Uji Hipotesis Statistik Pengujian Persyaratan Analisis

Tabel 4.22 Hasil Observasi Aktivits Sisa Kelompok Kontrol No Aspek yang diamati Pertemuan Jumlah I II III 1 Siswa masuk kelas sesuai jam pembelajaran 2 2 3 7 2 Mempersiapkan diri dalam proses pembelajaran. 2 3 3 8 3 Memperhatikan guru saat pembelajaran menyimak cerita anak 2 2 3 6 4 Siswa fokus dan konsentrasi saat guru menjelaskan. 2 1 1 4 5 Bertanya dan menjawab pertanyaan dalam proses pembelajaran. 3 2 3 8 6 Siswa tidah gaduh saat menyimak cerita anak. 1 2 3 6 7 Siswa tampak antusias selama mengikuti pembelajaran. 1 2 2 5 8 Tidak menganggu teman dan tenang dalam menyimak cerita anak 2 3 3 8 9 Mengerjakan tugas dengan jujur 1 2 2 5 10 Siswa menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu. 1 1 2 4 Jumlah 17 20 25 62 Persentase 42,5 50 62,5 51,7 Kategori Kurang Cukup Baik Cukup Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas kelompok kontrol tersebut di dapatkan bahwa persentase hasil observasi kelompok kontrol pada pertemuan I sebesar 42,55 dengan kategori kurang, pada pertemuan II sebesar 50 dengan kategori cukup, pada pertemuan III sebesar 62,5 dengan kategori baik dan jumlah persentase aktivitas menyimak cerita anak pada kelompok kesperimen sebesar 51,7 dengan kategori baik cukup.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis keadaan awal keterampilan menyimak cerita anak pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas III M I Jam’iyyatul Khair yang telah dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan bahwa kedua kelas tersebut adalah homogen. Hal ini menunjukan bahwa data distribusi normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Sehingga menunjukan kondisi awal siswa yang diberi perlakuan masih dalam kondisi sama. Pembelajaran menyimak cerita anak pada kelompok eksperimen dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dengan menggunakan media wayang kartun dan pada kelompok kontrol juga dilakukan sebanyak sebanyak tiga kali pertemuan namun tanpa menggunakan media wayang kartun. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol,pembelajaran berlangsung tidak cukup baik, ketika guru sedang bercerita terlihat \masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru, kurang antusias dan terlihat bosan. Siswa menyimak hanya beberapa menit awal dan setelahnya banyak siswa yang kemudian berbicara sendiri dan bermain dengan teman sekelilingnya. Guru harus sering mengingatkan siswa agar lebih memperhatikan pembelajaran, namun walaupun begitu masih banyak siswa yang masih tidak memperhatikan. Berbeda dengan kelas kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan media wayang kartun oleh guru pembelajaran ini berlangsung dengan baik. Meskipun pada awalnya masih ada beberapa siswa yang lebih fokus pada media wayang kartun karena menurut mereka media wayang kartun ini merupakan media yang baru bagi mereka, namun hal tersebut bisa diatasi ketika guru mengingatkan siswa agar lebih fokus pada isi cerita. Ketika guru sedang bercerita siswa sangat antusias memperhatikan karena siswa penasaran dengan tokoh dan isi cerita selanjutnya. Siswa terlihat sangat tertarik mengikuti pembelajaran dan juga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Media wayang kartun membantu guru memberikan gambaran yang konkrit mengenai tohoh dalam cerita yang