Tematik Pembingkaian berita di Republika Online

Dalam penulisan berita ini Republika Online menggunakan bentuk kalimat deduktif yang diawali dengan pernyataan bahwa Ahok berupaya melegalkan peredaran daging anjing di Jakarta dengan upaya penerbitan Pergub.Kemudian di susul oleh penjelasan dari Susianah Affandy selaku Ketua Presidium Kaukus Perempuan Muda NU yang menolak rencana Pergub tersebut dengan berbagai penjelasan.Hal ini merupakan bentuk usaha dari republika yang menekankan alasan- alasan penolakan dari Susianah tekait upaya Pergub tersebut. Secara tidak langsung membawa pembaca beranggapan bahwa upaya Ahok tidak penting dan tidak boleh di lakukan karena akan melukai umat Islam terbukti dari pernyataan serta alasan-alasan Susianah yang menolak Pergub tersebut.

4. Retoris

Tabel 4.4 Analisis Retoris dari Republika Online Struktur Unit Teks Keterangan Retoris Leksikon Tidak ada dalam artikel Grafis Terdapat gambar seekor anjing yang sedang berdiri. Pemberitaan ini dilengkapi dengan gambar seekor anjing yang sedang berdiri di lapangan. Gambar seekor anjing di masukkan kedalam berita untuk mendukung isi berita sehingga pembaca sudah mempunyai gambaran bahwa berita ini akan membahas tentang anjing.

B. Pembingkaian berita di Kompas.com

Penelitian ini membandingkan dua media massa tersebut dari sisi sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Judul berita dari Kompas.com yang digunakan menjadi dasar untuk analisis “Pemprov DKI Jakarta Bantah Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi”, diterbitkan pada tanggal 30 September 2015, 11:14 WIB.Berikut penjelasannya:

1. Sintaksis

Tabel 4.5 Analisis Sintaksis dari Kompas.com Struktur Unit Teks Keterangan Skrip Headline Pemprov DKI Jakarta Bantah Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi Judul Lead Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan KPKP Pemprov DKI Jakarta menyayangkan merebaknya opini akan ada pelegalan daging anjing yang terkait adanya rencana peraturan gubernur Pergub yang mengatur daging anjing konsumsi. Paragraf 1 Latar Klarifikasi atau penjelasan terkait wacana perturan daerah Pergub tentang peredaran daging anjing di Jakarta. Kutipan “Oh enggak, belum apa-apa, kadang-kadang media melebih- lebihkan. Orang belum ada pergubnya udah bilang melegalkan,” kata Kepala Bidang Ketahanan dan Kesehatan Hewan Dinas KPKP Pemprov DKI Jakarta, Sri Hartati pada Kompas .com “Tujuan utamanya sebenarnya untuk kesehatan, pengendalian penyakit rabies, itu saja. Yang lain tidak ada ya. Nanti gimana pengaturannya kita akan undang pihak-pihak terkait dari berbagai aspek agar tepat sasaran,” lanjut Sri. “Engga perlu ada pergub. Kemarin kan saya bilang, saya bukan mempersoalkan Paragraf 3 Paragraf 5 Paragraf 9 konsumsi daging anjingnya. Tapi laporan warga banyak anjing rabies dari luar kota masuk ke Jakarta,” kata Basuki, di Balai Kota. Sumber Kepala Bidang Ketahanan dan Kesehatan Hewan Dinas KPKP Pemprov DKI Jakarta, Sri Hartati dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Pernyataan Pihak Dinas KPKP membantah bahwa pergub tersebut akan dijadikan landasan melegalkan daging anjing konsumsi di Ibu Kota. Menurut Sri, wacana Pergub tersebut sebenarnya difokuskan untuk mencegah peredaran rabies di Jakarta. Pada kesempatan berbeda, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok Paragraf 2 Paragraf 4 Paragraf 8