Sumiyarsih. Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an pada siswa kelas I Sulton Fauzi, Wawan. Implementasi Progran BTQ Bimbingan Baca

63 i. Bagikan kartu indeks kepada setiap peserta didik. Mintalah para peserta menulis sebuah pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di dalam kelas atau topic khusus yang akan mereka diskusikan di kelas. ii. Kumpulkan kartu, kocok dan bagikan satu pada setiap siswa. Mintalah siswa membaca diam-diam pertanyaan atau topic pada kartu dan pikirkan satu jawaban. iii. Panggilah sukarelawan yang akan membaca dengan keras kartu yang mereka dapat dan memberi respons. iv. Setelah diberi respons, mintalah yang lain di alam kelas untuk menambahkan apa yang telah disumbang sukarelawan. 92 d Penelitan Relevan

1. Sumiyarsih. Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an pada siswa kelas I

Madrasah Ibtadaiyah Negeri Tempel Ngaglik Sleman Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtadaiyah Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009. Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa mata pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah lebih banyak yang menggunakan tulisan dan bahasa arab dimana para siswa dituntut untuk membaca sedangkan pada kenyataanya anak-anak masih perlu pembelajaran al- Qur’an untuk lebih menguasai dari pelajaran tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran al- Qur’an siswa kelas I MIN Tempel, apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut, kemudian hasil dari pelaksanaan pembelajaran al- Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan para siswa kelas I salam membaca al- Qur’an serta hasil yang dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran al- Qur’an tersebut. Obyek dalam penelitian ini adalah MIN Tempel Ngaglik, Slema, Yogyakarta. Metode yang digunakan 92 Op. Cit, h. 172 64 dalam penelitian ini adalah metode wawancara, dokumentasi, dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan 1. Hasil dari pelaksanaan pembelajaran al- Qur’an di MIN Tempel cukup baik. 2. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran al- Qur’an. 3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran.

2. Sulton Fauzi, Wawan. Implementasi Progran BTQ Bimbingan Baca

Tulis Al- Qur’andalam meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al- Qur’an Siswa di SMAN 02 Batu. skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Imron Rossidy, M.Th. M.Ed. Pembinaan Baca Tulis al- Qur’an atau sering disingkat BTQ, pada masa sekarang sangat diperlukan, apalagi untuk anak usia sekolah. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh lembaga-lembagan penelitian menyebutkan hasil yang memprihatinkan, semakin tahun bukan semakin maju dan berkembang justru makin terpuruk kemampuan Baca Tulis al- Qur’an anak usia sekolah. Padahal mereka adalah generasi penerus agama Islam sekaligus penerus bangsa. Dari fenomena tersebut, penulis ingin mengangkat kasus ini melalui skripsi dengan judul implementasi Program BTQ Baca Tulis al- Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis al- Qur’an Siswa di SMAN 02 Batu. Berdasarkan fonomena yang tergambar di atas, fokus penelitian ini diarahkan untuk mengetahui implementasi program BTQ, program BTQ dalam meningkatkan kemampuan Baca Tulis Al- Qur’an, dan faktor yang mendukung serta menghambat program BTQ dalam meningkatkan kemampuan Baca Tulis al- Qur’an siswa di SMAN 02 Batu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan observasi, interview, dan dokumentasi. Sememtara teknik analisis datanya menggunakan deskriptif kualitatif dengan tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan 65 penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan datanya melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program BTQ dilakukan dengan cara belajar siswa aktif atau activelerarning, dimana metode pembelajaran yang digunakan dalam kelas memposisikan siswa sebagai subjek studentcenter, dan guru sebagai pembimbing, dalam prosesnya, siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan BTQ, yaitu kelompok belum bisa, membaca, kelompok yang sudah bisa membaca tapi belum lancar dan kelompok yang sudah lancar membaca, setiap kelompok menggunakan yang berbeda pula, diantaranya: metode anNahdliyah, metode Iqra’, dan metode qira’ati. Peningkatan kemampuan Baca Tulis al- Qur’an siswa dengan BTQ dikategorikan berhasil, terlihat dari siswa yang sebelumnya sama sekali tidak bisa Baca Tulis al- Qur’an menjadi bisa, siswa yang sudah bisa Baca Tulis al- Qur’an tapi belum lancar setelah mengikuti BTQ menjadi lancar dan siswa yang sebelumnya sudah lancar, menjadi mahir membaca Al- Qur’an. Hal ini terbukti dari tingkat kompetensi BTQ yang berhasil mereka capai, yaitu: kompetensi adab tilawah “sangat baik”, kompetensi makhrarijul huruf juga “sangat baik” kompetensi untuk tajwid adalah “baik” dan kompetensi untuk hafalan juga “sangat baik”. Adapun sarana untuk mengembangkan BTQ ke depan, untuk pengelola sekolah, hendaknya mengadakan sesekali menggunakan fasilitas laboratorium multimedia dalam pengajaran, untuk siswa, haruslah semangat dalam belajar BTQ baik di sekolah maupun di rumah, dan untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan penelitian dengan desain kuantitatif, agar mendapat hasil penelitian yang lebih valid dan reliabel tentang implementasi program BTQ dalam meningkatkan Baca Tulis Al- Qur’an siswa. 66

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang beralamat di jalan Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 30 Agustus 2015 s.d. 3 Oktober 2016

B. Latar Penelitian

Madrasah Pembangunan merupakan lab-school Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Madrasah ini dibangun atas dasar keinginan akan adanya lembaga pendidikan Islam yang representatif dari para tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awal tahun 1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya Omar alm. Dan pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka tingkat Tsanawiyah. 1 Madrasah Tsanawiyah Pembangunan merupakan madrasah berstatus swasta terakriditasi A, dengan fasilitas pendukung seperti ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, ruang kelas, masjid, taman, kantin, toilet, lapangan olahraga, gedung serba guna aula, tempat parkir laboratorium komputer dan laboratorium IPA. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan terdiri atas empat lantai. Lantai satu terdiri atas ruang fotokopi, ruang UKS, ruang kepala madrasah, laboratorium ilmu pengetahuan alam, laboratorium komputer, kelas IX A, B, C, F, G, H, dan toilet. Lantai dua 1 hasil observasi langsung pada 30 Agustus 2015 dan tidak langsung melalui website madrasah http:www.mpuin-jkt.sch.idhalamandetailprestasi-madrasah-tsanawiyah pada 2 September 2016