17
b. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al- Qur‟an dan
hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan. c. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat,
dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan suratayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.
21
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah
Tsanawiyah
Ruang lingkup mata pelajaran al- Qur‟an-Hadis di Madrasah
Tsanawiyah meliputi: a.
Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid. b.
Menerjemahkan makna tafsiran yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya khazanah intelektual.
c. Menerapkan isi kandungan ayathadis yang merupakan unsur
pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
22
4. Materi Pembelajaran al-Qur’an Hadits di Madarsah Tsanaiyah
a. Qur‟an Surah al-Kautsar dan al-Ma‟un tentang kepedulian sosial.
b. Qur‟an Surah al-Quraiys dan asy-Syarh tentang ketetuan rezeki dari
Allah. c.
Hadits Nabi tentang tolong menolong. d.
Hadits Nabi tentang mencintai anak yatim. e.
Hukum bacaan mad „iwad, mad layyin, dan mad „arid lissukun.
B. Bimbingan Baca Tulis al-Qur’an
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan” merupakan terjemahan dari kata “guidance”. Kata “guidance” yang kata dasarnya “guide” memiliki arti: menunjukan jalan
showing the way, memimpin leading, memberikan petunjuk giving
21
Ibid., h. 42-43
22
ibid., h.45
18
instruction, mengatur regulating, mengarahkan governing, dan memberikan
nasihat giving
advice. Istilah
“guidance”, juga diterjemahkan dengan arti dan bantuan. Ada juga yang menerjemahkan
kata “guidance” dengan arti pertolongan. Berdasarkan arti ini, secara
etimologis, bimbingan berarti bantuan atau tuntunan atau pertolongan.
23
Bimbingan ini dapat dijelaskan dengan akronim kata, sebagai berikut: B
adalah Bantuan
I adalah
Individu M
adalah Mandiri
B adalah
Bahan I
adalah Interaksi
N adalah
Nasihat G
adalah Gagasan
A adalah
Asuhan N
adalah Norma
Dapat dideskripsikan bahwa Bimbingan adalah bantuan yang berikan oleh pembimbing kepada individu agar yang dibimbing mencapai
kemandirian dengan menggunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
24
Menurut Chisholm sebagaimana dikutip oleh Bimo Walgito memberikan pendapat bahwa bimbingan adalah:
“Guidance seeks to have each individual become familiar with a wide range of information about himself, his abilities, his previous
development in the various areas of living, and his plans or ambitions for the future. Guidance than seeks to help him become acquanted
with the various problems of social, vocational and recreational adjustment with he faces. On the basis of those two types of
information and the assistance of counselors, each pupil is helped to
face his problems and makes plans for their solution”.
25
23
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi, Jakarata: PT Rajagrafindo Persada, 2007 ,h. 16
24
Zikri Neni Iska, Pengantar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Kizi Brother‟s
25
Bimo Walgito, Bimbingan + Konseling, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2010, h. 5
19
Artinya bimbingan telah berupaya agar masing-masing individu menjadi akrab dengan berbagai informasi tentang dirinya,
kemampuannya, pengembangan sebelumnya di berbagai bidang kehidupan, dan rencananya atau ambisi untuk masa depan. Bimbingan
dari berusaha untuk membantunya dari berbagai masalah penyesuaian sosial , kejuruan dan rekreasi yang dihadapi. Atas dasar dua jenis
informasi dan bantuan dari konselor, setiap murid dibantu untuk menghadapi masalah dan membuat rencana untuk solusi mereka.
Bimbingan merupakan salah satu bidang dan program dalam pendidikan, program ini ditujukan untuk membantu mengoptimalkan
perkembangan siswa. Menurut Tolbert dikututip oleh Fenti Hikmawati bahwa bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan
layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan untuk membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta
melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupanya sehari-hari.
26
Menurut Mohammad Surya sebagaimana dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-
menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam
mencapai tingkat perkembangan, yang optimal dan sesuai dengan lingkunganya.
27
Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan serangkaian
tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.
28
Dengan membandingkan pengertian tentang bimbingan yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah
proses pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang secara terus-menerus dan sistematis oleh guru pembimbing kepada seseorang
26
Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010, Cet. I, h. 1
27
Drs. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008, Cet. II, h. 37
28
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Konseling, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014, Cet. VIII, h. 6
20
atau sekelompok orang yang dibimbing agar mendapat tercapai tujuan yang optimal.
Adapun prinsip-prinsip bimbingan adalah sebagai berikut: a.
Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing b.
Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing
c. Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan
masyarakat d.
Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan di sekilah yang bersangkutan
e. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang
pembimbing yang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan sanggup sanggup bekerja sama dengan para pembantunya serta dapat
bersedia mempergunakan sumber-sumber yang berguna di luar sekolah f.
Program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian teratur untuk mengetahui sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh
sertapenyesuian antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu.
29
Dalam aspek perkembangan belajar bimbingan bertujuan dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif, dapat
menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, mampu belajar secara efektif, memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi
evaluasi atau ujian.
30
2. Pengertian Baca Tulis al-Qur’an