Wawancara Kepala Madrasah Wawancara Guru Al-Qur’an Hadits

80 “ penulisan sha di akhir kata perutnya gendut atau tidak. Karena jika tidak gendut ia serupa dengan huruf ra’. guru merespon jawaban siswa dengan mengucapkan, ahsantaahsanti, good, dan great kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Setelah selesai menuliskan surah al-Quraisy, siswa mengumpulkan tulisanya kepada guru, lalu guru mengoreksi dan menilai hasil tulisan siswa, seperti cara memberi syakkal, dan kaidah penulisan arab. Di akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan dan membenarkan tulisan siswa yang terdapat pada papan tulis. Sumber belajar yang digunakan adalah LKS, al- Qur’an dan terjemahanya. Pada saat pelaksanaan bimbingan baca tulis al- Qur’an, guru menggunakan media yang tersedia di kelas, yaitu papan tulis, penghapus, spidol, dan penggaris. adapun metode yang diterapkan oleh guru yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi.

2. Data Wawancara

a. Wawancara Kepala Madrasah

Dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik, madrasah memfasilitasi dan memberikan dukungan kepada guru berupa kegiatan terprogram. pada pelaksanaanya kurikulum yang gunakan di Madrasah Pembangunan adalah dwi kurikulum. Kurikulum 2013 untuk siswa kelas tujuh, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP untuk siswa kelas delapan dan Sembilan. Setiap akhir pekan kepala madrasah dan guru melaksanakan evaluasi mengajar. Sebagai kegiatan pendukung pembelajaran membaca dan menulis di luar kelas, madrasah melaksanakan kegiatan BBQ bina baca Qur’an dan kemudian pada semester ini diganti dengan tahfidz dan tahsin. Tingkat pemahaman siswa diukur melalui hasil ujian, baik ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian kenaikan kelas. Dalam mendukung prestasi siswa madrasah melaksanakan event perlombaan baik dari tingkat sekolah, nasional, bahkan internasional. Kepala Madrasah berharap setelah lulus 81 dari Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta siswa mampu membaca al- Qur’an dengan baik, dan menerapkan pembelajaran yang telah mereka dapat selama menimba ilmu di Madrasah.

b. Wawancara Guru Al-Qur’an Hadits

Menurut guru al- Qur’an Hadits tidak ada pembahasan yang sulit dalam pembelajaran, hanya saja siswa kesulian dalam tool pembelajaran al- Qur’an Hadits yaitu membaca dan menulis bahasa Arab. Karena pembelajaran al- Qur’an Hadits tidak terlepas dari membaca dan menulis ayat atau hadits, ditemukan terdapat siswa menuliskan “ain” seperti angka tiga. Sehingga dalam menyikapi kesulitan siswa guru berinisiasi melaksanakan bimbingan baca tulis al- Qur’an sebelum memasuki materi. Adapun langkah-langkah pelaksanaanya adalah di awal pembelajaran guru membaca surat dengan tartil diikuti oleh siswa. Kemudian guru menunkuk beberapa siswa atau siswa menunjuk diri membaca ayat secara bergantian, dan siswa lain menyimak. Setelah membaca, guru meminta siswa menyebutkan hukum bacaan yang terkandung dalam surat berdasarkan hukum bacaan yang telah mereka pelajari. Siswa lain menyimak dan membenarkan apabila jawaban temanya kurang tepat. Selanjutnya guru meminta siswa menuliskan ayat atau hadits di buku tugas, lalu dikumpulkan kepada guru untuk dikoreksi dan di nilai. Guru meminta perwakilan siswa menuliskan di papan tulis dan siswa lain memperhatikan dan mengoreksi tulisan temanya. Dan diakhiri dengan koreksi guru. menurut guru setelah mengikuti bimbingan baca tulis al- Qur’an hasil belajar siswa meningkat, dan siswa lebih hati-hati pada saat menulis dengan memperhatikan kaidah menulis yang benar.

c. Wawancara Siswa