Deskripsi Data Observasi Aktivitas Siswa

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis keadaan awal keterampilan menyimak cerita anak pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas III M I Jam’iyyatul Khair yang telah dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan bahwa kedua kelas tersebut adalah homogen. Hal ini menunjukan bahwa data distribusi normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Sehingga menunjukan kondisi awal siswa yang diberi perlakuan masih dalam kondisi sama. Pembelajaran menyimak cerita anak pada kelompok eksperimen dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dengan menggunakan media wayang kartun dan pada kelompok kontrol juga dilakukan sebanyak sebanyak tiga kali pertemuan namun tanpa menggunakan media wayang kartun. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol,pembelajaran berlangsung tidak cukup baik, ketika guru sedang bercerita terlihat \masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru, kurang antusias dan terlihat bosan. Siswa menyimak hanya beberapa menit awal dan setelahnya banyak siswa yang kemudian berbicara sendiri dan bermain dengan teman sekelilingnya. Guru harus sering mengingatkan siswa agar lebih memperhatikan pembelajaran, namun walaupun begitu masih banyak siswa yang masih tidak memperhatikan. Berbeda dengan kelas kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan media wayang kartun oleh guru pembelajaran ini berlangsung dengan baik. Meskipun pada awalnya masih ada beberapa siswa yang lebih fokus pada media wayang kartun karena menurut mereka media wayang kartun ini merupakan media yang baru bagi mereka, namun hal tersebut bisa diatasi ketika guru mengingatkan siswa agar lebih fokus pada isi cerita. Ketika guru sedang bercerita siswa sangat antusias memperhatikan karena siswa penasaran dengan tokoh dan isi cerita selanjutnya. Siswa terlihat sangat tertarik mengikuti pembelajaran dan juga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Media wayang kartun membantu guru memberikan gambaran yang konkrit mengenai tohoh dalam cerita yang disampaikan, sehingga siswa mampu bernalar dan berimajinasi mengenai hal- hal yang terkait dengan objek dalam cerita tersebut dan memudahkan mereka untuk memahami isi cerita, jika siswa antusias menyimak cerita yang disampaikan guru maka pemahaman terhadap materi tersebut juga tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai menyimak cerita anak kelompok eksperimen yang lebih baik dari pada kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan media wayang kartun terhadap keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas III MI Jam’iyyatul Khair. Hali ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil nilai posttest kelas eksperimen sebesar 88,13 dan kelas kontrol sebesar 80,03. Perbedaan hasil nilai menyimak yang terjadi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut bukanlah suatu kebetulan, akan tetapi perbedaan tersebut karena perbedaan perlakuan guru dalam menggunakan media wayang kartun selama proses pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol tanpa menggunaakan media wayang kartun. Hal tersebut telah dibuktikan oleh pengujian hipotesis dilihat dari hasil posttes kedua kelompok yang diuji menggunakan t-test yang menyatakan bahwa t hitung berada di daerah penerimaan H 1 yaitu t hitung t tabel atau 2,657 2,0017 yang berarti H di tolak dan H 1 diterima, hal ini menunjukan bahwa keterampilan menyimak cerita anak pada kelompok eksperimen yang menggunakan media wayang kartun lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media wayang kartun. Sehingga dapat disimpulkan media wayang kartun berpengaruh positif terhadap keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas III MI Jam’iyyatul Khair. Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada penggunan media wayang kartun terhadap hasil menyimak cerita anak pada siswa kelas III. 73

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media wayang kartun berpengaruh terhadap keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas III MI Jam’iyyatul Khair, Ciputat Timur. Hal tersebut dibuktikan dari hasil t-test dengan taraf signifikansi 5 diperoh t hitung 2,657 t tabel 2,0017 dan nilai sig 0,010 0,05. Nilai t hitung t tabel atau sig. 0,05 menunjukkan keterampilan menyimak cerita anak kedua kelompok berbeda secara signifikan. Hal tersebut juga didukung dari perbedaan nilai rata-rata posttest hasil menyimak cerita anak. Kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan menggunakan media wayang kartun memiliki nilai rata-rata sebesar 88,13, sedangkan kelompok kontrol yang tanpa menggunakan media wayang kartun memiliki nilai rata-rata sebesar 80,03. Selain itu, berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa bahwa penggunaan media wayang kartun dalam pembelajaran menyimak cerita anak dapat membuat siswa tertarik, antusias, serta dapat menjadikan kegiatan pembelajaran menyimak siswa tidak membosankan. Sehingga berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran wayang kartun terhadap keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas III MI Jam’iyyatul Khair, Ciputat Timur, Tahun Pelajaran 20152016.

B. SARAN

Sebagai upaya meningkatkan penelitian lebih lanjut, terdapat beberapa saran sebagai berikut; 1. Bagi Guru Dalam melaksanakan proses pembelajaran menyimak, guru sebaiknya menggunakan variasi media pembelajaran, sehingga pembelajaran menyimak sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Salah satunya dengan media wayang kartun. 2. Bagi sekolah Pihak sekolah diharapkan dapat memfasilitasi dan mendukung pengembangan media pembelajaran, mengingat pentingnya dan bergunanya media dalam proses belajar mengajar karena dapat membantu peserta didik dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan sekolah untuk menambah sarana prasarana yang dapat memfasilitasi sumber belajar siswa. 3. Bagi peneliti Penelitian ini dapat menjadi dasar dan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan penelitian berikutnya yang lebih mendalam. Pengertian Menyimak Keterampilan menyimak merupakan dasar atau faktor penting bagi suksesnya seseorang dalam belajar bahasa secara efektif, karena menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh manusia bila dilihat dari proses DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. Media Pembelajarn. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013. Belindomag. Seni Budaya, Macam wayang Indonesia. http:belindomag.nlid.com Di akses 28 Maret 2016, pukul 20.00 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Cet. 3, 2007. Fritaryan., 2008. Wayang. 2008 http:aftaryan.wordpress.com Diakses 15 Januari 2016, Pukul 19.30 Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Kuantitaif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996. Ida Ayu Wayan dan Sri Agustini., Artikel Utama Wayang, Kegunaan Cara Pembuatan dan Cara Penggunaanya dalam BIPA ., IALF, Bali. Korrie, Rampan. Kreatif Menulis Cerita Anak. Bandung: Nuansa, 2012. Kurniawan, Heru. Menulis Kreatif Cerita Anak. Jakarta: Akademia, 2013. Laksmi, Dewi. Kartun. http:file.upi.edu.FIP Kartun.pdf Diakses 15 Januari 2016, Pukul 19.30 Liotohe, Wimanjaya K.. Petunjuk Praktis Mengarang Cerita Anak-anak. Jakarta: Balai Pustaka,1991. Mudadhi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persana Press, 2012. Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta., Cet. 1, 2010. Prihatin, Eka. Guru Sebagai Fasilitator. Bandung: Karsa Mandiri Persada, 2010. Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet ke-6. 2014. Resmini, Novi dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra Di Kelas Tinggi . Bandung : UPI PRESS, 2007. Saddhono, Kundaru dan St Y Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia . Bandung : Karya Putra Darwati, 2012. Sadiman., Arief dkk. Media Pendidikan.. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007. Sihabudin., dkk.. Bahasa Indonesia 2. Surabaya: Lapis PGMI, 2009. Soemarjadi, dkk. Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992.