dimiliki. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan penelitian pada keterampilan menyimak.
a. Pengertian Menyimak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 1066, kata menyimak berasal dari kata dasar simak yang berarti mendengarkan benar-benar apa
yang diucapkan atau yang dibaca oleh orang lain secara seksama, atau mempelajari, memeriksa dengan teliti.
Menurut Akhadiah kata menyimak dalam bahasa Indonesia memiliki kemiripan makna dengan, ‘mendengar’ dan ‘mendengarkan’. Oleh karena
itu, ketiga istilah itu sering menimbulkan kekacauan pemahaman, bahkan sering dianggap sama sehingga dipergunakan secara bergantian.
4
Moeliono menjelasakan mendengar diartikan sebagai menagkap bunyi dengan telinga. Mendengarkan berarti menagkap sesuatu dengan sungguh-
sungguh. Berbada halnya dengan menyimak berarti memperhatikan baik- baik apa yang di sampaikan atau di ucapakn dan di baca orang.
5
Menurut Djago Tarigan menyatakan bahwa: Mendengarkan adalah mendengarkan sesuatu dengan sungguh-
sungguh. Sedangkan
menyimak berarti
mendengarkan memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang.
Sehingga menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengar, mengidentifikasi, menginterpretasi bunyi bahasa kemudian
menilai hasil interprestasi makna dan menanggapi pesan yang tersirat di dalam wahana bahasa tersebut.
6
Henry Guntur Tarigan juga Menyatakan bahwa : Menyimak dapat diartikan sebagai suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang
disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
7
4
Kundaru dan Slamet., Op.Cit, h.8
5
Ibid
6
Djago Tarigan, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2005 h.2.5-2.7
7
Tarigan, Op.Cit., h.31
Keterampilan menyimak merupakan dasar atau faktor penting bagi suksesnya seseorang dalam belajar bahasa secara efektif, karena
menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh manusia bila dilihat dari proses pemerolehan bahasa.
8
Menyimak mempunyai peranan penting sebagai dasar belajar bahasa, penunjang keterampilan bicara, membaca dan menulis, pelancar
komunikasi lisan dan penambah informasi atau pengetahuan.
9
Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa menyimak merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dilakukan dengan cara mendengarkan lambang-lambang lisan secara seksama dan baik-baik serta membutuhkan perhatian penuh dengan
melibatkan aspek pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan dan pemahaman untuk memperoleh makna yang berguna dari sesuatu yang
didengar.
b. Tahap-tahap Menyimak
Sejumlah ahli pengajaran bahasa beranggapan menyimak merupakan suatu proses, Lilian M. Logan membagi proses menyimak
kedalam tahapan pemahaman, penginterprestasian, dan penilaian. Sedangkan Henry Guntur Tarigan menjelasakan tahapan-tahapan
menyimak adalah sebagai berikut:
1 Tahap mendengarkan segala sesuatu yang dikemukakan pembicara 2 Tahap memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh
pembicara. 3 Tahap menginterpretasi dengan cermat dan teliti isi ujaran pembicara..
4 Tahap mengevaluasi isi simakan. 5 Tahap menaggapi isi simakan.
10
Dalam tahap mendengar, penyimak berusaha untuk menangkap pesan pembicara yang telah diterjemahkan dalam bentuk bunyi bahasa. Untuk
menangkap bunyi bahasa diperlukan telinga yang peka. Bunyi yang sudah dikelompokkan menjadi suku kata, kata, kelompok kata, kalimat, paragraf,
8
Ibid., h4
9
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Di Kelas Tinggi Bandung : UPI Press, 2007 h. 37
10
Kundaru dan Slamet., Op.Cit. h. 15