Penutup yaitu berupa kesimpulan dan saran dari penelitian

setiap hari menjadi fokus media massa, terutama yang berhubungan tiga hal, yaitu kedudukan tahta, harta, dan perempuan. Fokus pada kedudukan termasuk juga adalah persoalan jabatan, pejabat, dan kinerja birokrasi dan layanan publik. Sedangkan yang berhubungan dengan harta menyangkut persoalan korupsi dan sebagainya. Masalah perempuan menyangkut aurat, wanita cantik dan segala macam aktivitas mereka, terutama yang berhubungan dengan kekuasaan dan harta. Selain tiga hal itu juga ada fokus-fokus lain, seperti informasi yang sifatnya menyentuh perasaan banyak orang, yaitu persoalan-persoalan sensulitas, maupun kengerian. Sensivitas menyangkut persoalan-persoalan sensitif di masyarakat, seperti isu-isu yang meresahkan masyarakat atau agama tertentu. Sensualitas, yaitu yang berhubungan dengan seks, aurat, syahwat, maupun aktivitas yang berhubungan dengan objek-objek itu, sampai dengan masalah-masalah pornomedia. 6 b. Tahap Sebaran Kontruksi Sebaran kontruksi media massa dilakukan melalui strategi media massa. Konsep konkret strategi media massa masing-masing media berbeda, namun prinsip utamanya adalah real time. Media elektronik memiliki konsep real-time yang berbeda dengan media cetak. Karena sifat-sifatnya yang langsung live, maka yang dimaksud dengan real-time oleh media elektronik adalah seketika di siarkan, seketika itu juga pemberitaan sampai kepemirsa atau pendengar. Namun bagi varian-varian media cetak, yang dimaksud dengan real- time terdiri dari beberapa konsep hari, minggu atau bulan, seperti terbitan 6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikas: Teori, Paradigma, dan Dikursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, h. 209. harian, terbitan mingguan atau terbitan beberapa mingguan atau bulanan. Walaupun media cetak memiliki konsep real-time yang sifatnya tertunda, namun konsep aktualitas menjadi pertimbangan utama sehingga pembaca merasa tepat waktu memperoleh berita tersebut. Prinsip dasar dari sebaran kontruksi sosial media massa adalah semua informasi harus sampai pada pemirsa atau pembaca secepatnya dan setepatnya bedasarkan pada agenda media. Apa yang dipandang penting oleh media, menjadi penting pula bagi media atau pembaca. 7 c. Pembentukan Kontruksi Sosial 1. Tahap pembentukan kontruksi realitas Tahap selanjutya setelah sebaran kontruksi, dimana pemberitaan telah sampai pada pembaca dan pemirsanya, yaitu terjadi pembentukan kontruksi di masyarakat melalui tiga tahap yang berlangsung secara. Pertama, kontruksi realitas pembenaran dan kedua, kesediaan dikontruksi oleh media massa, dan ketiga sebagai pilihan konsumtif. Tahap pertama adalah kontruksi pembenaran sebagai suatu bentuk kontruksi pembenaran sebagai suatu bentuk kontruksi di media massa yang terbangun di masyarakat yang cenderung membenarkan apa saja yang ada tersaji di media massa sebagai sebuah realitas kebenaran. Dengan kata lain, informasi media massa sebagai otoritas sikap untuk membenarkan sebuah kejadian. Tahap kedua adalah kesediaan di kontruksi oleh media massa, yaitu sikap generik dari tahap yang pertama. Bahwa pilihan seseorang 7 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Dikursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, h. 212.