Kompas.com mengambil pernyataan dari Sri Hartati selaku kepala ketahanan dan kesehatan hewan dinas KPKP Pemprov DKI Jakarta.
Pernyataan tersebut berisi tentang rencana Ahok menerbitkan pergub tentang
peredaran daging anjing di Jakarta.Kata ganti kita memiliki arti bahwa
wartawan dan khalayak pembaca sependapat dengan pernyataan tersebut.
4. Retoris
Tabel 4.8 Analisis Retoris dari Kompas.com
Struktur Unit
Teks Keterangan
Retoris Leksikon
Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan KPKP
Pemprov DKI Jakarta menyayangkan
merebaknya
opini akan ada pelegalan daging anjing yang terkait
adanya rencana peraturan gubernur pergub yang
mengatur daging anjing konsumsi.
Paragraf 1
Grafis Tidak ada artikel
Penggunaan leksikon yang pertama Kompas.com adalah
merebaknya . Kata lain dari merebaknya ialah menyebar. Penggunaan
merebaknya digunakan oleh kompas.com untuk menjelaskan Pemprov DKI
Jakarta yang menyayangkan menyebarnya opini-opini akan ada pelegalan
daging anjing yang terkait adanya rencana peraturan gubernur pergub yang mengatur daging anjing konsumsi. Berikut teksnya:
4
“Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan KPKP Pemprov DKI Jakarta menyayangkan merebaknya opini akan
ada pelegalan daging anjing yang terkait adanya rencana peraturan gubernur pergub yang mengatur daging anjing
konsumsi”.
C. Perbandingan Bingkai Pemberitaan Upaya Pelegalan Daging Anjing
di Jakarta di Republika Online dan Kompas.com
Berita mengenai rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin menerbitkan Pergub tentang peredaran daging anjing di
Jakarta menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Media pun memandang peristiwa ini dengan sudut pandang yang berbeda, seperti
berita yang di sajikan oleh Republika Online dan Kompas.com. Berita yang dikeluarkan oleh Republika Online cenderung menolak rencana
Pergub tersebut terbukti dengan dipilihnya narasumber dalam berita ini yang menolak Pergub tersebut. Sedangkan Kompas.com lebih cenderung
memihak terkait rencana diterbitkannya Pergub tersebut terbukti dengn dipilihnya narasumber dari Pemprov DKI Jakarta yang mengjkarifikasi
opini publik yang sedang beredar terkait rencana penerbitan Pergub tentang peredaran daging anjing di Jakarta.
4
http:megapolitan.kompas.comread2015093011140521Pemprov.Dki.Jakarta.Bantah.Ak an. Legalkan.Daging.Anjing.Konsumsi
di akses pada 15 Januari 2016 Pukul 16.06 WIB.
Tabel 4.9 Perbandingan Analisis Sintaksis Berita Republika
Online Edisi 30 September 2015 dan Kompas.com 30 September 2015
Elemen Republika
Online Kompas.com
Sintaksis Republika
Online menuliskan
berita mengenai tanggapan Susianah Affandy selaku Kepala
Bidang Ketahanan dan Kesehatan Hewan Dinas KPKP Pemprov
DKI Jakarta yang menolak rencana Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama yang berupaya melegalkan peredaran
daging anjing di Jakarta dengan upaya penerbitan Peraturan
Gubernur Pergub tentang peraturan daging anjing di Jakarta.
Kompas.com menulis berita mengenai
pernyataan Sri Hartati selaku Kepala Bidang
Ketahanan dan Kesehatan Hewan
Dinas KPKP Pemprov DKI Jakarta yang
menjelaskan tujuan
terkait rencana
penerbitan Pergub tentang peredaran
daging anjing di Jakarta.
Dari tabel struktur sintaksis, Republika Online memfokuskan berita megenai tanggapan Susianah Affandy yang menolak rencana
Gubernur DKI Jakarta menerbitkan Pergub terkait peredaran daging anjing di Jakarta.
“Karena kita coba lihat ketika Ahok mencoba mengeluarkan sebuah kebijakan untuk melegalkan daging anjing, nah kita
ngeliat ga ada nih dasarnya Ahok mengapa ingin mengeluarkan kebijakan tersebut.makanya yang kita kejar alasan-alasan kenapa
Ahok harus membatalkan legalisasi daging anjing tersebut. Kalau beberapa pemberitaan dari yang kita buat Ahok kan
alasannya supaya semacam lokalisasi. Tapi faktanya pemasalahan sebenarnya legalisasi daging anjing itukan pada
pengawasan.Seharusnya ga perlu adanya pergub, karena aturannya sudah ada dimana Ahok sendiri mengakui bahwa
memang peredaran rabies di Jakarta menurun. Artinya kan gak ada alasan untuk menerbitkan peraturan, kalau alasan Ahok
untuk mencegah rabies dia pernah mengatakan bahwa tingkat rabies di Jakarta tuh sudah menurun artinya kan sudah efektif.
Jadi tidak perlu lah pergub tersebut”.
5
Republika Online juga menuliskan pendapat dari Susianah Affandy apabila peredaran daging anjing dilegalkan, kebijakan itu akan
melukai umat islam. Narasumber yang diwawancarai oleh Republika Online adalah narasumber yang menolak rencana Gubernur DKI Jakarta
menerbitkan Pergub terkait peredaran daging anjing di Jakarta. Narasumber yang dipilih berasal dari sebuah organisasi Islam besar yang
ada di Indonesia yaitu NU, yang sudah jelas pastinya akan menolak upaya penerbitan Pergub ini.
Di sisi lain, Kompas.com memfokuskan berita mengenai pernyataan Sri Hartati yang menjelaskan tentang tujuan terkait rencana
penerbitan Pergub tentang peredaran daging anjing di Jakarta. Berita ini juga dilengkapi pernyataan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama yang menjelaskan tentang maksud dari rencana Pergub nya bukan mempersoalkan konsumsi daging anjing tetapi laporan warga
tentang banyaknya anjing rabies dari luar kota yang masuk ke Jakarta.
“
Saya gaktau seberapa tidak terawasinya persoalan rabies dan seberapa mengancam. Dan seberapa mendesak persoalan
ini.Seandainya memang sangat mendesak dan pemerintah provinsi punya alasan yang kuat untuk itu barangkali baik
5
Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei 2015.