42
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Studi Empiris Tentang Jeruk
Studi mengenai jeruk telah dilakukan oleh banyak pihak, salah satunya oleh Sinuhaji 2001 yang melakukan penelitian mengenai Pengembangan
Usahatani Jeruk dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini memperlihatkan
bagaimana dampak dari pengembangan usahatani jeruk terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai tambah
bruto yang diciptakan oleh sektor komoditas jeruk, dapat memberikan keuntungan bagi pelaku ekonomi yang terkait, terutama bagi pemilik modal. Namun
keterkaitan sektor jeruk terhadap perekonomian yang lain masih rendah atau masih dibawah ukuran rata-rata, dengan kata lain daya tarik dan daya dorong
terhadap perekonomian yang lain tidak terlalu kuat. Pada penelitian Sinuhaji 2001 ini dapat diambil kesimpulan bahwa dampak yang ditimbulkan baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh produksi buah jeruk masih belum optimal. Studi mengenai jeruk yang dilakukan oleh Sinuhaji 2001 yang
menyatakan bahwa komoditas jeruk dapat memberikan keuntungan bagi pelaku ekonomi yang terkait didukung oleh Nurasa dan Hidayat 2005 pada
penelitiannya mengenai Analisis Usahatani dan Keragaan Margin Pemasaran Jeruk di Kabupaten Karo bahwa adanya keuntungan dalam pengusahaan
komoditas jeruk. Berdasarkan hal tersebut, secara ekonomi jeruk masih menguntungkan untuk diusahakan. Keuntungan tersebut masih dapat ditingkatkan
dengan memperbaiki sistem produksi, sehingga produktivitas dapat ditingkatkan. Diperkirakan dengan proses produksi ini dapat memperbaiki kualitas dan
kuantitas, terutama pada tingkat lebih tinggi lagi, sehingga memiliki peluang mengakses pasar lebih luas, khususnya pasar luar negeri ekspor.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa komoditas jeruk memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan baik untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri ataupun pasar luar negeri ekspor. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan suatu usaha agar kualitas dan kuantitas
43
jeruk tetap terjaga, sehingga diharapkan komoditas jeruk dapat menjadi peluang dalam memperbaiki perekonomian dalam negeri.
2.2. Studi Empiris Tentang Daya Saing