Aspek-Aspek Metode Pembelajaran Metode Bimbingan Baca Tulis al-Qur’an

52 pemberian tugas, metode proyek, dan berbagai variasinya. Metode mengajar sesuai perkembanganya kadang-kadang juga terjabarkan dalam struktur tertentu. Struktur dimaksud sebagai pola-pola interaksi siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Misalnya metode kooperatif cooperative learning, seperti metode Jigsaw, STAD Students Team Achievment Divisions, NHT Number Head Together, dan lainya. 82

b. Aspek-Aspek Metode Pembelajaran

Menurut Basyruddin Usman metode pembelajaran mencangkup 8 aspek, yaitu sebagai berikut: 83 1 Peragaan Peragaan ialah suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan maksud memberikan kejelasan secara realita terhadap yang disampaikan sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh para siswa. Dengan peragaan, diharapkan proses pengajaran terhindar dari verbalisme, yaitu siswa hanya tahu kata-kata yang diucapkan oleh guru tetapi tidak mengerti maksudnya. Terdapat dua peragaan yang dapat diterapkan guru dalam proses pembelajaran, yaitu: a Peragaan langsung: dengan menunjukkan atau mengadakan percobaan-percobaan yang dapat diamati siswa. b Peragaan tidak langsung: dengan menunjukkan benda tiruan atau suatu model. Sebagai contoh: gambar-gambar, boneka, foto, film, dan sebagainya. c Peragaan tidak langsung: dengan menunjukkan benda tiruan atau suatu model. Sebagai contoh: gambar-gambar, boneka, foto, film, dan sebagainya. 2 Minat dan Perhatian 82 Ibid. 83 Basyruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta Selatan: Ciputat Press, 2002, Cet. I , h. 7 53 Minat dan perhatian merupakan suatau gejala jiwa yang selalu bertalian. Seorang siswa yang memiliki minat dalam belajar, akan timbul perhatianya terhadap pelajaran yang diminati tersebut. Akan tetapi perhatian seseorang kadang kala timbul dan adakalanya hilang samasekali. Suatu saat anak kurang perhatianya terhadap penjelasan yang diberikan oleh guru di muka kelas bukan disebabkan dia tidak memiliki minat dalam belajar, boleh jadi ada gangguan dalam dirinya atau perhatian lain yang mengusik ketenanganya di ruang kelas atau guru kurang dapat memberikan teknik pengajaran yang bervariasi sehingga anak menjadi tidak tertarik terhadap apa yang dijelaskan oleh guru tersebut. Sebaliknya tidak semua siswa mempunyai perhatian yang sama terhadap pelajaran yang disajikan oleh seorang guru, oleh karena itu diperlukan kecakapan guru untuk dapat membangkitkan perhatian anak didik. 3 Motivasi Motivasi artinya sebagai dorongan yang timbul dari seseorang, dimana seseorang memperoleh daya jiwa yang mendorong untuk melakukan sesuatu yang timbul dalam dirinya sendiri dinamakan motivasi instrinsik. Sedangkan dorongan yang timbul yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar disebut motivasi ekstrinsik. Seorang anak yang didorong oleh motivasi instrinsik biasanya seseorang ingin mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajarnya, sebaliknya bila seseorang belajar untuk mencari penghargaan berupa angka, hadiah, diploma, dan sebagainya bearti didorong oleh motivasi ekstrinsik, oleh karena tujuan yang ingin dicapai tersebut terletak di luar perbuatan. 4 Apersepsi Ahli psikologi mendefinisikan apersepsi yaitu bersatunya memori lama dengan baru pada saat tertentu. Seorang guru yang akan memberikan pelajaran kepada muridnya terlebih dahulu 54 mengetahui pelajaran yang telah mereka pelajari sebelumnya, sehingga setiap pengajaran dimulai akan terjadi keterkaitan antara bahan pelajaran yang lama dengan yang baru. Bahn yang lama dapat diingat kembali sehingga dapat menimbulkan rangsangan dan perhatian siswa dalam belajar. Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengeahui apakah siswa telah menguasai bahan yang akan disajikan sebagai titik tolak dalam memulai pembelajaran yang baru. Oleh karena itu pengajaran harus maju secara bertahap agar penguasaan bahan yang lewat dapat dijadikan sebagai persiapan siswa dalam menghadapi pelajaran yang baru. 5 Korelasi dan Konsentrasi Yang dimaksud korelasi adalah konsep belajar yang membuat hubungan antara materi yang diajarkan dengan mata pelajaran lain untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran. Dengan konsep ini, konsentrasi siswa akan terbentuk dalam hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Seorang guru hendaknya juga dapat menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan realita sehari-hari atau dapat menggunakan metode unit agar anak betul-betul mengikuti dengan seksama terhadap pelajaran yang diberikan. Adanya pemusatan tertentu dalam keseluruhan materi pelajaran dianggap penting agar perhatian dan kegiatan siswa dalam mencari jawaban tentang masalah yang mereka hadapi. Untuk itu guru hendaknya dapat mengatur kondisi pengajaran sesuai dengan perencanaan sehingga ada pemusatan atau konsentrasi tertentu dan dapat mendorong perhatian siswa untuk menyelidiki dan menemukan sesuatu yang kelak digunakan dalam masyarakat. Terdapat tiga tahapan dalam pelaksanaanya yaitu tahap inisiasi, tahap pengembangan, dan tahap kulminasi. 6 Kooperasi 55 Kooperasi adalah belajar atau bekerja bersama kelompok. Hal ini sangat diutamakan dalam proses belajar-mengajar. Belajar kelompok kooperatif dapat memberikan keuntungan-keuntungan terhadap siswa antara lain: a Siswa belajar lebih sempurna bila dibandingkan dengan belajar secara individu. b Pendapat yang dituangkan secara bersama lebih meyakinkan dan lebih kuat dibandingkan pendapat perorangan. c Dengan kerjasama yang dilakukan oleh siswa dapat mengikat tali persatuan, tanggung jawab bersama, rasa mmemiliki, dan menghilangkan egoisme. 7 Individualisasi Individualisasi pada hakikatnya bukan lawan dari konsep belajar kooperasi. Individualisasi dilatar belakangi oleh adanya perbedaan siswa baik dalam menerima, memahami, menghayati, menganalisis, dan kecepatan mereka dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. disamping itu siswa juga berbeda dalam bentuk fisik dan mental sekalipun terdapat banyak persamaan dalam beberapa hal. Oleh karena itu setiap proses belajar-mengajar hendaknya guru berusaha menyesuaikan materi yang disajikan dengan kondisi siswanya. Sebaiknya diadakan pengelompokkan siswa agar bahan yang disajikan dapat disesuaikan dengan kondisi mereka. Terdapat beberapa teknik untuk menyesuaikan pelajaran dengan kesanggupan individual, dengan melakukan prinsip-prinsip sebagai berikut: a Pengajaran dengan kesanggupan individual, siswa diberikan tugas yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. b Tugas tambahan, siswa yang pandai mendapat tugas yang tambahan selain tugas yang bersifat umum, dengan demikian kondisi kelas akan terpelihara dengaan baaik. 56 c Pengajaran proyek, para siswa dapat mengerjakan seseuatu yang disesuaikan dengan minat dan bakat mereka. d Pengelompokkan menurut kesanggupan, kelas dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kesanggupan mereka masing-masing. 8 Evaluasi Evaluasi adalah penilaian seorang guru terhadap proses atau kegiatan belajar-mengajar. Penilaian tersebut bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana tujuan pengajaran yang ditetapkan dapat tercapai., disamping itu juga hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar tersebut. Penilaian ini tidak hanya dilakukan terbatas pada semester, atau akhir tahun. Tetapi dapat juga dilakukan pada setiap akhir jam pelajaran. Hal ini sangat berguna bagi guru maupun siswa untik mengetahui kemampuan hasil belajar- mengajar yang dilakukan.

c. Macam-Macam Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an