56
c Pengajaran proyek, para siswa dapat mengerjakan seseuatu yang
disesuaikan dengan minat dan bakat mereka. d
Pengelompokkan menurut kesanggupan, kelas dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kesanggupan mereka
masing-masing. 8
Evaluasi Evaluasi adalah penilaian seorang guru terhadap proses atau
kegiatan belajar-mengajar. Penilaian tersebut bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana tujuan pengajaran yang ditetapkan
dapat tercapai., disamping itu juga hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar tersebut. Penilaian ini tidak hanya
dilakukan terbatas pada semester, atau akhir tahun. Tetapi dapat juga dilakukan pada setiap akhir jam pelajaran. Hal ini sangat berguna
bagi guru maupun siswa untik mengetahui kemampuan hasil belajar- mengajar yang dilakukan.
c. Macam-Macam Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
Metode digunakan dalam pembelajaran al- Qur’am terbagi
menjadi dua metodik yaitu metode umum dan khusus. 1
Metode Umum a
Metode Ceramah Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan
tradisional, karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses
belajar mengajar. Meskipun metode ini banyak menuntun keaktifan guru daripada siswa, tetapi metode ini tidak bisa
ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pembelajaran. Cara mengajar dengan metode ceramah merupakan suatu cara
mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang satu pokok persoalan serta masalah
secara lisan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode
57
ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap
siswa.
84
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
1 Kelebihan Metode Ceramah a Guru mudah menguasai kelas.
b Mudah mengorganisasikan tempat dudukkelas. c Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
d Mudah mempersiapkan dan melaksanakanya.
e Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
2 Kelemahan Metode Ceramah a Guru sering kali mengalami kesulitan dalam mengukur
pemahaman siswa sampai sejauhmana pemahaman mereka tentang materi yang diceramahkan.
b Siswa cenderung bersifat pasif dan sering keliru dalam
menyimpulkan penjelasan guru. c Bilamana guru menyampaikan bahan yang sebanyak-
banyaknya dalam tempo yang terbatas, menimbulkan kesan pemaksaan terhadap kemampuan siswa.
d Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang., karena guru kurang memperhatikan faktor-faktor
psikologi siswa, sehingga bahan yang dijelaskan menjadi kabur.
85
b Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukkan pertanyaan-pertanyaan dan siswa
84
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta: 2015, Cet. V, h. 97
85
Basyruddin Usman, Op. Cit., h. 35
58
memberikan jawaban, atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru yang menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan
belajar-mengajar melalui Tanya jawab, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan atau siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya terlebih dahulu pada saat memulai pelajaran, pada saat pertengahan atau pada akhir pelajaran. Bilamana metode Tanya
jawab ini dilakukan secara tepat akan dapat meningkatkan perhatian siswa untuk belajar secara aktif.
86
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
1 Kelebihan Metode Tanya Jawab
a Kelas akan menjadi hidup karena siswa dibawa kea rah
berfikir secara aktif. b
Siswa terlatih berani mengemukakan pertanyaan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh guru.
c Dapat mengaktifkan retensi siswa terhadap pelajaran
yang telah lalu. 2
Kelemahan Metode Tanya Jawab a
Waktu yang digunakan dalam pelajaran tersita dan kurang dapat terkontrol secara baik oleh guru karena
banyaknya pertanyaan yang timbul dari siswa. b
Kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian siswa bilamana terdapat pertanyaan atau jawaban yang tidak
berkenan dengan ssaran yang dibicarakan. c
Jalanya pengajaran kurang dapat terkoodinir secara baik, karena timbulnya pertanyaan-pertanyaan dari siswa yang
mungkin tidak dapat dijawab secara tepat, baik oleh guru maupun oleh siswa.
86
Ibid., h. 43-44
59
c Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa
pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
87
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
1 Kelebihan Metode Diskusi
a Merangsang kreativitas anak didi dalam bentuk ide,
gagasan, prakarsa, dan trobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
b Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
c Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat
dalam memecahkan suatu masalah. 2
Kekurangan Metode Diskusi a
Pembicaraan terkadang
menyimpang, sehingga
memerlukan waktu yang panjang. b
Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. c
Peserta mendapat informasi yang terbatas. d
Terkadang dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau menonjolkan diri.
d Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja
diminta atau siswa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu.
88
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut:
87
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta: 2015, Cet. V, h. 87
88
Basyruddin Usman , Op. cit., h. 45
60
1 Kelebihan Metode Demonstrasi
a Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih
konkrit, sehingga menghindari verbalisme pemahaman secara kata-kata atau kalimat
b Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
c Proses pengajaran lebih menarik.
d Siswa dirangsang untuk mengamati, menyesuaikan
antara teori
dengan kenyataan,
dan mencoba
melakukanya sendiri. 2
Kekurangan Metode Demonstrasi a
Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu,
pelaksanaan demonstrasi akan tiidak efektif. b
Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
c Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan
yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau
jam pelajaran lain.
2 Metode Khusus
a Metode Iqro’
Metode iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku
panduan iq ro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang
sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
Metode Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang berdomisili di Yogyakarta. Kitab Iqro’ dari ke-enam jilid tersebut
di tambah satu jilid lagi yang berisi tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat petunjuk pembelajarannya dengan maksud
61
memudahkan setiap orang yang belajar maupun yang mengajar Al-
Qur’an. Metode iqro’ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat
yang bermacam-macam, karena ditekan-kan pada bacaannya membaca huruf Al-
Qur’an dengan fasih. Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya tidak diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah
dengan cara belajar siswa aktif CBSA dan lebih bersifat individual.
Adapun kekurangan dan kelebihan metode Iqro’ adalah:
1 Kelebihan
a Menggunakan metode CBSA, jadi bukan guru yang aktif
melainkan santri yang dituntut aktif. b
Dalam penerapannya menggunakan klasikal membaca secara bersama privat, maupun cara eksistensi santri
yang lebih tinggi jilid-nya dapat menyimak bacaan temannya yang berjilid rendah.
c Komunikatif artinya jika santri mampu membaca dengan
baik dan benar guru dapat memberikan sanjungan, perhatian dan peng-hargaan.
d Bila ada santri yang sama tingkat pelajaran-nya, boleh
dengan sistem tadarrus, secara bergilir membaca sekitar dua baris sedang lainnya menyimak.
e Bukunya mudah di dapat di toko-toko.
2 Kekurangan
a Bacaan-bacaan tajwid tak dikenalkan sejak dini.
b Tak ada media belajar
c Tak dianjurkan menggunakan irama murottal.
62
b Metode Qiro’ati
Metode Qiro’ati disusun oleh Ustadz H. Dahlan Salim Zarkasy pada tahun 1986 bertepatan pada tanggal 1 Juli. H.M Nur
Shodiq Ahrom sebagai penyusun didalam bukunya “Sistem Qaidah Qira’ati” Ngembul, Kalipare, metode ini ialah membaca
Al- Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan
bacaan tartil sesuai dengan qaidah ilmu tajwid sistem pendidikan dan pengajaran metode Qira’ati ini melalui system pendidikan
berpusat pada murid dan kenaikan kelasjilid tidak ditentukan oleh bulantahun dan tidak secara klasikal, tapi secara individual
perseorangan. Santri anak didik dapat naik kelas jilid berikutnya dengan syarat:
1 Sudah menguasai materipaket pelajaran yang diberikan di kelas.
2 Lulus tes yang telah diujikan oleh sekolahTPA.
89
c Metode Every One Is a Teacher Here Setiap Orang adalah Guru
Metode every one is a teacher here setiap orang adalah guru merupakan sebuah strategi yang mudah guna memperoleh
partisipasi kelas yang besar dalam tanggung jawab individu. Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik
untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain.
90
dengan strategi ini peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut pembelajaran secara aktif.
91
Adapun prosedur metode every one is a teacher here setiap orang adalah guru
adalah sebagai berikut:
89
Qash al_tha al Hikmah, Macam-Macam-Metode-Pembelajaran al- Qur’an, 2016,
qashthaalhikmah.blogspot.co.id
90
Melvin L. Silberman, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Terj. dari Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject oleh Sarjuli, dkk., Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009, Cet.
VI, h. 171
91
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008, h. 60
63
i. Bagikan kartu indeks kepada setiap peserta didik. Mintalah
para peserta menulis sebuah pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di dalam kelas
atau topic khusus yang akan mereka diskusikan di kelas. ii.
Kumpulkan kartu, kocok dan bagikan satu pada setiap siswa. Mintalah siswa membaca diam-diam pertanyaan atau topic
pada kartu dan pikirkan satu jawaban. iii.
Panggilah sukarelawan yang akan membaca dengan keras kartu yang mereka dapat dan memberi respons.
iv. Setelah diberi respons, mintalah yang lain di alam kelas untuk
menambahkan apa yang telah disumbang sukarelawan.
92
d Penelitan Relevan
1. Sumiyarsih. Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an pada siswa kelas I