yang ingin dicapai, yaitu dapat diketahui keunggulan kompetitif dan keunggulan komperatif serta dampak kebijakan pemerintah terhadap input dan output
pengusahaan jeruk siam di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excell.
Diperlukan beberapa langkah pendekatan dalam melakukan analisis daya saing. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penyusunan PAM ini antara lain :
1 Penentuan komponen fisik baik faktor input maupun faktor output secara
lengkap dari aktivitas ekonomi komoditas jeruk siam selama enam tahun. Data jumlah komponen fisik untuk faktor input dan output merupakan
rata-rata dari jumlah sampel yamg diperoleh. 2
Mengklasifikasikan seluruh biaya ke dalam komponen domestik yaitu input yang dihasilkan di pasar domestik dan tidak diperdagangkan secara
internasional dan komponen asing, yaitu input yang dapat diperdagangkan di pasar internasional, baik diekspor maupun diimpor.
3 Penentuan harga privat dan penafsiran harga bayangan sosial atas input-
output. 4
Penyusunan budget privat dan budget sosial yang kemudian dipisahkan ke dalam biaya input asing privat, biaya input asing sosial, biaya input
domestik privat dan biaya input domestik sosial. 5
Proses pendiskontoan discounting untuk menentukan Net Present Value NPV dari masing-masing bagian tersebut, karena menurut Pearson et al.
2004, perhitungan untuk komoditas dengan rentang waktu yang panjang, seperti komoditas jeruk siam memerlukan tabel PAM untuk setiap periode,
kemudian menghitung Net Present Value NPV seluruh periode tersebut. Proses diskonto discounting diperlukan dalam kasus ini karena nilai
penerimaan dan biaya yang akan diterima atau dikeluarkan pada masa yang akan datang akan lebih kecil nilainya dibanding nilai pada saat ini.
Rumus untuk menghitung NPV penerimaan atau biaya menurut Pearson et al
. 2004 adalah sebagai berikut :
NPV =
∑
Dimana i adalah tingkat suku bunga, Rt adalah penerimaan atau biaya pada tahun ke-t, t adalah period eke- dan x adalah jumlah periode.
6 Kemudian langkah terakhir adalah tabulasi dan analisis indikator-indikator
yang dihasilkan tabel PAM. Selain itu beberapa asumsi yang mendasari penyusunan tabel PAM dalam
penelitian ini antara lain : 1
Perhitungan didasarkan pada hasil produksi jeruk siam pada tahun 2010 dengan membedakan penggunaan teknologi pada bibit, yakni teknologi
modern bibit penangkaran dan teknologi tradisional bibit batang bawah sendiri.
2 Harga yang terjadi dalam usahatani jeruk siam merupakan harga rata-rata
pada tingkat petani. 3
Tingkat kematian tanaman jeruk siam nol persen. 4
Nilai tukar resmi adalah nilai tukar rata-rata yang berlaku pada tahun 2010 yakni sebesar Rp 9.062,12 per US Dollar.
5 Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga deposito
yang berlaku di Bank BRI Cabang Samarang pada tahun 2010, yakni sebesar enam persen per tahun.
Seperti yang diutarakan pada bagian kerangka pemikiran bahwa sifat PAM yang kaku, maka untuk mengatasinya yakni dengan melakukan analisis
sensitivitas. Analisis ini dilakuakan untuk mengatasi kelemahan PAM yang dalam analisisnya hanya memberlakukan satu tingkat harga padahal dalam keadaan
sebenarnya harga tersebut sangat variatif. Selain itu, analisis ini juga digunakan untuk melihat pengaruh kebijakan pemerintah terhadap kondisi daya saing
komoditas jeruk siam di Kabupaten Garut.
4.5. Metode Pengalokasian Komponen Biaya Domestik