Keterampilan menyimak merupakan dasar atau faktor penting bagi suksesnya seseorang dalam belajar bahasa secara efektif, karena
menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh manusia bila dilihat dari proses pemerolehan bahasa.
8
Menyimak mempunyai peranan penting sebagai dasar belajar bahasa, penunjang keterampilan bicara, membaca dan menulis, pelancar
komunikasi lisan dan penambah informasi atau pengetahuan.
9
Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa menyimak merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dilakukan dengan cara mendengarkan lambang-lambang lisan secara seksama dan baik-baik serta membutuhkan perhatian penuh dengan
melibatkan aspek pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan dan pemahaman untuk memperoleh makna yang berguna dari sesuatu yang
didengar.
b. Tahap-tahap Menyimak
Sejumlah ahli pengajaran bahasa beranggapan menyimak merupakan suatu proses, Lilian M. Logan membagi proses menyimak
kedalam tahapan pemahaman, penginterprestasian, dan penilaian. Sedangkan Henry Guntur Tarigan menjelasakan tahapan-tahapan
menyimak adalah sebagai berikut:
1 Tahap mendengarkan segala sesuatu yang dikemukakan pembicara 2 Tahap memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh
pembicara. 3 Tahap menginterpretasi dengan cermat dan teliti isi ujaran pembicara..
4 Tahap mengevaluasi isi simakan. 5 Tahap menaggapi isi simakan.
10
Dalam tahap mendengar, penyimak berusaha untuk menangkap pesan pembicara yang telah diterjemahkan dalam bentuk bunyi bahasa. Untuk
menangkap bunyi bahasa diperlukan telinga yang peka. Bunyi yang sudah dikelompokkan menjadi suku kata, kata, kelompok kata, kalimat, paragraf,
8
Ibid., h4
9
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Di Kelas Tinggi Bandung : UPI Press, 2007 h. 37
10
Kundaru dan Slamet., Op.Cit. h. 15
atau wacana. Bunyi bahasa tersebut kemudian diinterpretasikan maknanya agar sesuai dengan makna yang dimaksudkan oleh pembicara.
Selanjutnya penyimak perlu memahami dan menghayati makna agar dapat melakukan evaluasi. Makna pesan
yang telah dipahami kemudian ditelaah, dikaji, dipertimbangkan, dikaitkan dengan pengalaman dan
pengetahuan menyimak.
c. Janis Menyimak
Henry Guntur Tarigan mengklasifikasikan menyimak menjadi dua, yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif.
11
1 Menyimak ekstensif extensive listening Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak yang
berhubungan dengan hal-hal lebih umum dan lebih bebas terhadap sesuatu bahasa, tidak perlu di bawah bimbingan langsung guru. Penggunaan yang
paling mendasar ialah untuk menyajikan kembali bahan yang telah diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru. Ada
beberapa macam menyimak ekstensif yaitu. a Menyimak sosial, jenis menyimak sopan yang biasanya berlangsung
dalam situasi-situasi sosial tempat orang mengobrol atau bercengkerama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua
orang yang hadir. b Menyimak sekunder, sejens kegiatan menyimak secara
c kebetulan dan secara ekstensif. d Menyimak estetik menyimak apresiatif
e Menyimak pasif, menyimak tanpa upaya sadar. 2 Menyimak intensif intensive listening
Menyimak intensif adalah menyimak yang diarahkan pada suatu yang jauh lebih diawasi, dikontrol, terhadap suatu hal tertentu. Dalam hal ini
harus diadakan suatu pembagian penting yaitu diarahkan pada butir-butir bahasa sebagai bagian dari program pengajaran bahasa atau pada
11
Tarigan, Op.Cit., h.38-43
pemahaman serta pengertian umum. Jenis-jenis yang termasuk kelompok menyimak intensif adalah :
a Menyimak kritis, jenis menyimak berupa pencarian kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran
seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat.
b Menyimak konsentratif, menyimak sejenis telaah. c
Menyimak kreatif, kegiatan menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi,
penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang
disarankan atau dirangsang oleh sesuatu yang disimaknya. d Menyimak eksplorasif, menyimak yang bersifat menyelidik.
e Menyimak Interogatif, jenis menyimak yang perhatian penyimak terletak pada pemerolehan informasi dengan cara menanyai pembicara.
f Menyimak selektif, menyimak secara cerdas-cermat. Berdasarkan klasifikasi menyimak di atas, dapat disimpulkan bahwa
menyimak cerita anak temasuk dalam klasifikasi menyimak intensif, jenis menyimak cerita anak dilakukan secara lebih bebas dan lebih umum serta
perlu di bawah bimbingan langsung guru. Menyimak cerita anak diarahkan pada kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol terhadap satu hal tertentu.
Kegiatan menyimak cerita anak juga termasuk jenis menyimak kreatif, yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para
penyimak terhadap bunyi, penglihatan yang dirasakan
d. Tujuan Menyimak
Hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan. Sedangkan tujuan menyimak adalah menangkap, memahami,
atau menghayati pesan, ide atau gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
12
12
Kundaru dan Slamet., Op.Cit. h. 13