Pelaksanaan dan Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an

95 Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui bahwa pemahaman tentang trobosan metode pembelajaran menjadi landasan penting dalam pelaksanaan pembelajaran, setelah itu menentukan trobosan trobosan yang hendak dipakai dan diketahui implikasi kegunaanya yang berpusat pada peserta didik dalam pengembangan dan kemampuan kreatifitasnya. “Sebenarnya tidak ada yang sulit, hanya saja ketika anak-anak diajarkan bagaimana cara menulis huruf hijaiyyah anak-anak menganggap mudah, tetapi kenyataanya banyak yang belum bisa. Karena itu ibu ajarkan mereka baca tulis dulu sebelum masuk materi.” Berikut uraian dan temuan peneliti terkait dengn trobosan yang dilaksanakan oleh guru al- Qur’an Hadits dalam pembelajaran al- Qur’an Hadits kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta:

a. Pelaksanaan dan Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an

Madrasah Penbanguna UIN Jakarta memiliki pembelajaran yang kondusif dan berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan berdasarkan visi misi dan tujuan madrasah. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan dengan patokan kurikulum yang diterapkan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Ruang lingkup pembelajaran al- Qur’an Hadits tidak terlepas dari aspek membaca, menulis, memahami dan menghafalkan ayat al- Qur’an atau teks Hadits. Namun sebelum melangkah pada tahap memahami dan menghafalkan hendaknya siswa mampu membaca dan menuliskan dengan tartil, baik dan benar. Karena berawal dengan kualitas bacaan tartil, maka selamanya apa yang telah mereka baca lalu hafalkan sesuai dengan kaidah bacaan huruf hijaiyyah dan mencapai derajat tartil . “Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid, Menerjemahkan makna tafsiran yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya khazanah intelektual, menerapkan isi kandungan ayathadis yang merupakan unsur pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari .” 96 Berdasarkan latar belakang tersebut maka guru al- Qur’an Hadits berinisiasi untuk melakasanakan bimbingan baca tulis al- Qur’an sebelum memasuki materi pembelajaran al- Qur’an Hadits. Mengingat kompetensi peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan berbeda- beda, dan masih perlu bimbingan. “Kadang anak-anak masih suka salah baca fa’ jadi pa’, cara baca alif, „ain, sya, sa, sha, qo, dan ka, masih belum bisa membedakan makhrajnya. setelah itu terus belajar penulisan. Pada saat penulisan ini banyak banget yang salah. Apalagi kelas satu Ya Allah parah banget, Nulis ‘ain kebalik jadi angka tiga.” 14 Wawancara guru Al- Qur’an Hadits pada 25 Agustus 2016, terlampir pada hal 144 Perihal tentang membaca al- Qur’an dengan tartil termaktub dalam Firman Allah SWT dalam surat al-Muzzammil ayat 4:        “atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan- lahan.” Q.S. al-Muzzammil: 4 15 Selain faktor di atas, latar belakang yang melandasi pentingnya bimbingan baca tulis al- Qur’an adalah berangkat dari keprihatinan guru Al- Qur’an Hadits terhadap kompetensi bacaan siswa. Karena idealnya ketika peserta didik telah memasuki jenjang pendidikan Tsanawiyah minimal mereka bisa membaca dan menulis dengan tartil, baik dan benar. “mereka lancar bahkan hafal nyanyi dan nulis bahasa asing, tapi al- Qur’an kitab sucinya pada nggak menguasai. Harusnya idealnya kalau siswa madrasah bisa. Suka sedih kalau denger anak-anak baca doa waktu upacara bendera, baca basmallah nggak bener, semua dibaca satu harakat. Harusnya kan memenuhi hak-hak huruf dan harakat yang tartil .” 16 14 Wawancara guru Al- Qur’an Hadits pada Kamis 25 Agustus 2016, terlampir pada h. 137 15 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Diponegoro, 2009, Cet. X, h.574 16 wawancara guru pada Kamis 25 Agustus 2016, terlampir pada h. 142 97 Dalam prakteknya, bimbingan baca tulis menjadi satu dalam muatan pembelajaran al- Qur’an Hadits. Karena dalam praktiknya madrasah belum memfasilitasi pelaksanaan bimbingan baca tulis al- Qur’an secara mandiri. “sebenarnya di MP itu nggak ada pelajaran BTQ, tapi melihat kondisi anak-anak pada salah baca, nggak bisa nulis akhirnya ibu terapin sendiri. Jadi di awal masuk ibu nggak langsung materi Qur’an Hadits, ibu jelaskan dulu makhraj huruf dan cara penulisan.” 17 Adapun langkah-langkah pelaksanaan bimbingan baca tulis al- Qur’an adalah sama seperti pembelajaran lain, bimbingan dilaksanakan di dalam kelas dengan menerapkan strategi dan metode pembelajaran. hal ini sebagai wasilah agar materi ajar yang disampaikan dapat menarik perhatian peserta didik dan terciptanya pembelajaran yang baik. sebagaimana yang dipaparkan oleh Oca mengenai pelaksaan bimbingan baca tulis al- Qur’an. Gambar 4.8 Wawancara Siswa “Kita baca bareng-bareng ikutin bu alif setelah itu baca masing-masing ditunjuk atau menunjukkan diri, terus kalau waktunya masih ada diminta nulis di buku latihan nanti di nilai, ada juga yang suruh nulis di papan tulis, nanti dinilai bareng-bareng tulisanya udah bener belum, kalau ada yang salah betulisan, nah kalau nulis di bukunya belum slesai buat PR bu, dan kami mengikuti belajar baca tulis bu, dan kami senang mengikuti belajar baca tulis bu, ijian kita jadi bagus. ” 18 Dalam pengamatan peneliti, kegiatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan sangat kondusif dan dan berjalan dengan sangat baik, tenaga pendidik saling support dan selalu mengadakan evaluasi bersama dengan kepala madrasah setiap hari jum’at setelah 17 wawancara guru Al- Qur’an Hadits pada Kamis 25 Agustus 2016, terlampir pada h. 140 18 wawancara siswa pada 01 September 2016, terlampir pada h. 149 98 pelaksanaan sholat jum’at tentang perkembangan dan masalah yang dijumpai pada saat pembelajaran di masing-masing kelas. Dengan demikian memudahkan dalam memberikan informasi dan perkembangan terkini dari peserta didik, trik selain strategi dan metode yang dipakai dalam mengoptomalkan pembelajaran, dan bentuk-bentuk kendala yang dihadapai dalam pembelajaran. perihal saling mengevaluasi dan mengingatkan antar sesama manusia telah termaktub dalam firman Allah dalam surat Al- ‘ashr ayat 3           “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. ” Q.S. al-‘Ashr: 3 19

b. Pemahaman Guru Tentang Baca Tulis Al-Qur’an