82
berdasarkan hasil belajar siswa. Siswa berbeda pendapat mengenai kesulitan pembelajaran al-
Qur’an Hadits. Kesimpulan yang peneliti peroleh ketiganya senang dengan diadakanya bimbingan baca tulis al-
Qur’an, karena sangat membantu siswa, pada saat ulangan siswa mampu menulis ayat dan sedikit terjadi kesalahan. Dan dengan
membaca berulang-ulang sebelum materi dapat merangsang hafalan siswa. Karena salah satu output pembelajaran al-
Qur’an Hadits adalah menghafal ayat atau hadits. Ayat atau hadits yang guru sampaikan pada
saat bimbingan adalah ayat atau hadits yang terdapat pada materi sehingga saling bersinergi.
3. Data Dokumentasi
Dokumen yang dimaksud adaah hasil ulangan harian 1 al- Qur’an
Hadits siswa kelas VIII E. hasil belajar tersebut menunjukkan 9 siswa yang belum mencapai KKM. Kelas VIII E merupakan kelas regular, KKM
pembelajaran al- Qur’an Hadits adalah 75. Berbeda dengan kelas bilingual
KKM yang ditetapkan adalah 78. Bagi siswa yang belum mencapai KKM guru melaksanakan remedial membaca surat al-
Ma’un beserta dengan arti. Pada materi surah al-Quraiys guru belum melaksanakan ulangan harian.
Sehingga data hasil belajar yang peneliti dapat baru berupa data hasil belajar ulangan harian 1.
B. Pembahasan
1. Komitmen Madrasah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Peneliti melakukan wawancara ke Madrasah Pembangunan UIN Jakarta untuk melakukan penelitian tentag pelaksanaan bimbingan baca
tulis al- Qur’an dan upaya yang dilakukan madrasah dalam meningkatkan
kualitas tenaga pendidik, sehingga nama Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta menjadi pilihan orang tua atau wali peserta
didik dalam mendaftarkan putra putrinya di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan.
83
Penyelenggara pendidik di Madrasah Pembangunan berjumlah 55 orang, terdiri dari 51 guru termasuk wakil direktur dan kepala madrasah, 4
orang tata usaha serta pustakawan, laboran dan karyawan. Madrasah Tsanawiyah Pembangun terdiri dari 4 lantai. Lantai satu terdiri dari ruang
fotokopi, ruang UKS, ruang kepala madrasah, laboratorium ilmu pengetahuan alam, laboratorium komputer, kelas IX A, B, C, F, G, H,
dan toilet. Lantai dua terdiri dari ruang direktir, ruang guru, ruang BK, kelas IX D, dan E, kelas VIII H, dan toilet. Lantai tiga terdiri dari kelas,
ruang tata usaha, VIII A, B, C, D, E, F, G, ruang wakil kurikulum, dan toilet. Sedangkan lantai empat terdiri dari aula, kelas VII A, B, C, D, E, F,
G, H, ruang BK, dan toilet. Peneliti mengamati atmosfer keilmuan berlangsung sangat kental dan khas akan nuaansa ke-Islaman,
kebersamaan, dan kekeluargaan. Jarak anatara guru dan siswa bagaikan sebuah keluarga besar masing-masing saling terbuka, bertegur sapa, dan
menjunjung tinggi norma dan etika yang berlaku.
Kualitas Madarsah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta sudah tidak diragukan, dalam kancah lembaga pendidikan Islam baik tingkat
nasional maupun internasional. Indikator dapat diketahui dari alumni dan peserta didik yang telah turut berperan dalam beberapa ajang perlombaan,
seperti musabaqah hafidz Qur’an, sains, dan robotik berhasil memperoleh prestasi gemilang dan membanggakan bagi citra sekolah. hal ini dapat
terlihat dalam table sebagai berikut:
Tabel 4.1 Prestasi Peserta Didik Tahun 2015
NO. LOMBA EVENT PRESTASI
TINGKAT
1 Kontes Robot
Nasional 9KRON Juara I II
Kategori Kreatif Soccer
Nasional
2 Basket Putra
Juara I Jabodetabek
3 Basket Putri
Juara I Jabodetabek
4 Tari Saman
Juara I Jabodetabek
84
5 MTQ Putra, Putri
Juara I, II Jabodetabek
6 Bulutangkis
Tunggal Putra Juara I
Jabodetabek
7 Australian
Mathematics Competition AMC
The Best Student from School send
more than 30 participants
Internasional
Di sisi lain, pemahaman agama, kemampuan intelektual, dan peningkatan kepribadian peserta didik merupakan perihal penting, yang
harus dimiliki oleh seluruh peserta didik, selaras dengan visi, misi dan tujuan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Visi, misi, dan tujuan
pendidikan merupakan bagian dari dasar filosofi menuju pendidikan yang
berkualitas.
Berdasarkan argument di atas, sudah benar, dalam setiap jalur, jenjang, dan jenis pendiidikan perlu memiliki dasar filosofis sebagai
pijakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas madrasah. visi dan misi yang telah ditorehkan menjadi semangat berjuang dalam mencerdaskan
peserta didik dan menuntun pada kesadaran pengabdian kepada Allah SWT, bangsa dan negara.
Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta memiliki visi “Menjadi lembaga pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan
terkemuka dalam pembinaan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi peserta didik serta perkembangan era
global.” Untuk mendukung visi tersebut, Madarsah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta merumuskan misi yang sangat baik dalam
proses pencapaian visi tersebut adapin misi Madrasah Tsanawiyah Pebangunan UIN Jakarta yaitu:
85
1. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akan
melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif dan keunggulan komparatif.
2. Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk
keseimbangan anatara kekuatan keilmuan dengan perkembangan jasmani peserta didik serta dapat melahirkan lulusan yang cerdas, kuat
dan sehat. 3.
Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan
globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia. 4.
Melakukan pembinaan
tenaga pendidik
sebagai tenaga
professional yang menguasai aspek keilmuan, keterampilan mengajar, kepribadian pedagogis serta komunikasi global yang dijiwai akhlak
mulia. 5.
Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang profesional, yang menguasai bidang ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang
tinggi, serta kepribadaian yang Islami. 6.
Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar mengajar yang dapat memberikan kesempatan kepada para peserta
didik untuk dapat mengikuti kegiatan belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat pembelajaran.
7. Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui berbagai
Aktivitas belajar baik intra maupun ekstrakulikuler. Visi misi dan tujuan yang telah ditetapkan lembaga pendidikan
menjadi pijakan dalam pengamalan pembelajaran yang berorentasi pada optimalisasi kinerja civitas penyelenggara pendidikan. Implementasi yang
baik dan benar akan membawa perubahan yang signifikan dan terukur. Kepahaman atas perihal ini perlu senantiasa diinformasikan dan
ditingkatkan secara terus menerus agar semua tetap bersinergi dalam proses perwujudan dari tujuan dan acuan muhasabah kepentingan
bersama.
86
Pimpinan Madrsah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta sangat mendukung penuh kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh seluruh
dewan guru, hal ini tampak pada tersedianya fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai sehingga guru dapat memanfaatkan dan mengekplore
kompetensi pedagogiknya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik secara mudah dan baik. Bentuk apresiasi dan
dukungan ini merupakan komitmen pimpinan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta dalam peningkatan kualitas pembelajaran di
madrasah tersebut. Dalam
upaya meningkatkan
kualiatas pembelajaran
di Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta, kepala
menejemen dan
kepala unit
bersinergi membuat suatu program sebagai sarana peningkatan mutu sumber daya
pendidik. Kepala madrasah mengemukakan bahwa seluruh tenaga pendidik di Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta mendapat perlakuan sama, dan diberikan
fasilitas yang memadai dalam upaya peningkatan mutu pendidik.
“Madrasah memfasilitasi dan memberikan dukungan kepada guru berupa kegiatan terprogram. kegiatan ini realisasi penyesuaian dan
pencocokan dari program menejemen dan kepala unit. Program ini diikuti oleh seluruh tenaga pendidik baik bidang studi agama atau
umum. Madrasah memfasilitasi apabila diperlukan pelatihan untuk tenaga pendidik khusus, baik dilaksanakan di madrasah atau luar
madrasah. contoh pada hari selasa 4 september 2016 madrasah mendapat undangan pelatihan untuk guru al-
Qur’an Hadits di Pusat Pengembangan Studi al-
Qur’an, madrasah mengirim perwakilan untuk mewakili kegiatan tersebut.”
1
1
Wawancara kepala madrasah pada 06 September 2016, terlampir pada h. 138 Gambar 4.1
Wawancara Kepala Madrasah
87
Dengan adanya pelatihan yang diberikan kepada tenaga pendidik secara berkala akan mampu meningkatkan profesionalitas dan
mengembangkan trobosan dalam kegiatan pembelajaran. “Dunia pendidikan harus berkembang, mengajar sama dengan dengan belajar,
tenaga pendidik harus seantiasa belajar dan meng-upgrade diri, jika tidak mau belajar jangan menjadi guru.”
2
Disamping itu, dengan pelatihan yang terseusun dan terjadwal akan mampu mengukur sejauhmana capaian para
tenaga pendidik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dan dapat menjadi bahan kajian evaluasi bersama demi terwujudnya pembelajaran
yang menghasilkan output yang berkualitas.
Gambar 4.2 Observasi Belajar dan Mengajar
Secara khusus, guru al- Qur’an Hadits telah melakukan
pembelajaran sesuai dengan visi dan misi madrasah, hal ini
menunjukkan bahwa guru al- Qur’an
Hadits mengikuti
prosedur mengajar di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN
Jakarta. Mengingat akan pentingnya realisasi visi dan misi madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta, salah satunya adalah Mengingat
akan pentingnya realisasi visi dan misi madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta, salah satunya adalah
“terkemuka dalam pembinaan keislaman”, sehingga guru mata pelajaran al-Qur’an Hadits
melakukan trobosan untuk melaksanakan bimbingan baca tulis Al- Qur’an
sebelum memulai materi pembelajaran al- Qur’an Hadits. Di awal masuk
tahun ajaran baru guru meminta siswa menuliskan bismillah dan nama peserta didik dengan tulisan arab. Pada saat ini terdapat siswa yang tidak
bisa menuliskan bismillah dan nama mereka, dan dijumpai terdapat siswa yang menulis huruf
„ain terbalik menjadi angka tiga. “di awal masuk saya
2
Wawancara kepala madrasah pada 06 September 2016, terlampir pada h. 127
88
tidak langsung materi, saya minta siswa menuliskan bismillah dan nama mereka dengan tulisan arab.”
3
Pada dasarnya di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan baca tulis al- Qur’an belum menjadi mata pelajaran wajib layaknya al-Qur’an Hadits,
fikih, dan akidah akhlak, namun guru melihat kualitas membaca dan menulis siswa masih rendah. “Sebenarnya tidak ada materi yang sulit,
hanya saja ketika anak-anak diajarkan bagaimana cara menulis huruf hijaiyyah anak-anak menganggap mudah, tetapi kenyataanya banyak yang
belum bisa. Karena itu, guru mengajarkan mereka baca tulis dulu sebelum materi.”
4
Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor kematangan pengetahuan pada jenjang pendidikan sebelumnya, atau
memang siswa belum pernah belajar membaca dan menulis al- Qur’an.
Sebagaimana paparan kepala madrasah, “apaliagi disini kan berapa persenya dari umum, meskipun nggak selalu yang dari MI lebih bagus
dari umum ataupun sebaliknya.”
5
Berdasarkan latar belakang tersebut guru al-
Qur’an Hadits khususnya kelas delapan berinisiasi melaksanakan bimbingan baca tulis al-
Qur’an. Adapun kurikulum yang diterapkan di Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan UIN Jakarta adalah kurikulum 2013 dan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pada pelaksanaanya kelas VII menerapkan kurikulum
2013, sedangkan kelas VIII dan kelas IX menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di
kelas VIII sehingga kurikulum yang diterapkan adalah kurikulun tingkat satuan pendidikan KTSP. Senada dengan hal tersebut, karena
pelaksanaan bimbingan baca tulis al- Qur’an berlangsung pada saat
pembelajaran Al- Qur’an Hadits dan dilaksanakan oleh guru bidang studi
3
Wawancara guru Al- Qur’an Hadits pada 22 April 2016, terlampir pada h. 134
4
Ibid.
5
Wawancara kepala madrasah pada 06 September 2016, terlampir pada h. 128
89
al- Qur’an Hadits sehingga langkah-langkah pembelajaran mengacu pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. Kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP dikenal dengan
pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah, terdiri dari 1 ekplorasi, 2 elaborasi, dan 3 konfirmasi. Dalam hal ekplorasi, siswa
mengikuti bacaan guru tentang ayat atau hadits yang sedang mereka pelajari, kemudian siswa membaca secara individu ayat yang terdapat
dalam buku paket al- Qur’an Hadits. Demikian pula dalam hal menulis
setelah selesai membaca siswa menuliskan ayat atau hadits yang sedang mereka pelajari ke dalam buku tugas al-
Qur’an Hadits.
Gambar 4.3 Observasi Belajar dan Mengajar
Hal elaborasi beberapa siswa membaca ayat atau hadits dengan cara
ditunjuk oleh guru atau menunjuk diri sendiri. Selain membaca siswa juga
menyebutkan hukum bacaan yang terkanung dalam ayat atau hadist
sesuai dengan hukum bacaan yang telah mereka pelajari. Dan siswa lain
mengomentari atau membenarkan dalam penyebutan hukum bacaan.
Begitu juga dalam hal menulis. Perwakilan siswa maju ke dapan untuk
Gambar 4.4 Observasi Belajar dan Mengajar
menuliskan ayat atau hadits di papan tulis berdasarkan tiap kalimat ayat atau
hadits. Misalnya materi pada saat itu adalah surah al-Quraisy, surah al-
Quraisy terdiri dari 4 ayat, sehingga siswa yang maju ke depan untuk
menuliskan ayat berjumlah 4 orang. Sedangkan siswa lain mengomentari
hasil dari tulisan temanya tersebut. Selain mengomentari siswa juga membenarkan tulisan yang mereka anggap belum benar. Dan mencatat
pokok-pokok yang mereka anggap benar dari hasil kegiatan pengamatan.
90
Contoh pada saat temanya menyebutkan hukum bacaan siswa lain menggaris bawahi kata yang terdapat dalam ayat sesuai dengan hukum
bacaan, misalnya: فل ْي ل mengandung hukum bacaan mad tabi’i.
6
Gambar 4.5 Observasi Belajar dan Mengajar
Terakhir dalam hal konfirmasi, siswa mengumpulkan hasil tulisan
ayat atau hadits kepada guru. Setelah itu guru dapat memberikan tanggapan
dan masukan terkait temuan yang dilakukan oleh peserta didik. Tujuan
konfirmasi ini
adalah untuk
membenarkan dan menyempurnakan hasil pemahaman siswa atas pelajaran yang mereka dapat saat itu, agar
pemahaman yang diteri sesuai dalam persepsi yang sama oleh peserta didik.
Inisiatif, keseriusan dan komitmen guru al- Qur’an Hadits dalam
melaksanakan bimbingan baca tulis al- Qur’an dalam pembelajaran al-
Qur’an Hadits dapat menjadi poin penting dan patut mendapat apresiasi. Hal ini dapat diketahui dari keterangan kepala madrasah bahwa guru al-
Qur’an Hadits meggunakan segenap potensi dan kemampuanya dalam memberikan pembelajaran yang baik. Selain itu, peserta didik bernama
Zharfa menambahkan dengan diadakan latihan baca tulis al- Qur’an
mempermudah siswa menghafal dan menulis sebagai output pembelajaran al-
Qur’an Hadits dan membantu siswa pada saat ulangan karena sebelumnya mereka telah membaca berulang-ulang, menghafal dan
berlatih menulis. “bisa nulis, bisa baca, dan kalau di baca ulang-ulang pas hafalan juga cepet bu.
”
7
Hemat peneliti, capaian ini merupakan gambaran dari efektifitasa bimbingan baca tulis yang dierapkan oleh guru al-
Qur’an Hadits.
6
Observasi aktivitas belajar mengajar pada 31 Agustus 2016, terlampir pada h. 124
7
wawancara siswa pada 01 September 2016, terlampir pada h. 149
91
Komitmen lain yang diberikan pimpinan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta terhadap peeningkatan pemahaman dan
kecakapan keagamaan khususnya dalam bidang ul umul Qur’an peserta
didik adalah dengan diharuskanya seluruh peserta didik untuk melaksanakan shalat dzuhur, ashar dan sholat jum’at berjama’ah di masjid
atau aula. Dengan mengharuskan setiap peserta didik melaksanakan ibadah dengan tertib diharapkan agar peserta didik terbiasa dengan
pengamalan ajaran Islam. Setelah melaksanakan sholat berjama’ah, maka dilaksanakan pembacaan doa yang dipimpin oleh peserta didik secara
bergilir setiap kelas, dengan sering membaca arab, dapat melatih siswa melafalkan bahasa
arab huruf hijaiyyah secara fasih. “kegiatanya itu sholat berjama’ah, mengaji, dan berdoa bergiliran.”
8
Selain itu, sebelum memulai pembelajaran setiap senin sampai rabu peserta didik diwajibkan mengikuti habitual curriculum HC di kelas
masing-masing selama 45 menit 07:00-07:45. Kegiatan ini berupa membaca asmaul husna berjama’ah, sholat dhuha dipimpin oleh wali
kelas, dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah satu siswa secara bergilir. Pada hari senin setelah doa diisi dengan kultum secara bergilir
sesuai dengan absen siswa. Pada hari selasa setelah doa diisi dengan membaca al-
Qur’an secara bergilir, kegiatan ini untuk mengetahui sejauh mana kualitas bacaan al-
Qur’an peseta didik. Dan pada hari rabu setelah doa diisi dengan hafalan surat-surat pendek dan ayat pilihan, disetorkan
kepada wali kelas. Adapun kegiatan habitual lainya adalah kegiatan tahsin bagi peserta didik yang belum cakap membaca al-
Qur’an. Kegiatan ini sebagai materi tambahan dan penguat pembelajaran di dalam kelasa.
Tahsin dilaksanakan dua kali dalam satu minggu setelah pulang sekolah, bagi peserta didik yang tergabung dalam kegiatan tahsin dan sengaja tidak
hadir tanpa keterangan, guru memberikan punishment berupa nasehat, dan apabila telah melebihi tiga kali siswa tidak naik kelas berdasarka
kesepakatan yang telah disetujui. “Bu sekarang tahsin wajib tau bu, kalau
8
Wawancara kepala madarsah pada 06 September 2016, terlampir pada h. 128
92
gak ikut sekali dapet panggilan sama pak mardi, jadi tahun ini gak bisa bolos alasan bimbel atau lain-lain bu, wajib tahsin bu.
”
9
Menurut peneliti, agenda rutinitas dan pembiasaan melafalkan bahasa arab, merupakan bentuk konkrit dari penyempurnaan pembelajaran
agama, implementasi seperti ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas bacaan siswa. Dengan adanya pembiasaan baik di
dalam maupun di luar kelas bagi peserta didik, diharapkan dapat membekas dalam pemahaman dan pengamalanya, sehingga apa yang telah
diperolehnya di madrasah dapat diimplementasikan dalan kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan madrasah, lingkungan rumah, maupun
lingkungan masyarakat. “ini kecakapan minimal aja yaaa, yang harus minimal ada, maunya si ekspektasinya tinggi gitu yaa, tapi minimal kalau
anak ditanya sudah bisa baca al- Qur’an dengan benar, mereka bisa sesuai
dengan kompetensi yang kita ajarkan. Minimal untuk diri sendiri bisa dan untuk masyarakat.”
10
Gambar 4.6 Kegiatan Siswa
Selain kegiatan
yang bersifat
habitual, pimpinan
Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan juga
mendukung secara penuh kegiatan keorganisasian. Hal ini tampak pada
diberikanya fasilitas dan dukungan pada fasilitas dan dukungan pada
peserta didik yang tergabung dalam organisasi siswa intra sekolah OSIS sebagi wadah peserta didik dalam
mengembangkan kompetensi dan kreativitas.Misalnya OSIS dan konsorsium guru Pendidikan Agama Islam PAI bersinergi membuat
agenda perlombaan pada acara hari besar Islam. Seperti lomba tahfidz, LCT agama, pidato, dan lain-lain. Atau bulan bahasa yang dilaksanakan
oleh konsorsium bahasa dan OSIS. Salah satu cabang perlombaanya
9
wawancara siswa pada 01 September 2016, terlampir pada h. 146
10
wawancara kepala madrasah pada 06 September 2016, terlampir pada h. 143
93
adalah komuni kata bahas arab. Prosedur perlombaan komuni kata adalah terdiri dari 5 peserta, berbaris, peserta paling depan mendapat kata atau
kalimat dari panitia, kemudian membisikkan kepada peserta yang berbaris tepat dibelakanynya tanpa melihat teks dari panitia, dan seterusnya sampai
Gambar 4.7 Komunikata
pada peserta
ke lima
bertugas menuliskan katakalimat berdasarkan
apa yang
didengar. Penilaian
berdasarkan ketepatan
penulisan. Dengan
Penilaian berdasarkan
ketepatan penulisan.
Dengan mengikuti cabang perlombaan ini
siswa akan mendapat pengalaman dan mengamalkan apa yang telah mereka dapat tentang kaidah-kaidah menulis arab dengan baik dan benar.
“Setiap momen hari besar islam kita coba untuk melaksanakan kegiatan. Jadi bukan berarti sekolah libur, tapi pembelajaranya di luar.
Contoh misalnya, kayak tahun baru islam kemarin, gitu kan, itu dilaksanakan setiap tahun dan itu biasanya ada lomba-lomba, itu tentang
pengetahuan agama gitu yaa, jadi setiap event itu ada lomba antar kelas .”
11
Selain cabang perlombaan antar kelas, pimpinan madrasah juga mengikutsertakan peserta didik dalam cabang perlombaan antar sekolah
atau madrasah bahkan nasional. Misalnya pada tahun ini turut serta dalam cabang perlombaan Musabaqah Hafidz Qur’an MHQ dan mendapatkan
juara I. Hal ini tidak lepas dari peran kader-kader peserta didik yang mumpuni, oleh karenanya Madarsah Tsanawiyah Pembangunan berupaya
mempersiapkan kader-kader yang unggul dengan cara senantiasa meng- upgrade kegiatan pembelajaran, tidak hanya kegiatan di dalam kelas tetapi
juga kegiatan di luar kelas. Ekstrakulikuler sebagai salah satu wadah mencetak kader-
kader yang kompetitif dan unggul. “untuk tingkat luar
11
Wawancara kepala madrasah pada 06 September 2016, terlampir pada h. 131
94
kebetulan kalau misalnya memang ada sekolah lain, itu kita selalu ikutkan, karena memang kita, sudah punya, sekaligus ada ekskul, sebagai sarana
melihat bibit-bibit yang bisa, untuk kita kirim. Seperti MTQ tahun ini yaa, apa namanya MHQ yaa, kita kirim kemarin sampai nasional
.”
12
Komitmen Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta terhadap kualitas pembelajaran harus pula senantiasa ditingkatkan
berdasarkan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, agar visi, misi, dan tujuan madrasah dapat terealisasi dan tetap eksis dalam dunia
pendidikan berbasis madrasah di tengah araus globalisasi. Senantiasa menberikan kontribusi kepada masyarakat, dengan cara memberikan
trobosan pembelajaran yang baik agar peserta didik dan alimni yang dihasilkan dapat menjadi agen Islam yang membawa perubahan di tengah-
tengah masyarakat.
2. Bimbingan Baca Tulis Al-Qur’an dalam Pembelajaran Al-Qur’an