Erwin Kusuma Oloan Hutapea, Dimas Wahyu Trihardjanto, Eris Eka Jaya
Administrative Secretary:
Tania Frederika Titaley, Ira Fauziah, Adinda Dwi Putri.
4. Kanal Kompas.com
9
a. Kompas Female Memuat informasi seputar dunia wanita: tips-tips seputar karir,
kehamilan, trik keuangan serta informasi belanja. b. Kompas Bola
Tempat akurat untuk mengetahui update skor, berita seputar tim dan pertandingan sepak bola.
c. Kompas Health
Berisi tips-tips dan artikel tentang kesehatan, informasi medis terbaru, beserta fitur informasi kesehatan interaktif.
d. Kompas Tekno Mengulas gadget-gadget terbaru di pasaran, menampilkan review
produk dan beragam berita teknologi. e. Kompas Entertaiment
Menyajikan berita-berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan dalam dan luar negri.
f. Kompas Otomotif Menampilkan berita-berita seputar kendaraan, trend mobil dan motor
terbaru serta tips-tips merawat kendaraan. g. Kompas Properti
Memuat direktori lengkap properti dan artikel tentang rumah, apartemen serta tempat tinggal.
9
http:inside.kompas.comkanalkompas.com di akses pada 21 Maret 2016 Pukul 19.05 WIB.
h. Kompas Image
Menyajikan foto-foto berita berkualitas dalam resolusi tinggi, hasil pilihan editor foto KOMPAS.com
i. Kompas Karir Kanal yang fungsinya tidak hanya sebagai direktori lowongan kerja,
namun juga sebagai one-stop career solution bagi para pencari kerja maupun karyawan.Kompas.com juga telah menciptakan komunitas
menulis dengan dengan konsep citizen journalism dalam kompasiana. Setiap anggota kompasiana dapat mewartakan peristiwa,
menyampaiakan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.
Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang,
keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagai informasi, pendapat dan gagasan. Kompasiana, yang setiap hari melahirkan 300 hingga 400
tulisan telah berhasil membangun komunitas jurnalisme warga mencapat 50.000 anggota.
5. Pemberitaan Tentang Pelegalan Daging Anjing di Jakarta oleh media
Kompas.com
Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan KPKP Pemprov DKI Jakarta menyayangkan dan membantah adanya berita tentang
pelegalan daging anjing di Jakarta yang terkait dengan rencana peraturan gubernur yang mengatur daging anjing konsumsi. Menurutnya media
melebih-lebihkan, padahal belum ada pergubnya sudah bilang melegalkan. Menurut Ketua Bidang Ketahanan dan Kesehatan Hewan Dinas KPKP
Pemprov Dki Jakarta, Sri Hartati wacana Pergub ini bertujuan untuk kesehatan, mencegah peredaran penyakit rabies di Jakarta. Caranya
dengan menerbitkan Pergub yang mengontrol penyebaran daging anjing konsumsi. Pada kesempatan berbeda menurut Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama Ahok tidak diperlukan Pergub khusus, ia tidak mempersoalkan konsumsi daging anjingnya. Tapi laporan warga tentang
anjing rabies dari luar kota masuk ke Jakarta.
10
10
http:megapolitan.kompas.comread2015093011140521Pemprov.Dki.Jakarta.Bantah.Ak an. Legalkan.Daging.Anjing.Konsumsi
di akses pada 15 Januari 2016 Pukul 16.06 WIB.
52
BAB IV ANALISIS TEMUAN TEKS DAN INTERPRETASI
Kontroversi mengenai upaya pelegalan daging anjing di Jakarta di angkat oleh media online Republika dan Kompas secara bersamaan. Meskipun
kedua media online ini sama-sama mengangkat berita tentang upaya pelegalan daging anjing di Jakarta tetapi dari segi pembingkaian seperti, pemilihan
narasumber, judul dan penekanan kalimat memperlihatkan secara jelas perbedaan ideologi kedua media tersebut.
A. Pembingkaian berita di Republika Online
Penelitian ini membandingkan dua media massa tersebut dari sisi sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Judul berita dari Republika Online
yang di gunakan menjadi dasar untuk analisis “Ahok Akan Legalkan Daging Anjing, NU: Melukai Umat Islam”, diterbitkan pada tanggal 30
September 2015, 10:48 WIB. Berikut penjelasannya:
1. Sintaksis
Tabel 4.1 Analisis Sintaksis dari Republika
Online Struktur
Unit Teks
Keterangan
Sintakis Headline Ahok Akan Legalkan Daging
Anjing, NU: Melukai Umat Islam
Judul
Lead Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok