63
Nilai SRP kurang dari nol menunjukkan kebijakan pemerintah menyebabkan produsen mengeluarkan biaya produksi lebih kecil dari biaya
imbangan untuk berproduksi. Namun jika nilai SRP lebih dari nol menunjukkan kebijakan pemerintah yang berlaku selama ini menyebabkan produsen
mengeluarkan biaya produsen lebih besar dari biaya imbangan untuk berproduksi.
3.1.6. Analisis Sensitivitas
Sifat dari metode Policy Analysis Matrix PAM yang kaku atau statis, menyebabkan tidak bisa dilakukannya simulasi untuk kemungkinan perubahan-
perubahan pada faktor usahatani, misalnya perubahan pada variabel-variabel biaya atau penerimaan. Sehingga untuk mereduksi kelemahan dari metode ini maka
dilakukanlah analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas merupakan suatu alat dalam menganalisis pengaruh-
pengaruh risiko yang ditanggung dan ketidakpastian dalam analisa proyek Gittinger 1986. Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat bagaimana hasil
dari suatu kegiatan ekonomi apabila terjadi perubahan-perubahan terhadap faktor- faktor dalam perhitungan biaya atau benefit. Menurut Kadariah 1988, analisis
sensitivitas dilakukan dengan cara mengubah besarnya variabel-variabel yang penting, masing terpisah atau dalam kombinasi dengan suatu persentase dan
menentukan seberapa besar kepekaan hasil perhitungan terhadap perubahan- perubahan tersebut, dan menentukan dengan berapa suatu unsur harus berubah
sampai hasil perhitungan yang membuat proyek tidak dapat diterima. Pada bidang pertanian, kegiatan ekonomi atau proyek-proyek biasanya
sensitif akibat empat masalah utama, yaitu harga, keterlambatan pelaksanaan, kenaikan biaya, dan hasil Gittinger 1986. Analisis sensitivitas membantu dalam
menentukan unsur-unsur sensitif yang berperan dalam menentukan hasil dan proyek. Menurut Yusran 2006, Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah
suatu unsur atau kombinasi unsur kemudian menentukan pengaruh dari perubahan tersebut terhadap hasil analisis. Kelemahan analisis sensitivitas adalah :
1 Analisis sensitivitas tidak digunakan untuk pemilihan proyek, karena
merupakan analisis parsial yang hanya mengubah satu parameter pada suatu saat tertentu.
64
2 Analisis sensitivitas hanya mencatatkan apa yang terjadi jika variabel
berubah-ubah dan bukan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu proyek.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Mengacu pada permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana pengaruh teknologi terhadap
keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif jeruk siam di Kabupaten Garut, serta menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing
pengusahaan jeruk siam di Kabupaten Garut. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah menganalisis bagaimana daya
saing pada komoditas jeruk siam di Kabupaten Garut. Analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis daya saing adalah Policy Analysis Matrix PAM.
Melalui hasil PAM tersebut dapat diketahui keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas jeruk siam. Keunggulan kompetitif tercermin dari nilai
keuntungan privat PCR dan rasio biaya privat sedangkan keunggulan komparatif tercermin dari keuntungan sosial dan rasio biaya sumberdaya domestik DRC.
Kemudian tahap selanjutnya adalah menaganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap dayasaing komoditas jeruk siam di Kabupaten Garut.
Pendekatan yang dilakukan juga melalui Matriks Kebijakan pemerintah PAM. Pada analisis tersebut akan diketahui kebijakan yang berkaitan dengan input
antara lain Transfer Input TI, Koefisien Proteksi Input Nominal NPCI, dan Transfer Faktor TF. Kebijakan output ditunjukkan oleh nilai Transfer Output
OT dan Koefisien Proteksi Output Nominal NPCO. Kebijakan gabungan antara input dan output ditunjukkan oleh nilai Transfer Bersih TB, Keofisien
Proteksi Efektif EPC, Koefisien Keuntungan PC, dan Rasio Subsisi Produsen SRP.
Tahap terakhir yang dapat dilakukan adalah melakukan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas perlu dilakukan karena metode PAM hanya
memberlakukan satu harga sedangkan harga yang terjadi sebenarnya sangat bervariasi. Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat konsistensi kelayakan
dari suatu kegiatan ekonomi secara sistematis atau untuk melihat apa yang akan