Sintaksis Pembingkaian berita di Kompas.com
menyatakan untuk mengatur peredaran daging anjing tidak
diperlukan pergub khusus. Penutup
Engga perlu ada pergub. Kemarin kan saya bilang, saya
bukan mempersoalkan konsumsi daging anjingnya.
Tapi laporan warga banyak anjing rabies dari luar kota
masuk ke Jakarta,” kata Basuki, di Balai Kota
Paragraf 9
Dilihat dari struktur sintaksis, Kompas.com mengangkat berita mengenai bantahan Pemprov DKI Jakarta tentang berita pelegalan
daging anjing konsumsi.Dengan judul “Pemprov DKI Jakarta Bantah Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi”.
Headline berita dalam Kompas.com menggambarkan tentang penjelasan Pemprov DKI yang membantah bahwa Gubernur DKI
Jakarta Ahok akan melegalkan daging anjing konsumsi. Kalimat bantahan ini sengaja di masukkan kedalam headline untuk
menjelaskan kepada pembaca terkait berita-berita yang beredar di media massa saat itu. Bahwa berita yang tersebar di media massa
tentang upaya Gubernur DKI Jakarta terkait penerbitan Pergub bukan bermaksud melegalkan daging anjing konumsi.
Lead yang ditampilkan Kompas.com adalah pernyataan Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan KPKP Pemprov DKI Jakarta yang
menyayangkan merebaknya opini terkait adanya rencana Pergub yang mengatur daging anjing konsumsi. Jenis lead yang di gunakan adalah
what lead dan who lead. Kompas.com menggunakan what lead
karena ingin menjelaskan kepada pembaca tentang bantahan pihak Pemprov DKI
Jakarta tekait merebaknya opini akan ada pelegalan daging anjing jika terbitnya Pergub yang mengatur daging anjing konsumsi.
Kemudian dari segi who lead dilihat dari sikap Dinas Kelautan dan Ketahanan KPKP Pemprov DKI Jakarta yang
menyayangkan opini yang berkembang terkait dengan rencana Pergub yang mengatur tentang daging anjing. Berikut teksnya:
3
“Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan KPKP Pemprov DKI Jakarta menyayangkan merebaknya opini akan
ada pelegalan daging anjing yang terkait adanya rencana peraturan gubernur pergub yang mengatur daging anjing
konsumsi”.
Peneliti melihat maksud dari kompas.com menggunakan who lead dan what lead yang berisi penjelasan Pemprov DKI Jakarta
tentang rencana Pergub yang mengatur tentang daging anjing konsumsi agar tidak terjadi salah paham dan juga agar masyarakat
dapat mengerti maksud dari rencana Pergub tersebut. Latar yang digunakan oleh Kompas.com yaitu Klarifikasi atau
penjelasan terkait wacana perturan daerah Pergub tentang peredaran daging anjing di Jakarta. Pada bagian ini Kompas.com berusaha
menjelaskan kepada pembaca bahwa tujuan dari rencana penerbitan
3
http:megapolitan.kompas.comread2015093011140521Pemprov.Dki.Jakarta.Bantah.Ak an. Legalkan.Daging.Anjing.Konsumsi
di akses pada 15 Januari 2016 Pukul 16.06 WIB.
Pergub ini untuk kesehatan salah satunya untuk mencegah peredaran penyakit rabies di Jakarta.
Pada bagian akhir penutup Kompas.com mengambil kutipan dari Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama yang
menjelaskan bahwa bukan konsumsi daging anjingnya yang di legalkan, tetapi laporan warga terkait banyaknya anjing rabies yang
masuk ke Jakarta sehingga Ahok berencana membuat peraturan gubernur terkait peredaran daging anjing di Jakarta, agar anjing yang
masuk ke Jakarta bebas dari rabies. Bagian penutup Kompas.com berusaha menjelaskan maksud
dari Pergub tersebut, karena banyak opini yang beredar Pergub itu bertujuan untuk melegalkan daging anjing konsumsi, padahal rencana
Pergub itu dikeluarkan untuk mencegah masuknya anjing yang terdeteksi rabies ke Jakarta.